06 January 2024

Pemanfaatan Energi Hasil Meditasi

Pemanfaatan Energi Hasil Meditasi

Redaksi spiritualis Javanese2000 (kontak via email: javanese2000@gmail.com) memberikan intisari berupa tips penggunaan tenaga dalam murni bagi yang sudah menekuninya, terutama untuk yang sudah bisa memadatkan energinya, sbb :

 1. Untuk pagaran gaib.

Pembentukan pagaran gaib dengan tenaga dalam dapat dilakukan untuk perlindungan dari serangan virus / bakteri / amuba, mahluk halus dan orang-orang yang berniat jahat.

Buatlah bola energi dengan energi yang keras, yang ukurannya cukup besar sesuai objek yang akan diberi pagaran, untuk anda sendiri, orang lain atau untuk memagari rumah, dsb. Jadikanlah bola itu menyelubungi objek sasaran. Dengan sugesti anda, buatlah bola itu kuat / keras dindingnya dan juga penuh energi di dalamnya (tidak kosong). Konsentrasikan kekuatan bahwa bola itu akan bertahan selamanya, dan virus / bakteri yang merugikan kesehatan atau apapun / siapapun yang bersifat tidak baik dan berniat jahat atau menyerang objek akan terdorong keluar dan terpental tidak dapat menembus bola pagaran.

Untuk anda sendiri yang memiliki energi sangat besar, dengan sugesti kebatinan energi anda dapat dipadatkan hingga menjadi sejengkal tebalnya dari tubuh anda. Ini yang disebut ilmu Lembu Sekilan. Atau bahkan bisa dipadatkan lagi hingga tebalnya hanya 1 jari dari tubuh anda. Bila energi anda memang sangat besar dan padat, walaupun jarak pagarannya hanya 1 jengkal atau 1 jari dari tubuh anda, jarak itu sudah cukup aman untuk perlindungan anda, dengan catatan, energi tersebut benar-benar dipadatkan, bukan sekedar bola pagaran.

 2. Membersihkan penyakit, kuman, bakteri, virus, mahluk halus, santet, guna-guna.

Untuk pengobatan membersihkan kuman, bakteri, virus, mahluk halus, santet, guna-guna dari tubuh seseorang atau rumah atau objek lainnya, lakukanlah langkah berikut. Salurkanlah energi untuk memenuhi objek yang dimaksud dan selaraskan energinya dengan energi objeknya. Kemudian konsentrasikan bahwa semua bakteri, virus dan hal-hal negatif yang ingin dibersihkan telah masuk semua dan terbungkus di dalam energi itu. Kemudian dorong / geser energi tersebut dan dibungkus menjadi bola energi. Mampatkan bola itu sampai menjadi kecil sebesar kelereng atau bola tenis. Kemudian buang bola energi itu jauh ke luar angkasa atau buang jauh ke dalam bumi.

Lakukanlah beberapa kali jika diperlukan sampai anda yakin bahwa semua yang anda ingin bersihkan sudah terhisap / terdorong semua dan sudah dibuang jauh tak akan kembali. Kemudian isikan kembali energi anda kepada objek dengan konsentrasi untuk memberikan energi yang baik untuk kesehatan dan kesembuhan.

Proses yang sama bisa dilakukan untuk sumber-sumber penyakit lain seperti sakit asam urat, kolesterol, darah tinggi karena penyempitan atau penyumbatan (kerak) di dalam pembuluh darah, penyempitan / penyumbatan pembuluh darah jantung atau otak (stroke), pengapuran, batu ginjal, batu empedu, dsb.

Pada proses terakhir penyembuhan, isikan kembali energi anda kepada objek dengan konsentrasi untuk memberikan energi yang agak panas yang baik untuk kesehatan dan kesembuhan dan untuk menambah energi metabolisme tubuhnya supaya dalam proses pembakaran tubuh tidak menyisakan sampah-sampah metabolisme. Lakukan dua kali seminggu sampai sembuh dan sehat kembali.

Untuk sakit / penyakit biasa, cara penyembuhan yang sederhana adalah dengan memberikan energi positif untuk kesembuhan. Dengan tangan anda salurkan energi positif dengan cara mengkipas-kipaskan ke bagian tubuh yang sakit untuk menghilangkan energi negatif dari sakitnya sampai anda yakin energi negatifnya telah hilang dan berganti dengan energi positif dari tangan anda. Setelah itu salurkan energi positif dengan sugesti mempercepat kesembuhannya. Lakukan beberapa hari sekali sampai sakitnya sembuh.

Cara sederhana lainnya yang umum adalah dengan langsung memancarkan energi positif ke tubuh atau bagian tubuh yang sakit untuk mendorong energi-energi negatif keluar dari tubuhnya (buang ke tempat yang jauh yang aman untuk manusia lainnya).

 3. Mengobati seseorang dari sakit karena kelemahan / kerusakan organ tubuh.

Ada banyak sakit-penyakit yang disebabkan oleh kelemahan / kerusakan organ tubuh, misalnya diabetes / kencing manis (kerusakan pankreas), sakit maag kronis, kerusakan ginjal, dsb. Untuk sakit-penyakit jenis ini cukup anda salurkan energi anda ke sumber sakitnya (energi yang agak panas) dan konsentrasikan bahwa energi anda itu akan tinggal lama di situ, menyatu dengan organ tubuhnya untuk menumbuhkan sel-sel yang baru menggantikan sel-sel organ tubuh yang rusak dan mengkondisikan organ tubuhnya supaya menjadi normal kembali. Lakukan seminggu sekali sampai organ tubuhnya sembuh dan sehat kembali. 

 4. Mengobati seseorang dari sakit karena gangguan saraf.

Ada banyak sakit-penyakit yang disebabkan oleh kelemahan / kerusakan saraf, misalnya sakit akibat stroke, pusing / vertigo dan limbung karena terganggunya saraf keseimbangan, sakit maag kembung dan gangguan nafsu makan, lemah jantung, dsb. Untuk sakit-penyakit jenis ini, selain dilakukan dengan menyalurkan energi untuk kesembuhannya, juga harus dilakukan pemijatan (reflexi) untuk mengaktifkan saraf-saraf yang terkait dan salurkan energi anda ke titik-titik pemijatan dan sumber sakitnya (energi yang agak panas) dan konsentrasikan bahwa energi anda itu akan tinggal lama di situ, menyatu dengan organ tubuhnya untuk mengkondisikan supaya menjadi normal kembali. Lakukan seminggu sekali sampai organ tubuhnya sembuh dan sehat kembali.

Cara 2 dan 3 bisa dikombinasikan untuk penyakit tumor dan kanker atau penyakit lain yang berat.

Cara-cara di atas tidak dapat dilakukan untuk sakit yang disebabkan oleh kelainan organ.

Untuk diperhatikan :

Ada prinsip dasar dalam laku pengobatan / penyembuhan yang sebaiknya jangan sampai dilanggar, yaitu jangan terlalu "masuk" menjiwai / merasakan suasananya. 

Lebih penting lagi : jangan memposisikan diri sebagai si sakit. Bagaimana kalau tubuh anda ikut sakit dan tidak bisa bergerak ?  Atau anda kerasukan ?

Prinsip dasar lainnya, dalam semua upaya pengobatan dengan kekuatan sendiri, dengan kebatinan atau tenaga dalam, kita harus memposisikan diri kita "di luar" dan dari luar itu kita menyalurkan energi kita untuk kesembuhan si sakit. Dalam proses itu jangan kita menarik "energi" si sakit, jangan ada bagian si sakit yang masuk ke tubuh kita. Lebih baik kalau energi sakitnya kita dorong keluar, atau dibungkus dengan energi kita kemudian dibuang jauh.

Selebihnya akan lebih baik lagi kalau kita juga mempelajari teknik penyembuhan secara fisik, misalnya metode penyembuhan dengan cara pijat / urut, pijat refleksi, atau dengan ramuan, karena tidak semua sakit-penyakit dapat tuntas disembuhkan dengan cara pengobatan gaib / energi, terutama untuk sakit-penyakit yang bersifat fisik, dan untuk menindaklanjuti proses penyembuhan sakit-penyakit yang unsur gaibnya sudah disingkirkan, yang sakitnya sudah bukan karena gaib lagi seperti sebelumnya.

Tips :

Anda juga bisa membangun dan mengkombinasikan kekuatan tenaga dalam anda dengan kekuatan kebatinan / spiritual dengan cara-cara yang sudah dicontohkan dalam tulisan-tulisan bertema  Meditasi Energi. 

Jika anda sudah mempelajari tenaga dalam dan jika anda juga sudah mempunyai keris atau benda-benda gaib lain, anda bisa mempelajari kekuatan energi keris anda, kemudian dicoba untuk menyelaraskan energi anda dengan energi kerisnya untuk melatih kepadatan dan ketajaman energi anda, sehingga nantinya kualitas energi anda bisa terus meningkat dan juga lebih bisa digunakan untuk berinteraksi dengan mahluk halus. Tips pelatihannya sudah dituliskan dalam tulisan berjudul  Meditasi Olah Rasa dan Energi.


Sumber: https://tayuhpusaka.blogspot.com

Teknik Meditasi Energi Tahap 6 Meditasi Tingkat Lanjut 3

Teknik Meditasi Energi: Meditasi Tingkat Lanjut 3 (Tahap 6)

Meditasi ini paling baik dilakukan di alam terbuka pada malam hari bulan purnama, di tempat yang cukup sepi tidak ada gangguan. Di dalam semua meditasi dan selama pelaksanaannya diharapkan anda mampu melakukan sugesti dan bisa menerapkan kepekaan rasa, supaya anda dapat mengarahkan meditasi anda, bisa merasakan berhasil tidaknya usaha meditasi anda dan bisa merasakan hasil yang sesuai dengan tujuan meditasinya. Istirahatkan pikiran, biarkan batin yang bekerja.

