Walisongo atau walisanga
dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-17.
Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Walisanga ini adalah sebuah dewan yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) pada tahun 1474. Saat itu dewan Walisanga beranggotakan Raden Hasan (Pangeran Bintara), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang, putra pertama dari Sunan Ampel), Qosim (Sunan Drajad, putra kedua dari Sunan Ampel), Usman Haji (Pangeran Ngudung, ayah dari Sunan Kudus), Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri, putra dari Maulana Ishak), Syekh Suta Maharaja, Raden Hamzah (Pangeran Tumapel) dan Raden Mahmud.
Sunan Kudus dilahirkan
dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah
panglima perang Kesultanan Demak, dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan
Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550. Sunan Kudus pernah menjabat juga
sebagai panglima perang Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sultan
Prawata, dia ikut bertempur melawan Arya Penangsang. Pada tahun 1530, Sunan
Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini
terkenal dengan nama Masjid Kudus.
Kesultanan Demak berdiri
pada tahun 1500 M di Bintoro (Demak) oleh Pangeran Jimbun, putra Prabu
Brawijaya V dari Majapahit dengan putri Champa. Setelah jadi sultan bergelar
Raden Patah, dan memerintah selama 18 tahun. Dalam pemerintahannya dibantu oleh
Walisongo. Setelah meninggal diganti putranya Pati Unus, yang terkenal dengan sebutan
Pangeran Sabrang Lor, karena ia pernah memimpin armada laut Demak melawan
Portugis di Selat Malaka pada tahun 1511 M. Pati Unus hanya memerintah selama 3 tahun dan digantikan adiknya Pangeran
Trenggono. Tahun 1527 atas jasa panglima perangnya Fatahillah berhasil mencegah
pasukan Portugis yang hendak mendarat di Sundakelapa (kini
dari buku cerita kecil judul Kisah Wali Songo, penerbit LIntas Media Jombang.
cuplikannya ya...
sebenarnya walisongo itu
adalah suatu da'wah atau dewan mubaligh, apabila seorang dari anggota dewan itu
meninggal mala akan di gantikan oleh wali lainnya.
seperti tersebut dalam
kitab Kanzul Ulul Ibnul Bathuthah yg penulisnya dilanjutkan oleh Syekh Maulana
Al Magrobi, walisongo melakukan sidang 3 kali yaitu:
1404 -- 9 wali
1436 -- masuk 3 wali
pengganti
1463 -- masuk 4 wali
pengganti
I. walisongo periode 1
waktu Sultan Muhammad 1 dari Turki, mengirimkan utusan untuk menyebarkan islam
di tanah jawa karena mendengar kabar ada 2 kerajaan Hindu : Majapahit dan
Pajajaran. pada tahun 808H/1404M para ulama berangkat ke pulau jawa
1. Maulana Malik
Ibrahim-Turki-ahli mengatur negara-dakwah di jawa timur-wafat di gresik 1419M
2. Maulana Ishak -
Samarqand(Rusia)-- ahli pengobatan--setelah Jawa pindah ke pasai- wafat dsana
3. Maulana Ahmad Jumadil
Kubra--Mesir--dakwah keliling--Trowulan Mojokerto
4. Maulana Ahmad Al
Mahrobi--Maroko--dakwah keliling--1465M di Jatinom
5. Maulana Malik
Isroil--Turki--ahli mengatur negara--1435M--Di Gunung Santri
6. Maualana Muhammad Ali
Akbar--
7. Maulana
Hasanuddin--Palestina--dakwah keliling--1462--Samping mesjid Banten Lama
8. Maulana
Alayudin--Palestina--dakwah keliling--1462--samping Mesjid Banten Lama
9. Syekh Subakir--
II Periode 2 masuk 3 wali
baru sidang diadakan di Ampel
1. Raden Ahmad Ali
Rahimatullah--Cempa-- menggantikan Malik Ibrahim
2. Sayyid Ja'far
Sodiq--palestina--menggantikan Malik Isroil
3. Syarif
Hidayatullah--palestina--mengantikan Maulana Ali Akbar
III Periode 3(1463M) masuk
masuk 4 wali baru sidang berlangsung di Ampel
1. Raden Paku(Syekh
Maulana Ainul Yaqin) ---Sunan Giri--menggantikan Syekh Maulana Ishak
2. Raden Said (Sunan
Kalijaga)--menggantikan Syekh Subakir
3. Raden Makdum
Ibrahim(Sunan Bonang)--menggantikan Maulana Hasanuddin
IV Periode 4 masuk 2 wali
menggantikan Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan Maulana Muhammad Magrhobi
1. Raden Hasan (Raden
Patah)
2. Fathullah Khan
V Periode 5
Sunan Muria--Raden Umar
Said
Syekh Siti Jenar konon
masuk anggota wali tp diragukan karena ajarannya.
ada juga KH Kholil
Bangkalan yg diyakini sebagai seorang wali, beliau adalah guru dari KH Hasyim
Asy 'Arie kakek Gus Dur.
gw pernah denger di
kumpulan ngaji temen gw. ada salah seorang temannya bertanya tentang
"Janus Kalimasada", ga tau ya ini sama apa gak sama judul thread?