  • Lakukanlah terlebih dahulu  Meditasi Inti Pembuka Meditasi.
  • Lanjutkanlah dengan Meditasi Dasar  untuk kesehatan dan pembersihan diri.
  • Lanjutkan dengan Meditasi Tingkat Lanjut 3  sebagai berikut :

  1. Duduklah santai dengan punggung ditegakkan, tetapi tidak tegang dan tidak juga terlalu santai. Tangan diletakkan di atas paha dan terbuka menghadap ke atas. Pejamkan mata. Dalam kondisi terpejam, pandangan mata diarahkan santai ke bawah.
  2. Tariklah nafas panjang dengan halus dan lepaskan juga dengan halus. Lakukan dengan rileks. Rasakan jalannya nafas. Rasakan detak jantung anda.
  3. Tenangkan hati dan pikiran anda.  Masa bodoh - kan semua masalah anda. Sekalipun suasana tempat anda ramai, usahakan dapat mencari keheningan di dalam keramaian.
  4. Bayangkan anda sedang berada di alam terbuka. Langit malam cerah bertabur bintang. Bayangkan anda sedang bermeditasi di depan sebuah api unggun (atau bisa juga anda sungguh-sungguh bermeditasi di depan sebuah api unggun).
  5. Bayangkan api dari api unggun yang panas. Julurkan tangan anda dan bayangkan anda bisa merasakan panasnya api unggun di telapak tangan anda. Bayangkan panasnya api unggun di telapak tangan anda.
  6. Hisaplah energi panas api unggun tersebut, kumpulkan di telapak tangan anda. 
  7. Hisaplah energi panas api unggun tersebut, kumpulkan di telapak tangan anda. Satukan energi tersebut dengan telapak tangan anda, kemudian pancarkan / pantulkan energinya ke langit. Hisaplah terus energi panas api unggun tersebut dan pancarkan energinya ke langit.
  8. Hisaplah energi panas api unggun tersebut dan ubahlah menjadi bola energi panas di tangan anda. Bentuklah menjadi bola energi panas api. Hisaplah terus energi panas api unggun tersebut, dan bentuk menjadi bola energi yang besar.
  9. Ubahlah bola energi di tangan anda menjadi menyatu dengan tangan anda. Satukan energi tersebut dengan tangan anda dan pancarkan energinya ke langit. Hisaplah terus energi panas api unggun tersebut ke tangan anda dan pancarkan energinya ke langit. Ulangi langkah-langkah di atas sampai anda mahir melakukannya.
  10. Setelah meditasi anda rasakan cukup, pudarkanlah energi di tangan anda. Rasakan kembali tangan anda terisi oleh energi alam seperti air yang sejuk. Kipas-kipaskan tangan anda sampai tangan anda terasa bersih dari sisa-sisa energi api unggun, terasa sejuk kembali dan tidak terasa panas.


Sumber: https://tayuhpusaka.blogspot.com

Teknik Meditasi Energi Tahap 5 Meditasi Tingkat Lanjut 2

Teknik Meditasi Energi: Meditasi Tingkat Lanjut 2 (Tahap 5)

Meditasi ini paling baik dilakukan di alam terbuka pada malam hari bulan purnama, di tempat yang cukup sepi tidak ada gangguan.

Di dalam semua meditasi dan selama pelaksanaannya diharapkan anda mampu melakukan sugesti dan bisa menerapkan kepekaan rasa, supaya anda dapat mengarahkan meditasi anda, bisa merasakan berhasil tidaknya usaha meditasi anda dan bisa merasakan hasil yang sesuai dengan tujuan meditasinya. Istirahatkan pikiran, biarkan batin yang bekerja.

  • Lakukanlah terlebih dahulu  Meditasi Inti Pembuka Meditasi. 
  • Lanjutkanlah dengan Meditasi Dasar  untuk kesehatan dan pembersihan diri.
  • Lanjutkan dengan Meditasi Tingkat Lanjut 2  sebagai berikut :

  1. Duduklah santai dengan punggung ditegakkan, tetapi tidak tegang dan tidak juga terlalu santai. Tangan diletakkan di atas paha dan terbuka menghadap ke atas. Pejamkan mata. Dalam kondisi terpejam, pandangan mata diarahkan santai ke bawah.
  2. Tariklah nafas panjang dengan halus dan lepaskan juga dengan halus. Lakukan dengan rileks. Rasakan jalannya nafas. Rasakan detak jantung anda. Sekalipun suasana tempat anda ramai, usahakan dapat mencari keheningan di dalam keramaian.
  3. Bayangkan anda sedang berada di alam terbuka. Langit malam cerah bertabur bintang. Bayangkan suasananya yang sejuk dan damai. Bayangkan angin sepoi-sepoi menyejukkan wajah dan tubuh anda.
  4. Bayangkan energi alam yang sejuk dan bersih menyiram tubuh anda seperti air hujan yang terasa sejuk di badan. Himpunlah energi alam seperti air hujan tersebut dan serap ke dalam tubuh anda, sejuk mengalir dari kepala, wajah, leher, badan, tangan dan kaki, seluruh tubuh, dan menyingkirkan kotoran-kotoran dalam tubuh anda sampai tubuh anda bersih dari kotoran.
  5. Himpunlah energi alam tersebut, masuk terkumpul dalam tubuh anda. Himpunlah energi alam sampai terasa tubuh anda berat karena energi.
  6. Himpunlah energi alam dan sebagian penuh terkumpul di tangan anda. Himpunlah energi alam di tangan anda sampai terasa tangan anda berat karena energi.
  7. Rasakan energi di tangan anda berlimpah sampai bisa anda buat bola energi. Buatlah bola energi di tangan anda dan ubahlah menjadi bola energi bersinar putih bercahaya. Sugestikan bola energi di tangan anda menjadi bola energi bersinar putih bercahaya.
  8. Ubahlah bola sinar putih di tangan anda menjadi bersinar putih terang, berenergi tajam menyilaukan. Sugestikan bola energi di tangan anda menjadi bola energi putih terang tajam menyilaukan. Gunakan kekuatan pikiran anda untuk membentuk bola energi putih terang tajam menyilaukan.
  9. Ubahlah bola energi putih terang tajam menyilaukan tersebut menyatu dengan tangan anda. Sugestikan tangan anda memancarkan sinar putih terang tajam menyilaukan. Ulangi langkah-langkah di atas sampai anda mahir melakukannya.
  10. Setelah anda merasa cukup, pudarkanlah bola energi di tangan anda dan buang jauh ke angkasa. Turunkan kembali energi alam yang bersih dan sejuk untuk menyejukkan tangan dan tubuh anda. Aturlah jalan pernafasan anda dengan tenang dan perlahan, jangan melepas nafas dengan keras. Energi di dalam tubuh anda ditahan supaya tidak buyar terbuang, bernafaslah secara perlahan. Sugestikan energi yang sudah terhimpun menyatu menjadi satu dengan energi tubuh anda, Menyatu dengan tangan, kaki, perut, dada, punggung, leher dan kepala. Menyatu dengan seluruh tubuh anda. Tubuh anda terasa berat, padat, tebal berselimut energi dan sejuk.


Sumber: https://tayuhpusaka.blogspot.com

Teknik Meditasi Energi Tahap 4 Meditasi Tingkat Lanjut 1

Teknik Meditasi Energi: Meditasi Tingkat Lanjut 1 (Tahap 4)

Meditasi Tingkat Lanjut 1 tidak dimaksudkan sebagai metode meditasi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan tingkat lanjut dari metode Meditasi Inti dan Meditasi Dasar. Karena itu sebelum melakukan meditasi ini, diharapkan anda sudah terbiasa dan mahir melakukan meditasi-meditasi tersebut.

Sebelum melatih olah meditasi ini sebaiknya anda sudah terbiasa melakukan meditasi olah rasa untuk bisa peka rasa sebagai pondasi dasar untuk banyak kemampuan kebatinan dan spiritual dan sebagai pondasi untuk meningkat ke keilmuan yang lebih tinggi.

  • Lakukanlah terlebih dahulu  Meditasi Inti Pembuka Meditasi. 
  • Lanjutkanlah dengan Meditasi Dasar  untuk kesehatan dan pembersihan diri.
  • Lanjutkan dengan Meditasi Tingkat Lanjut 1  sebagai berikut :

  1. Duduklah santai dengan punggung ditegakkan, tetapi tidak tegang dan tidak juga terlalu santai. Tangan diletakkan di atas paha dan terbuka menghadap ke atas. Pejamkan mata. Dalam kondisi terpejam, pandangan mata diarahkan santai ke bawah.
  2. Tariklah nafas panjang dengan halus dan lepaskan juga dengan halus. Lakukan dengan rileks. Rasakan jalannya nafas. Rasakan detak jantung anda.
  3. Bayangkan energi alam yang sejuk dan bersih menyiram tubuh anda seperti air hujan yang terasa sejuk di badan.  Rasakan sejuknya energi alam seperti air hujan membasahi tubuh anda. 
  4. Kumpulkan energi alam seperti air hujan membasahi tubuh anda dan serap ke dalam tubuh anda. Kumpulkan energi alam dan serap ke dalam tubuh dan kumpulkan juga penuh di tangan anda. Kumpulkan energi alam di tangan anda sampai terasa tangan anda berat karena energi.
  5. Dalam pikiran anda ubahlah energi di tangan anda itu menjadi sinar ungu. Bayangkan tangan anda memancarkan energi sinar ungu. Sugestikan tangan anda memancarkan energi sinar ungu yang tebal, kuat dan tajam. 
  6. Sugestikan tangan anda memancarkan energi sinar ungu yang tebal, kuat dan tajam. Sugestikan energi sinar ungu itu baik untuk mematikan sel-sel kanker di dalam tubuh. Sugestikan energi sinar ungu itu tidak merusak sel-sel tubuh yang sehat. Sugestikan energi sinar ungu itu juga akan dirasakan panas oleh gaib-gaib yang bersifat negatif, sehingga mereka akan pergi setelah terkena sinar ungu itu.
  7. Ulangi langkah-langkah di atas sampai anda merasa mudah dan mahir membuat sinar ungu dan sinar ungu itu bersifat seperti dalam langkah no. 6.
  8. Setelah meditasi anda rasakan cukup, pudarkanlah sinar ungu di tangan anda. Turunkan kembali energi alam yang sejuk untuk menormalkan tangan anda. Rasakan kembali tangan anda terisi oleh energi alam seperti air yang sejuk. Kipas-kipaskan tangan anda sampai tangan anda terasa bersih dari sisa-sisa sinar ungu,  terasa sejuk kembali dan tidak terasa panas.


Sumber: https://tayuhpusaka.blogspot.com

Teknik Meditasi Energi Tahap 3 Meditasi Dasar

Teknik Meditasi Energi: Meditasi Dasar (Tahap 3)

Situs redaksi spiritualis (javanese2000@gmail.com) mengenalkan metode meditasi yang etis, lintas-religi, dan praksis. Di dalam semua meditasi dan selama pelaksanaannya diharapkan anda mampu melakukan sugesti dan bisa menerapkan kepekaan rasa, supaya anda dapat mengarahkan meditasi anda, bisa merasakan berhasil tidaknya usaha meditasi anda dan bisa merasakan hasil yang sesuai dengan tujuan meditasinya. Istirahatkan pikiran, biarkan batin yang bekerja.

Lakukanlah terlebih dahulu  Meditasi Inti Pembuka Meditasi.
Lanjutkan dengan Meditasi Dasar untuk kesehatan dan pembersihan diri sebagai berikut :

  1. Duduklah santai dengan punggung ditegakkan, tetapi tidak tegang dan tidak juga terlalu santai. Tangan diletakkan di atas paha dan terbuka menghadap ke atas. Pejamkan mata. Dalam kondisi terpejam, pandangan mata diarahkan santai ke bawah.
  2. Tariklah nafas panjang dengan halus dan lepaskan juga dengan halus. Lakukan dengan rileks. Rasakan jalannya nafas. Rasakan detak jantung anda.
  3. Tenangkan hati dan pikiran anda.  Masa bodoh - kan semua masalah anda. Sekalipun suasana tempat anda ramai, usahakan dapat mencari keheningan di dalam keramaian.
  4. Bayangkan anda sedang berada di alam pegunungan, tempat yang sejuk, tenang dan damai, tempat yang cocok untuk menyepi. Bayangkan suasananya yang sejuk dan damai. Bayangkan angin sepoi-sepoi menyejukkan wajah dan tubuh anda.
  5. Bayangkan energi alam yang sejuk dan bersih menyiram tubuh anda seperti air hujan yang terasa sejuk di badan. Rasakan sejuknya energi alam seperti air hujan tersebut masuk ke dalam tubuh anda, sejuk mengalir dari kepala, wajah, leher, badan, tangan dan kaki, seluruh tubuh, menyingkirkan kotoran-kotoran dalam tubuh anda.
  6. Bayangkan tubuh anda seperti kendi air yang sedang menampung air hujan yang sejuk dan bersih.
  7. Ketika kendi air tersebut sudah penuh, salurkan kelebihannya (grounding) melalui telapak tangan kanan atau kiri anda yang menghadap ke bawah, seperti air yang keluar melalui lubang kendi, Salurkan ke bawah ke dalam bumi. Alirkan keluar bersama kotoran-kotoran dan sakit-penyakit dalam tubuh anda. Biarkan air terus mengalir dari kepala sampai ke bawah dan kelebihan airnya dibuang lewat telapak tangan kanan atau kiri ke dalam bumi. Bisa juga kelebihan energi itu disalurkan ke telapak tangan yang menghadap ke atas dan biarkan hilang menguap ke udara.
  8. Ulangi langkah-langkah di atas sampai anda dapat merasakan airnya yang sejuk mengisi tubuh anda dan kotoran-kotoran dan sakit-penyakit telah terbuang semua ke dalam bumi.
  9. Setelah anda merasa cukup, rasakan kotoran-kotoran telah bersih mengalir keluar dan tubuh anda terisi penuh oleh energi alam seperti air yang bersih dan sejuk. Rasakan energi alam yang segar mengisi tubuh, hati dan pikiran anda dan setelah itu anda merasa bersih, sehat dan segar dan siap kembali beraktivitas.

KESIMPULAN

Dalam semua laku menghimpun energi, sebaiknya anda menahan dan menekan nafas, lepaskan nafas dengan perlahan dan teratur, jangan melepaskan nafas dengan keras (kecuali untuk menyerang), supaya energi dan kekuatan yang sudah terbentuk tidak terbuang lagi sia-sia, supaya semuanya tersimpan menyatu dengan tubuh dan sukma anda.

Jika metode menurunkan energi ini dijadikan bahan untuk menghimpun energi, untuk disatukan dengan energi tubuh ataupun untuk membangun kekuatan sukma, pada awalnya energi yang "tertampung" atau "terhimpun" akan menjadi energi potensial di tubuh anda, yang menjadikan tubuh anda terasa padat bertenaga, yang energinya akan dapat keluar sewaktu-waktu ketika anda emosi atau berkelahi. Masih diperlukan tambahan laku untuk menyatukannya menjadi energi tubuh / sukma, dengan olah pernafasan, olah energi atau dengan olah spiritual.

Selanjutnya semuanya akan tergantung pada kemampuan anda sendiri dalam "menurunkan" energi, tergantung kemampuan tubuh anda untuk "menampung" energi dan tergantung juga pada kemampuan anda sendiri untuk menyatukannya dengan kekuatan sukma maupun dengan kanuragan anda yang bisa dilakukan dengan olah pernafasan dan olah energi atau dengan olah spiritual. Karena itu pada latihan-latihan selanjutnya sebaiknya anda juga melatih meningkatkan kemampuan anda dalam menurunkan energi, memperbesar kapasitas tubuh dan sukma anda dalam menerima dan menampung energi (misalnya disugestikan tubuh anda seperti tempayan atau seperti bola karet yang besar), dan meningkatkan kemampuan anda untuk menyatukannya menjadi energi tubuh atau menjadi kekuatan sukma, dengan olah pernafasan, olah energi atau dengan olah spiritual.

Bila anda dapat melakukan meditasi di atas dengan benar, anda akan merasakan tubuh anda terasa segar penuh energi, terasa lebih berat dan sehat berstamina.

  • Dalam langkah-langkah meditasi di atas ada sugesti untuk mengheningkan cipta dan untuk membayangkan suatu keadaan. Lakukanlah itu dengan rasa, bukan dengan pikiran. Jangan menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi atau membayangkan suatu keadaan. Secara sederhana bisa dikatakan proses di atas seperti kita melepaskan pikiran untuk melamun. Biarkan pikiran lepas mengalir, jangan malah digunakan untuk berkonsentrasi.
  • Jika setelah bermeditasi anda merasakan pikiran anda pusing / penat, berarti anda telah banyak menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi, bukan dengan rasa, sehingga terjadi penumpukan energi di kepala. Jika mata dipejamkan, kecenderungannya memang kita akan menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi. Karena itu untuk keperluan latihan, meditasinya bisa dilakukan tanpa memejamkan mata, tetapi mata jangan terfokus, lakukanlah seperti orang melamun.
  • Jika setelah bermeditasi anda merasakan kepala pening, badan penat, dsb, berarti anda terlalu banyak berkonsentrasi pada pikiran (seharusnya istirahatkan pikiran, batin yang bekerja), atau anda terlalu banyak menyerap energi diluar batas kemampuan tubuh anda untuk menyatukannya dengan energi tubuh anda, atau energi menumpuk di kepala dan tidak tersalur merata menyatu dengan energi tubuh anda. Bersihkanlah kelebihan energi itu, lakukanlah meditasi inti, atau grounding, atau energi di kepala dan bagian tubuh yang penat disalurkan ke telapak tangan dan dilepaskan menguap ke udara.
  • Rasa penat di kepala itu bisa juga dihilangkan dengan cara mengkipas-kipaskan energi dengan tangan anda ke kepala untuk menghilangkan konsentrasi energi di kepala, seperti dalam metode Meditasi Inti. Di lain waktu anda dapat melakukan penghimpunan energi lagi.
  • Rasa penat di kepala itu bisa dihilangkan dengan mudah, yaitu dengan cara mengkipas-kipaskan energi dengan tangan anda ke kepala untuk menghilangkan konsentrasi energi di kepala. Bayangkan semua kabut putih kelebihan energi bersih tertiup kipasan tangan anda.
  • Untuk mengobati orang lain, sugestikan kepada seseorang yang dituju energi alam yang bersih dan sehat tersalur seperti air mengalir, energi yang bersih dan baik untuk kesehatan. Energi anda bisa langsung disalurkan ke bagian tubuh yang sakit atau lebih baik lagi jika disalurkan ke seluruh tubuhnya, dari kepala sampai kakinya dan energi anda juga mendorong keluar energi negatif dan kotoran-kotoran dari tubuhnya keluar melalui kakinya mengalir ke dalam bumi.
  • Posisi keberadaan orang yang dituju berada di depan anda atau berada jauh di rumahnya masing-masing tidak menjadi masalah selama anda tahu orangnya yang akan dituju. Bila orang yang dituju berada jauh dari anda, cukup anda bayangkan saja orang tersebut sedang duduk atau berbaring di tempat tidur. Bayangkan saja anda duduk di sampingnya atau sugestikan saja energi yang anda kirim dapat sampai kepada orang tersebut. 
  • Anda tidak perlu khawatir energi anda akan habis terkuras, karena anda hanya menyalurkan energi alam kepada seseorang. Lagipula energi itu dapat dengan mudah anda dapatkan kembali dengan menjalankan meditasi di atas. Bahkan bila anda sudah terbiasa melakukan sugesti meditasi ini, untuk mengisi ulang energi anda tidak perlu berlama-lama melakukan meditasinya, karena dengan seketika saja energi itu sudah bisa anda himpun.
  • Penyaluran energi bisa dilakukan beberapa hari sekali sampai si sakit sembuh dari sakitnya.
  • Langkah-langkah awal dalam metode latihan di atas adalah langkah-langkah dasar untuk keperluan latihan.
  • Jika anda sudah terbiasa dan sudah mahir melakukannya, langkah-langkah latihan di atas bisa diabaikan. Anda hanya perlu fokus pada sugesti tubuh diguyur energi.

Untuk diri sendiri caranya sebagai berikut :

  1. Sugestikan energi alam yang bersih, sejuk dan sehat turun seperti air hujan membasahi tubuh anda dan melunturkan semua kotoran tubuh dan sakit / penyakit mengalir masuk ke dalam bumi. Sugestikan terus begitu sampai tubuh anda terasa bersih dari kotoran dan sakit / penyakit.
  2. Setelah anda merasa telah bersih dari kotoran dan sakit / penyakit, sugestikan energi alam seperti air hujan tersebut masuk meresap mengisi tubuh anda. Sugestikan terus begitu sampai tubuh anda terasa telah bersih dan energinya mengisi tubuh.

Untuk tujuan mengobati orang lain yang sedang sakit caranya sebagai berikut :

  1. Sugestikan energi alam yang bersih, sejuk dan sehat turun seperti air hujan membasahi tubuhnya dan melunturkan semua kotoran dan sakit / penyakit dari tubuhnya mengalir masuk ke dalam bumi. Sugestikan terus begitu sampai tubuhnya bersih dari kotoran dan sakit / penyakit.
  2. Setelah dirasa tubuhnya telah bersih dari kotoran dan sakit / penyakit, sugestikan energi alam seperti air hujan tersebut masuk meresap mengisi tubuhnya. Sugestikan terus begitu sampai tubuhnya bersih dan energinya mengisi tubuhnya.

Tambahan 1:

Untuk banyak jenis sakit penyakit yang sifatnya adalah peradangan atau kerusakan jaringan sel-sel tubuh, pada bagian tubuh yang sakit biasanya ada penumpukan aura energi negatif. Dengan metode pengobatan di atas aura energi negatif tersebut akan sempat hilang, tapi masih dapat muncul lagi dari bagian tubuh yang sakit. Jadi memang tidak bisa hanya sekali saja, pembersihannya perlu dilakukan beberapa kali sambil menunggu kondisi tubuhnya memulihkan diri untuk memperbaiki sel-sel yang sudah rusak.

Selebihnya akan lebih baik kalau sesudahnya anda juga menyalurkan energi positif untuk membantu sistem metabolismenya untuk membantu tubuhnya bekerja memperbaiki dirinya sendiri.

Untuk diperhatikan :

Ada prinsip dasar dalam laku pengobatan / penyembuhan yang sebaiknya jangan sampai dilanggar, yaitu jangan terlalu "masuk" menjiwai / merasakan suasananya. Lebih penting lagi : jangan memposisikan diri sebagai si sakit. Bagaimana kalau tubuh anda ikut sakit dan tidak bisa bergerak?  Atau anda kerasukan?

  • Prinsip dasar lainnya, dalam semua upaya pengobatan dengan kekuatan sendiri, dengan kebatinan atau tenaga dalam, kita harus memposisikan diri kita "di luar" dan dari luar itu kita menyalurkan energi kita untuk kesembuhan si sakit
  • Dalam proses itu jangan kita menarik "energi" si sakit, jangan ada bagian si sakit yang masuk ke tubuh kita
  • Lebih baik kalau energi sakitnya kita dorong keluar, atau dibungkus dengan energi kita kemudian dibuang jauh.
  • Selebihnya akan lebih baik lagi kalau kita juga mempelajari teknik penyembuhan secara fisik, misalnya metode penyembuhan dengan cara pijat / urut, pijat refleksi, atau dengan ramuan, karena tidak semua sakit-penyakit dapat tuntas disembuhkan dengan cara pengobatan gaib / energi, terutama untuk sakit-penyakit yang bersifat fisik, dan untuk menindaklanjuti proses penyembuhan sakit-penyakit yang unsur gaibnya sudah disingkirkan, yang sakitnya sudah bukan karena gaib lagi seperti sebelumnya.

KESIMPULAN

  • Meditasi Dasar di atas mempunyai kelebihan dibandingkan Meditasi Inti, yaitu dalam hal bentuk energinya.
  • Energi dalam meditasi di atas disugestikan seperti air hujan yang bentuknya lebih padat yang baik untuk mengisi tubuh daripada energi yang disugestikan seperti angin yang penggunaannya dikipas-kipaskan.
  • Untuk pengobatan atau untuk membersihkan aura-aura negatif atau aura energi penyakit penggunaan energi seperti air ini bisa juga divisualisasikan seperti anda menyemprotkan air ke arah kotoran debu dan lumpur yang menempel di tubuh anda atau di tubuh si pasien. Divisualisasikan kotoran debu dan lumpur itu rontok dan luntur turun ke bawah ke dalam bumi oleh semprotan energi anda.
  • Energi yang dihasilkan dari meditasi di atas juga bisa dijadikan pagaran gaib untuk menjaga supaya tubuh bersih dari kuman-kuman penyakit dan terhindar dari gangguan mahluk halus.
  • Untuk tujuan tersebut, sugestikan / bayangkan energi yang anda keluarkan dari tangan kanan anda membentuk bola yang energinya positif yang melingkupi tubuh anda atau tubuh orang lain (atau bangunan rumah, dsb) dan energi anda tersebut mendorong keluar kuman-kuman penyakit dan energi-energi negatif yang ada. Sesudahnya visualisasikan dinding bola energi anda itu keras, tebal dan padat yang melindungi dari masuknya kuman-kuman penyakit dan energi-energi negatif yang baru.
  • Sebagai tambahan, setelah energi terkumpul di tubuh anda dan bisa anda posisikan terkumpul di tangan anda seperti bola energi yang padat. Bola energi tersebut dapat dimain-mainkan, dipindah-pindahkan dari tangan kanan ke tangan kiri (seperti mengoper bola dari tangan kanan ke tangan kiri), dsb, untuk melatih juga kepekaan anda atas keberadaan bola energi tersebut dan melatih kemampuan sugesti anda.
  • Sedapat mungkin semua kekuatan kebatinan yang berhasil dihimpun dapat diolah menjadi kekuatan rasa dan dapat disatukan dengan kepekaan rasa, supaya menjadi satu kesatuan kemampuan.


Tambahan 2:

Setelah anda terbiasa dengan laku meditasi di atas, dalam latihan-latihan selanjutnya anda bisa meningkatkan kualitas hasil meditasinya dengan cara meningkatkan kemampuan anda dalam hal :

1. Kemampuan "menurunkan" energi.

Untuk keperluan latihan, energi seperti air hujan di atas bisa anda ganti sugestinya menjadi air terjun yang airnya bersih, besar dan banyak, turun menggerojok / mengguyur tubuh anda, seolah-olah anda sedang berada di bawah air terjun yang airnya mengguyur tubuh anda. Dengan sugesti demikian besarnya energi yang turun kepada anda menjadi lebih besar dan lebih banyak. 

Jika energinya akan langsung digunakan untuk keperluan penggunaan energi, maka anda bisa bersugesti mengumpulkan energi seperti air terjun itu dalam jumlah yang banyak langsung di tangan anda.

2. Kemampuan "menampung" energi.

Untuk keperluan latihan, anda bisa memperbesar kapasitas tubuh dan sukma anda dalam menerima dan menampung energi dengan cara mengsugestikan tubuh anda menjadi seperti tempayan atau seperti bola karet yang besar. Dengan demikian jumlah energi seperti air itu bisa anda tampung di tubuh dalam jumlah yang lebih besar.

3. Kemampuan "menyatukan" energi dengan sukma.

Untuk keperluan latihan, anda bisa meningkatkan kekuatan sukma anda dengan cara mengsugestikan mereka untuk ikut bersama-sama dengan anda berlatih menurunkan dan menampung energi dan ikut bersama-sama dengan anda melakukannya pada saat anda menggunakan energinya.


Sumber: https://tayuhpusaka.blogspot.com

Teknik Meditasi Energi Tahap 2 Meditasi Ringan

Teknik Meditasi Energi: Meditasi Ringan (Tahap 2)

Situs redaksi spiritualis (javanese2000@gmail.com) mengenalkan metode meditasi yang etis, lintas-religi, dan praksis. Di dalam semua meditasi dan selama pelaksanaannya diharapkan anda mampu melakukan sugesti dan bisa menerapkan kepekaan rasa, supaya anda dapat mengarahkan meditasi anda, bisa merasakan berhasil tidaknya usaha meditasi anda dan bisa merasakan hasil yang sesuai dengan tujuan meditasinya. Istirahatkan pikiran, biarkan batin yang bekerja.

Lakukanlah Meditasi Inti Pembuka Meditasi.

Lanjutkan dengan Meditasi Ringan untuk ketenangan hati sebagai berikut :

  1. Duduklah santai dengan punggung ditegakkan, tetapi tidak tegang dan tidak juga terlalu santai. Tangan diletakkan di atas paha dan terbuka menghadap ke atas. Pejamkan mata.  Dalam kondisi terpejam, pandangan mata diarahkan santai ke bawah.
  2. Tariklah nafas panjang dengan halus dan lepaskan juga dengan halus. Lakukan dengan rileks. Rasakan jalannya nafas. Rasakan detak jantung anda.
  3. Tenangkan hati dan pikiran anda. Masa bodoh - kan semua masalah anda. Masa bodoh - kan lingkungan anda. Sekalipun suasana tempat anda ramai, usahakan dapat mencari keheningan di dalam keramaian. Bisa juga sambil berdoa / zikir.
  4. Bayangkan anda sedang berada di alam pegunungan, tempat yang sejuk, tenang dan damai, tempat yang cocok untuk menyepi. Bayangkan suasananya yang sejuk dan damai. Bayangkan angin sepoi-sepoi menyejukkan wajah dan tubuh anda.
  5. Bentangkan kedua tangan ke samping dan hiruplah udara segar dengan tarikan nafas halus dan panjang, dan sambil melepaskan nafas dengan halus lepaskan juga beban kepenatan anda menguap lewat kedua telapak tangan yang terbuka ke atas. Lakukan dengan rileks. Rasakan jalannya nafas. Rasakan kesegaran alam yang sejuk dan damai. Bayangkan angin sepoi-sepoi menyejukkan wajah dan tubuh anda. Rasakan kesegarannya mengisi tubuh, hati dan pikiran anda, dan kepenatan anda menguap keluar.
  6. Ulangi langkah-langkah di atas sampai anda dapat merasakan ketenangan dan keheningan dan bisa merasakan kesejukan pada tubuh anda sendiri.
  7. Bagi anda yang memerlukan jawaban penyelesaian, bayangkan kembali masalah anda. Tetap rileks. Bayangkan kembali masalah anda. Biarkan ilham mengalir dalam pikiran anda. Biarkan ilham mengalir dalam pikiran anda sampai semua ide dan jawaban lengkap terkumpul.
  8. Sebagai penutup, bayangkan anda sedang berada di udara terbuka. Bentangkan kedua tangan ke samping dan hiruplah udara bersih yang panjang beberapa kali dan rasakan energi alam yang segar mengisi tubuh, hati dan pikiran anda dan setelah itu anda merasa bersih, sehat dan segar dan siap kembali beraktivitas.

KESIMPULAN

Dalam langkah-langkah meditasi di atas ada sugesti untuk mengheningkan cipta dan untuk membayangkan suatu keadaan. Lakukanlah itu dengan rasa, bukan dengan pikiran. Jangan menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi atau membayangkan suatu keadaan. Secara sederhana bisa dikatakan proses di atas seperti kita melepaskan pikiran untuk melamun. Biarkan pikiran lepas mengalir, jangan malah digunakan untuk berkonsentrasi.

Jika setelah bermeditasi anda merasakan pikiran anda pusing / penat, berarti anda telah banyak menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi, bukan dengan rasa, sehingga terjadi penumpukan energi di kepala. Jika mata dipejamkan, kecenderungannya memang kita akan menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi. Karena itu untuk keperluan latihan, meditasinya bisa dilakukan tanpa memejamkan mata, tetapi mata jangan terfokus, lakukanlah seperti orang melamun.

Jika setelah melakukan meditasi ini anda merasakan kepala pening, badan penat, dsb, berarti anda terlalu berkonsentrasi pada pikiran (seharusnya istirahatkan pikiran, batin yang bekerja), atau anda terlalu banyak menyerap energi diluar batas kemampuan tubuh anda untuk menyatukannya dengan energi tubuh anda, atau energi menumpuk di kepala dan tidak tersalur merata menyatu dengan energi tubuh anda. Bersihkanlah kelebihan energi itu, lakukanlah meditasi inti, atau grounding (baca: Meditasi Dasar), atau energi di kepala dan bagian tubuh yang penat disalurkan ke telapak tangan dan dilepaskan menguap ke udara.

Rasa penat di kepala itu bisa juga dihilangkan dengan mudah, yaitu dengan cara mengkipas-kipaskan energi dengan tangan anda ke kepala untuk menghilangkan konsentrasi energi di kepala. Bayangkan semua kabut putih kelebihan energi bersih tertiup kipasan tangan anda.


Sumber: https://tayuhpusaka.blogspot.com

Teknik Meditasi Energi Tahap 1 Meditasi Inti

Teknik Meditasi Energi Tahap 1 Meditasi Inti 

Situs redaksi spiritualis (javanese2000@gmail.com) mengenalkan metode meditasi yang etis, lintas-religi, dan praksis. Meditasi ini adalah pembuka dari meditasi yang lain, dan sebelum melakukan meditasi yang lain, sebaiknya melakukan meditasi ini terlebih dahulu. Setelah kita melakukan meditasi ini, kita akan merasa telah ringan dari semua beban yang kita alami sebelumnya, dan kita akan lebih mudah untuk melakukan meditasi yang lain.

Metode meditasi ini disebut Meditasi Inti - Pembuka Meditasi yang lain, karena di dalam meditasi ini terkandung banyak fungsi yang disediakan oleh meditasi lain, seperti untuk ketenangan hati, kesehatan dan penyembuhan. Meditasi ini adalah suatu meditasi inti, sedangkan meditasi yang lain seperti untuk ketenangan hati, kesehatan dan penyembuhan adalah pengembangan dari meditasi ini. Meditasi ini sangat berguna sebagai pengantar ke tingkatan meditasi yang lebih tinggi. Karena itu, sebelum melakukan meditasi yang lain diharapkan anda sudah terbiasa dan mahir melakukan meditasi ini.

Meditasi ini bertujuan untuk melatih sugesti kita untuk membersihkan tubuh, hati dan pikiran dari semua hal yang mengganggu atau membebani, termasuk juga rasa sakit dan penyakit yang sedang dialami. Karena itu sebelum melakukan meditasi ini kita perlu merenung sejenak, mencari tahu apa saja yang membebani kita saat ini, beban pikiran atau sakit-penyakit, yang dengan meditasi ini akan kita buang jauh.

Meditasi ini bisa dilakukan dengan cara duduk di kursi, atau duduk bersila, dan menggerakkan tangan untuk membantu sugesti. Mulailah dengan doa di awal latihan, berharap pada restu Tuhan, supaya didapatkan ketenangan dengan menyebut nama Tuhan di dalam hati. Di akhir meditasi, berdoa juga memanjatkan rasa syukur atas apa yang telah dicapai pada latihan ini.

Seberapa lama anda melakukan meditasi ini, semuanya terserah anda. Kualitas meditasi yang anda lakukan lebih penting daripada lamanya waktu bermeditasi. Semakin sering anda melakukan meditasi yang berkualitas, akan lebih baik bagi anda sendiri. Bila anda dapat fokus dan mendapatkan hasil sesuai tujuan meditasi yang anda lakukan, berarti anda telah melakukan meditasi yang berkualitas. Bila anda tidak dapat fokus dan tidak bisa mendapatkan hasil sesuai tujuan meditasi yang anda lakukan, berarti anda telah melakukan meditasi yang tidak berkualitas. Bukan metode meditasinya yang jelek, tetapi anda saja yang tidak dapat melakukannya dengan baik, sehingga anda hanya buang-buang waktu saja, tidak ada hasil.

Seberapa lama anda melakukan meditasi ini, semuanya terserah anda. Lakukanlah sampai anda merasa tujuan dari meditasi ini telah tercapai. Kalau perlu, prosesnya diulangi lagi supaya hasilnya sempurna. Jangan terburu-buru menyelesaikan meditasinya. Masing-masing langkah dalam meditasinya dapat diulang-ulang sebelum melakukan langkah berikutnya supaya mendapatkan kesempurnaan hasil pada masing-masing bagian meditasinya. Istirahatkan pikiran, biarkan batin yang bekerja.

Istilah energi negatif dalam meditasi disini dimaksudkan untuk menyebut adanya energi-energi negatif di dalam tubuh manusia, baik energi negatif yang dihasilkan oleh tubuh manusia itu sendiri (misalnya karena adanya sakit / penyakit) maupun energi dari keberadaan mahluk halus yang bersifat negatif di dalam tubuh manusia.

Bagi yang ingin mencoba menjalankan meditasi ini, sugestikan dalam hati dan pikiran anda bahwa anda melakukan meditasi ini karena tersugesti untuk mengikuti meditasi dalam tulisan ini dan isi tulisan dalam halaman ini semuanya dijalankan dengan benar, karena hasilnya akan berbeda antara anda melakukannya karena keinginan anda sendiri dengan anda melakukannya karena tersugesti mengikuti tulisan ini.

Di dalam semua meditasi dan selama pelaksanaannya diharapkan anda mampu melakukan sugesti dan bisa menerapkan kepekaan rasa, supaya anda dapat mengarahkan meditasi anda, bisa merasakan berhasil tidaknya usaha meditasi anda dan bisa merasakan hasil yang sesuai dengan tujuan meditasinya. Istirahatkan pikiran, biarkan batin yang bekerja.

Proses Meditasi Inti sebagai berikut

  1. Duduklah santai dengan punggung ditegakkan, tetapi tidak tegang dan tidak juga terlalu santai. Tangan diletakkan di atas paha dan terbuka menghadap ke atas. Pejamkan mata. Dalam kondisi terpejam, pandangan mata diarahkan santai ke bawah.
  2. Tariklah nafas panjang dengan halus dan lepaskan juga dengan halus. Lakukan dengan rileks dan dengan senyuman. Rasakan jalannya nafas. Rasakan detak jantung.
  3. Masa bodoh - kan semua masalah anda. Masa bodoh - kan lingkungan anda. Tenangkan hati dan pikiran anda. Bayangkan anda sedang berada di alam pegunungan, tempat yang sejuk, tenang dan damai, tempat yang cocok untuk menyepi. Sekalipun suasana tempat anda berada sedang ramai, usahakan dapat mencari keheningan di dalam keramaian.
  4. Lakukan langkah-langkah di atas sampai anda dapat merasakan ketenangan dan keheningan dan bisa merasakan getaran yang ada pada tubuh anda sendiri.
  5. Rasakan kembali semua beban anda. Mulailah dengan beban yang ada di kepala anda. Dalam pikiran anda, sugestikan / bayangkan anda sedang mengumpulkan beban-beban anda itu seperti sekumpulan sampah atau kertas bekas yang ingin dibuang. Gerakkan tangan ke kepala anda dan kumpulkan sampah-sampah itu di tangan anda. Setelah terkumpul di tangan, dorong dan buang jauh keluar angkasa sambil mengucap : HUUAAHH ..... Lakukan beberapa kali sampai anda rasakan kepala anda sudah bersih dari kotoran-kotoran.
  6. Lakukan hal yang sama dengan no.5 di atas untuk semua sakit / penyakit di tubuh anda, di leher, dada, perut, tangan, kaki, dsb, seperti sampah kertas bekas yang ingin dibuang. Kumpulkan di tangan anda satu per satu dan buang jauh. HUUAAHH...….. Lakukan satu per satu beberapa kali sampai semuanya terasa bersih dan tidak sakit lagi atau berkurang sakitnya. Langkah no.6 ini bisa dilakukan sambil membuka mata tetapi harus tetap fokus dengan meditasi ini.
  7. Kipas-kipaskan energi dengan kedua tangan anda ke semua bagian tubuh anda dari kepala sampai kaki, sugestikan anda sedang menyapu bersih beban pikiran, energi-energi negatif, sakit-penyakit dan demam dalam tubuh anda. Rasakan angin energi dari kipasan tangan anda membersihkan kabut dan asap hitam penyebab beban pikiran, sakit-penyakit, dan energi negatif dalam tubuh anda. Lakukan terus satu per satu pada bagian-bagian tubuh anda sampai anda merasa tubuh anda sudah bersih dan sehat.
  8. Sebagai penutup, bayangkan anda sedang berada di udara terbuka. Bentangkan kedua tangan ke samping dan hiruplah udara bersih yang panjang beberapa kali dan rasakan energi alam yang segar mengisi tubuh, hati dan pikiran anda dan setelah itu anda merasa bersih, sehat dan segar.

KESIMPULAN

Dalam langkah-langkah meditasi di atas ada sugesti untuk mengheningkan cipta dan untuk membayangkan suatu keadaan. Lakukanlah itu dengan rasa, bukan dengan pikiran. Jangan menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi atau membayangkan suatu keadaan. Secara sederhana bisa dikatakan proses di atas seperti kita melepaskan pikiran untuk melamun. Biarkan pikiran lepas mengalir, jangan malah digunakan untuk berkonsentrasi. 

Jika setelah bermeditasi anda merasakan pikiran anda pusing / penat, berarti anda telah banyak menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi, bukan dengan rasa, sehingga terjadi penumpukan energi di kepala. Jika mata dipejamkan, kecenderungannya memang kita akan menggunakan pikiran untuk berkonsentrasi. Karena itu untuk keperluan latihan, meditasinya bisa dilakukan tanpa memejamkan mata, tetapi mata jangan terfokus, lakukanlah seperti orang melamun. 

Rasa penat di kepala itu bisa dihilangkan dengan mudah, yaitu dengan cara mengkipas-kipaskan energi dengan tangan anda ke kepala untuk menghilangkan konsentrasi energi di kepala. Bayangkan semua kabut putih kelebihan energi bersih tertiup kipasan tangan anda.

Sedapat mungkin semua kekuatan kebatinan yang berhasil dihimpun dapat diolah menjadi kekuatan rasa dan dapat disatukan dengan kepekaan rasa, supaya menjadi satu kesatuan kemampuan.

Sumber: https://tayuhpusaka.blogspot.com

04 January 2024

Tips Menguji Penglihatan Gaib

Tips Menguji Penglihatan Gaib

Seperti yang sudah Penulis tuliskan dalam halaman berjudul Terawangan Gaib solusi untuk mengatasi atau menguji ulang apakah penglihatan gaib kita sudah benar adalah melakukan kombinasi melihat gaib dengan kepekaan rasa seperti dicontohkan di atas.

Rabaan tangan untuk mendeteksi keberadaan gaib yang kita lihat adalah untuk membantu kita supaya kita bisa lebih yakin dengan apa yang kita lihat dan bisa lebih pasti menentukan bahwa yang kita lihat itu benar ada dan benar berada di tempat posisinya yang kita lihat. Dengan demikian penglihatan kita itu tidak mengawang-awang dan penglihatannya benar, bukan ilusi.

Sosok halus khodam kita lebih baik kalau kita minta untuk duduk atau berdiri di hadapan atau di samping kita untuk kita ajak berkomunikasi, sehingga akan lebih jelas tampilan sosoknya, dan bisa diraba hawa energinya untuk dikenali, sehingga penglihatan kita akan lebih baik setelah ditambah deteksian atas keberadaan energinya, untuk membuktikan bahwa sosok gaibnya itu memang ada di tempat keberadaannya yang kita deteksi, bukan hanya berupa gambaran gaib di awang-awang yang diragukan kebenarannya.

Untuk menguji ulang keakuratan penglihatan gaib kita sendiri supaya penglihatannya tidak mengawang-awang melihat gaibnya dikombinasikan dengan kepekaan rasa dengan rabaan tangan untuk mendeteksi keberadaan energi gaibnya sbb :

Cara Pertama

Untuk menguji apakah benar diri kita berkhodam, kita bisa mendeteksi keberadaan energi khodam-khodam kita itu dengan rabaan tangan ke sebelah kanan, kiri, depan dan belakang tubuh kita dan ke atas kepala kita. Nantinya kita akan tahu apakah benar diri kita didampingi oleh sesosok halus atau khodam, karena masing-masing rasanya akan berbeda pada posisi yang disitu ada sesosok gaib dengan posisi lain yang kosong tidak ada apa-apa.

Misalnya ada orang yang mengatakan bahwa kita berkhodam di depan kita sesosok macan gaib, maka kita coba deteksi keberadaan khodam macan itu dengan rabaan tangan ke arah depan kita. Begitu juga kalau ada orang yang mengatakan bahwa kita berkhodam di belakang kita sesosok gaib berwujud prajurit, maka kita coba deteksi keberadaan khodam prajurit itu dengan rabaan tangan ke arah belakang kita. Kalau dengan rabaan tangan itu kita tidak mendeteksi adanya energi dari keberadaan khodam kita itu, maka kemungkinan besar khodam itu tidak ada. Berarti penglihatan gaib orang itu tentang khodam kita itu mungkin salah. Mungkin sebenarnya diri kita tidak berkhodam, atau mungkin juga benar diri kita berkhodam, tetapi wujudnya bukan macan atau prajurit, dan posisinya tidak di depan atau di belakang kita.

Begitu juga kalau ada orang yang mengatakan bahwa kita berkhodam di sebelah kanan kita sesosok gaib, maka kita coba deteksi keberadaan khodam itu dengan rabaan tangan ke arah kanan kita. Kalau dengan rabaan tangan itu kita tidak mendeteksi adanya energi dari keberadaan khodam kita itu, maka kemungkinan khodam itu tidak ada, karena disitu tidak terdeteksi adanya sesuatu yang gaib. Berarti penglihatan gaib orang itu tentang khodam kita itu mungkin salah. Mungkin sebenarnya diri kita tidak berkhodam, atau mungkin juga benar diri kita berkhodam, tetapi wujudnya dan posisinya tidak sama dengan yang dikatakan orang itu.

Kalau dengan rabaan tangan itu di posisi yang dikatakan oleh orang itu kita benar mendeteksi adanya energi dari keberadaan khodam kita itu, maka mungkin khodam itu memang ada. Berarti penglihatan gaib orang itu tentang khodam kita itu mungkin benar. Mungkin diri kita memang berkhodam. Tetapi mengenai sosok wujudnya apakah benar seperti yang dikatakan orang itu masih harus kita pertegas lagi gambaran gaibnya.

Sesudah terdeteksi bahwa di posisi rabaan tangan kita itu benar terasa ada sesuatu yang gaib, rabaan energi dengan tangan kita itu kita teruskan sampai tergambar sosok wujudnya. Sesudah tergambar sosok wujudnya barulah kemudian kita bisa mengambil kesimpulan apakah benar diri kita berkhodam dan apakah benar sosok wujud khodamnya sama dengan yang disampaikan oleh orang itu.

Jika dari perabaan di sebelah kanan, di depan atau di belakang kita tidak mendeteksi adanya sesuatu yang gaib, dicoba saja untuk meraba dalam jarak 1 centi di badan dan kepala kita, barangkali saja khodam atau mahluk halusnya sebenarnya berdiam di dalam kepala atau badan kita.

Rabaan tangan bisa juga dilakukan se-centi dari tubuh kita untuk mendeteksi keberadaan energi dari sesuatu yang gaib apakah tubuh kita ada ketempatan / ketempelan mahluk halus, atau apakah ada benda gaib yang menempel di badan kita, rabaannya diarahkan ke seluruh tubuh kita mulai dari kepala, badan, tangan sampai kaki.

Dengan cara perabaan dan kontak energi dengan keberadaan khodamnya itu kita tidak mengawang-awang, bisa jelas apakah di posisi rabaan tangan kita itu benar ada sesuatu yang gaib, mudah-mudahan juga bisa jelas tergambar sosok wujud gaibnya dan dengan kontak batin bisa kita tanyakan langsung apa saja tuahnya.

Seandainya pun kita tidak jelas melihat sosok wujudnya, tetapi dengan kita mendeteksi ada keberadaan energinya disitu kita bisa lebih yakin bahwa disitu memang ada sesuatu yang gaib, mungkin saja benar itu adalah khodam kita. Berarti diri kita benar berkhodam.

Begitu juga sebaliknya, jika kita mendeteksi tidak ada keberadaan energinya disitu kita bisa lebih yakin bahwa disitu memang tidak ada apa-apa, tidak ada sesuatu yang gaib, mungkin diri kita tidak berkhodam.

Tetapi jika benar disitu memang ada sesuatu yang gaib, kita harus bisa lebih kritis untuk menentukan apakah benar itu adalah khodam kita, ataukah sebenarnya itu adalah mahluk halus yang sedang menghantui kita (diri kita sedang mengalami kesambet, dipelet, ditenung, dsb). Tapi setidaknya kita menjadi lebih yakin bahwa disitu memang ada sesuatu yang gaib. Ini berguna untuk kehati-hatian kita.

Prinsip pembuktian di atas bisa juga diterapkan untuk menentukan apakah di suatu lokasi tertentu benar dihuni mahluk halus dan untuk mencaritahu sosok wujudnya. Sebaiknya kita juga tahu apakah sosok-sosok halus yang tinggal disitu berwatak baik ataukah jahat.

Cara Kedua

Untuk benda-benda gaib kita seperti keris dan batu akik, dengan cara perabaan pada bendanya kita bisa mendeteksi keberadaan energinya apakah benda gaib kita itu benar berkhodam ataukah kosong isinya.

Jika bendanya kita deteksi benar berkhodam, kemudian khodamnya itu kita perintahkan duduk di samping kita sehingga kita bisa mendeteksi energi keberadaannya dan kita bisa lebih jelas melihat wujudnya.

Jika gambaran sosok gaibnya sudah didapatkan, walaupun samar, fokuskan penglihatan batin anda kepada sosok gaibnya itu untuk mempertajam penglihatan batin anda sampai jelas detail gambarannya, jangan hanya sekelebatan saja. Dengan demikian kita tidak mengawang-awang, bisa mendeteksi keberadaannya dan bisa lebih jelas melihat wujud khodamnya dan dengan kontak batin bisa kita tanyakan langsung apa saja tuahnya.

Sambil kita fokuskan penglihatan batin kepada sosok gaibnya itu kita sampaikan pertanyaan-pertanyaan kita mengenai bendanya kepada sosok gaibnya itu, ajaklah berkenalan, tanyakan apa saja tuahnya, apa saja sesajinya, bagaimana kecocokkannya dengan anda, dsb, dengan cara berkata-kata di dalam hati tetapi ditujukan kepada sosok gaibnya. Dengan cara ini selain kita belajar "melihat" secara batin, kita juga belajar "menyampaikan" komunikasi batin dan belajar "mendengar" secara kontak batin jawaban komunikasi dari sosok gaibnya itu berupa ilham yang mengalir dalam benak kita. Selain itu cobalah menerapkan kepekaan rasa / insting untuk membaca kepribadiannya, apakah sosok halus itu adalah dari jenis yang baik ataukah dari jenis yang tidak baik yang harus dihindari. Lakukanlah dengan hormat dan sopan.

Cara Ketiga

Semua benda gaib, yang bentuknya masih gaib, yang menempel di tubuh kita, sebelumnya kita deteksi dulu dengan rabaan tangan untuk menentukan apakah di posisi rabaan tangan kita itu benar ada sesuatu yang gaib. Jika benar ada, jika itu adalah benda gaib, kemudian kita raih benda gaibnya (dan energinya), dipegang dengan tangan, kemudian kita kontak energi dengan bendanya dan dilihat wujud asli bendanya. 

Kemudian khodam benda gaibnya kita perintahkan duduk di samping kita sehingga kita bisa mendeteksi energi keberadaannya dan bisa lebih jelas melihat wujudnya. Dengan demikian kita tidak mengawang-awang, bisa mendeteksi keberadaannya dan bisa lebih jelas melihat wujud khodamnya dan dengan kontak batin bisa kita tanyakan langsung apa saja tuahnya.

Sesudahnya benda gaibnya itu kita kembalikan ke tempatnya semula, atau digeser sejengkal jika posisi keberadaannya terasa mengganggu (misalnya membuat badan pegal), atau dibuang jauh jika tidak diinginkan.

Keseluruhan cara-cara di atas adalah untuk menguji ulang apakah penglihatan kita sebelumnya atas benda gaibnya dan khodamnya (atau penglihatan gaib kita atas sesosok mahluk halus) sama dengan penglihatan kita yang sekarang setelah cara melihatnya dilakukan dengan cara itu. 

Cara-cara di atas juga baik untuk dilakukan bersama-sama dengan orang lain yang bisa melihat gaib untuk menguji ulang apakah penglihatan kita dan orang lain itu sebelumnya sama dengan penglihatan yang sekarang setelah cara melihatnya dilakukan dengan cara itu.

Kombinasi melihat gaib dan kepekaan rasa untuk mendeteksi energi keberadaannya itu sebaiknya selalu dilakukan dalam kita menerawang sesuatu yang gaib, supaya penglihatan kita lebih akurat, tidak mengawang-awang dan tidak berilusi atau dikelabui oleh gaib.

Lakukanlah dengan sopan dan hati-hati.

Tambahan :

Melihat gaib itu sebenarnya mudah, hanya saja tidak semua orang bisa menggali potensi dirinya sendiri dalam melihat gaib, lebih banyak yang menginginkan sesuatu yang mudah dan instan dan "indah" katanya orang, yang adanya rasa keinginan itu sebenarnya malah semakin mempersulit orangnya bisa melihat gaib.

Lebih baik kalau anda menggali potensi roh anda sendiri, roh pancer dan sedulur papat, supaya mereka juga bisa aktif berfungsi sebagai roh, supaya tidak hanya aktif secara biologis saja, supaya bisa juga mendeteksi kegaiban. Caranya adalah dengan Olah Rasa seperti yang sudah dicontohkan di atas.

Kalau yang anda inginkan adalah instan melihat gaib seperti yang dikatakan orang melihat dengan mata ketiga, anda harus berusaha keras untuk bisa itu, tapi tetap saja ada kemungkinan anda tidak berhasil. Itu tidak selalu mudah untuk semua orang.

Orang-orang yang bisa melihat gaib dengan mata ketiga kebanyakan adalah kemampuan yang sifatnya "given", kebanyakan adalah orang-orang yang di dalam tubuhnya ketempatan mahluk halus (baca : Pengaruh Gaib Thd Manusia), atau mereka berkhodam, bukan orangnya sendiri yang dulunya melatih diri untuk bisa melihat gaib dengan mata ketiganya. Ia hanya mengasah saja (menikmati saja) apa yang sudah ia terima.

Hanya saja seringnya orang yang "given" itu menyombongkan kebisaannya itu seolah-olah sekarang ini ia bisa melihat gaib karena dulunya ia belajar melihat gaib, sehingga orang lain yang awam ingin juga belajar supaya bisa juga melihat gaib. Tetapi kalau kondisi anda tidak sama dengan mereka, tidak "given", maka tidak mudah untuk anda bisa sama seperti mereka.

Banyak orang inginnya cepat dan instan, ingin langsung bisa melihat gaib, ingin langsung bisa melakukan perbuatan-perbuatan gaib, dsb, apalagi yang sudah terbiasa melakukan cara mudah dengan hanya mewirid / mengamalkan mantra / amalan gaib. Itu hanya cocok untuk keilmuan gaib yang bukan kebatinan - spiritual.

Bahkan orang-orang yang sejak awal sudah bisa melihat gaib kebanyakan akan kesulitan dalam menekuni jenis ilmu kebatinan, karena orangnya sendiri belum tentu peka rasa. Yang kebanyakan dialaminya justru adalah banyaknya ilusi dan halusinasi. Kebanyakan orangnya berkhodam, atau melihat gaibnya dengan bantuan khodam. Penglihatannya banyak ilusinya, tidak bisa membuktikan sendiri penglihatannya dengan cara mengkombinasikan penglihatan gaibnya dengan kepekaan rasa untuk mendeteksi apakah sesosok gaib yang dilihatnya itu benar ada di posisi / lokasi yang dilihatnya ataukah itu hanya ilusi saja, apalagi untuk melakukan perbuatan gaib dengan kekuatannya sendiri tanpa bantuan amalan ilmu dan khodamnya.

Kalau yang ditekuni adalah jenis ilmu kebatinan dan spiritual, walaupun latihan olah rasa itu kelihatannya sepele, tapi jangan disepelekan, karena kepekaan rasa (dan kekuatan rasa dan sugesti dan visualisasi) sifatnya pokok, harus bisa dikuasai, karena itu adalah kemampuan dasar sejak dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi.

Walaupun sudah berhasil membangun kekuatan sukma yang tinggi, orangnya akan kesulitan untuk menekuni yang lain kalau peka rasa, kekuatan rasa dan kekuatan bersugesti (dan visualisasi) belum dikuasai.

Apapun yang kita pelajari, apa yang menjadi dasarnya sebaiknya dikuasai lebih dulu sebelum mempelajari yang lebih tinggi. Kalau dasarnya belum dikuasai kita akan kesulitan untuk mempelajari yang lebih tinggi lagi.

Catatan khusus :

Bila di dalam latihan-latihan di atas anda masih belum bisa merasakan adanya energi-energi gaib atau adanya energi-energi mahluk halus (atau belum bisa melihatnya), itu adalah tanda bahwa anda harus bersungguh-sungguh dalam latihan olah rasa.

Dalam latihan olah rasa itu anda harus menjiwai suasana kebatinan, akan sulit kalau anda keras berpikir, apalagi bila anda sudah terbiasa mewirid amalan-amalan. Jadi latar belakang dan pikiran-pikiran anda yang lain harus anda pinggirkan dulu supaya anda bisa masuk ke dalam suasana kebatinan.

Latihan olah rasa yang sifatnya adalah pelajaran dasar seharusnya tidak disepelekan, seharusnya benar-benar sudah dikuasai. Anda akan kesulitan mempelajari yang lebih tinggi lagi bila pelajaran dasarnya saja belum anda kuasai.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.

Berkomunikasi Dengan Gaib

Berkomunikasi Dengan Gaib.

Pada prinsipnya, berkomunikasi dengan sesuatu yang gaib, termasuk roh leluhur atau khodam pendamping dan khodam benda-benda gaib, adalah dengan cara kontak rasa dan batin. Untuk bisa berkomunikasi dengan gaib itu tidak harus seseorang bisa melihat gaib, dan yang sudah bisa melihat gaib juga belum tentu bisa berkomunikasi dengan gaib.

Kalau sudah bisa melihat gaib, maka berkomunikasinya itu bisa dilakukan dengan cara melihat gaib saling bertatap muka seperti orang yang sedang mengobrol.

Kalau belum bisa melihat gaib, maka berkomunikasinya itu dilakukan dengan mengedepankan kontak rasa dan batin.

Bila kita berhasil menguasai tahapan ini berarti kita sudah belajar mempertajam kepekaan rasa batin, sehingga walaupun keberadaan suatu sosok mahluk halus tidak terasakan / terdeteksi kehadiran energinya dan tidak dapat dilihat dengan kemampuan melihat gaib (karena mahluk halus yang berkesaktian tinggi dan berdimensi tinggi semakin sulit dirasakan keberadaan energinya dan semakin sulit dilihat dengan penglihatan gaib mata ketiga), tetapi kita akan bisa mendeteksi keberadaannya dari adanya benturan energi di dada, dari adanya rasa berat di dada, pada jarak yang cukup jauh (sebelum muncul rasa merinding)  dan bisa juga terbayang sosok wujudnya seperti apa. Sesudah terbayang bentuk awal sosok wujudnya barulah kemudian kita fokuskan batin kepada sosok gaibnya itu untuk menegaskan lagi detail sosoknya seperti apa.

Kalau jaraknya dekat kita bisa mendeteksi keberadaannya dengan merasakan keberadaan energinya secara langsung dengan rabaan tangan kita. Kalau jaraknya jauh maka kita menggunakan sugesti olah rasa di atas untuk mendeteksi keberadaan gaib yang jaraknya jauh. Selain itu dengan kepekaan rasa kita juga bisa mengetahui tujuan keberadaan sesosok mahluk halus, baik atau bertendensi negatif, sifatnya berbahaya atau tidak, dsb.

Ketika sudah terbayang wujud sesosok mahluk halus (yang adalah pemberitahuan dari para sedulur papat), kemudian kita fokuskan batin untuk bisa lebih jelas lagi melihat detail sosoknya, supaya penglihatannya jelas, tidak mengawang-awang. Usahakan untuk bisa lama memfokuskan batin, jangan sekelebatan lagi.

Dengan kata lain, dalam proses awal melihat gaib di atas kita meminta diberikannya gambaran awal dari sedulur papat, tapi kemudian kita sendiri (pancer) pertegas sendiri gambaran gaibnya sampai lengkap. Artinya, dalam melihat gaib itu kemampuan kita yang utama adalah pada pancernya untuk bisa melihat gaib (supaya pancernya bisa juga berperan sebagai roh, jangan hanya berperan secara biologis saja). Kalau masih sekelebatan saja, berarti pancer kita masih belum aktif berperan sebagai roh, kita hanya bisa menerima bisikan / gambaran gaib saja dari sedulur papat.

Sambil melakukan itu usahakan untuk juga bisa merasakan sifat-sifat watak mahluk halusnya, baik / jahat, apa tujuan keberadaannya, dsb, dengan mendengarkan bisikan ilham di pikiran kita (yang juga adalah pemberitahuan dari para sedulur papat). Dengan cara itu pancer dan sedulur papatnya saling berinteraksi.

Di tempat lain yang berpenghuni gaib mungkin kita juga akan mendapatkan pemberitahuan yang sama dari para sedulur papat berupa rasa berat di dada, merinding, dan sekelebatan gambaran wujud sosok gaib di lokasi itu, juga ilham dan bisikan gaib berupa sifat-sifatnya apakah baik / jahat, berbahaya ataukah tidak, dsb. Sesudahnya barulah kita (pancer) pertegas lagi untuk melihat detail sosok wujudnya.

Dengan melakukan latihan di atas berarti kita sudah dengan sengaja berlatih mendengarkan dan "tanggap" atas informasi yang disampaikan oleh sedulur papat kita. Usahakan untuk sehari-harinya kita juga "tanggap" atas informasi pemberitahuan dan komunikasi dari mereka berupa rasa dan firasat, ide dan ilham (dan mimpi). Dengan berbuat begitu maka sukma kita secara keseluruhan akan aktif memberikan manfaat dalam hidup kita. Kecerdasan batin kita akan tinggi dalam banyak hal, ide dan ilham mengalir lancar, dan kita tidak akan menemukan kebuntuan dalam kesulitan.

Rasa berat di dada adalah benturan energi sukma kita (kesatuan pancer dan sedulur papat). Itu adalah dasar dari "kekuatan rasa". Jika anda sudah mempunyai kekuatan sukma yang cukup tinggi, dengan menekan rasa, dengan kekuatan rasa, anda dapat melakukannya untuk mengusir mahluk halus atau untuk melakukan pembersihan gaib. Untuk melakukan itu anda perlu lebih dulu "membangun" kekuatan sukma dengan latihan olah energi atau dengan laku kebatinan / spiritual yang lain. Usahakan untuk lebih dulu berlatih membuat pagaran diri sebagai benteng anda dalam berhadapan dengan sesuatu yang gaib (baca : Pagaran Gaib).

Mungkin ada banyak kejadian dan fenomena yang anda alami ketika bermeditasi, yang Penulis tidak bisa menjelaskan satu per satu semua fenomena yang anda alami itu.

Latihan olah rasa di atas tujuannya adalah untuk mempertajam rasa dan insting dan untuk belajar fokus batin, jangan dipaksakan untuk langsung bisa melihat gaib seperti melihat gaib dengan mata ketiga. Khusus untuk bisa melihat gaib dengan mata ketiga itu Penulis ada menuliskan meditasinya di bagian akhir halaman berjudul Terawangan / Melihat Gaib , tetapi untuk keberhasilannya dituntut ketekunan yang lebih, karena tidak selalu mudah bagi semua orang untuk bisa berhasil dan tidak semua orang berhasil melakukannya.

Dalam latihan olah rasa di atas melihat gaibnya adalah dengan kepekaan rasa dan kontak energi.

Biarkan gambaran gaibnya mengalir di pikiran anda. Sesudah tampak gambaran gaibnya, barulah batin anda difokuskan kepadanya, sehingga penglihatan anda tidak mengawang-awang dan tidak berilusi. Jika anda sudah berhasil menguasainya maka kemampuan anda mendeteksi dan melihat gaibnya adalah yang disebut melihat gaib secara batin.

Rabaan tangan untuk mendeteksi keberadaan gaib yang kita lihat adalah untuk membantu kita supaya kita bisa lebih yakin dengan apa yang kita lihat dan bisa lebih pasti menentukan bahwa yang kita lihat itu benar ada dan benar berada di tempat posisinya yang kita lihat. Dengan demikian penglihatan kita itu tidak mengawang-awang dan penglihatannya benar, bukan ilusi / halusinasi.

Tujuan mendeteksi keberadaan energinya dengan tangan adalah untuk memastikan apakah benar sosok gaibnya itu berada di hadapan anda ataukah sebenarnya ada di samping kanan, kiri, dsb, sesuai gambaran gaib yang anda dapat, sehingga penglihatan gaib anda tidak mengawang-awang, ataukah sebenarnya mahluk halusnya tidak ada (hanya ilusi / halusinasi). Jika anda sudah memiliki kekuatan kebatinan / spiritual atau tenaga dalam, dsb, yang cukup tinggi, maka dengan cara kontak energi itu anda akan bisa berinteraksi langsung dengan mahluk halusnya untuk tujuan berkomunikasi, atau bahkan untuk bertarung mengusirnya (pembersihan gaib).

Mungkin kita bisa melihat contohnya di televisi dimana Ustad Soleh Pati selalu melakukan kontak rasa dan kontak energi untuk mendeteksi / melihat gaib, berinteraksi dan berkomunikasi dengan sosok-sosok halus, atau untuk menangkap / mengusirnya. Itu bisa menjadi bahan motivasi untuk kita bisa juga seperti beliau.

Jika dalam latihan olah rasa di atas anda menggunakan benda-benda gaib, misalnya keris atau batu akik berkhodam, jika anda memegang bendanya, akan lebih baik kalau anda menyalurkan energi di tangan untuk merasakan persentuhan dengan energi bendanya. Dengan cara itu biasanya kemudian akan ada kontak rasa dan akan terbayang sosok gaibnya seperti apa, termasuk tuah dan kekuatannya.

Untuk menayuh benda-benda gaib melalui fotonya, akan lebih baik jika dilakukan dengan cara sambil anda membayangkan benda aslinya anda menyalurkan energi di tangan untuk bersentuhan dengan energi benda aslinya di dalam fotonya, bayangkan benda di dalam foto adalah benda aslinya, sehingga biasanya kemudian akan ada kontak rasa dan akan terbayang sosok gaibnya seperti apa, termasuk tuah dan kekuatannya. Dengan sambil membayangkan / bersugesti pada benda aslinya nantinya pada fotonya itu anda juga bisa merasakan rasa setruman halus, panas / dingin di tangan anda yang menandakan apakah bendanya itu mengandung energi / berkhodam. Begitu juga kalau melihat foto orang, cara di atas dilakukan sambil membayangkan orang aslinya, bukan sekedar memperhatikan fotonya.

Cara-cara latihan olah rasa di atas serupa dengan cara-cara olah rasa dalam menayuh keris. Untuk belajar olah rasa, selain mengikuti panduan seperti cara-cara di atas, sebaiknya anda juga belajar olah rasa dalam menayuh keris, panduan latihannya sudah dituliskan dalam halaman yang berjudul  Ilmu Tayuh / Menayuh Keris untuk menambah variasi latihan untuk kematangan anda.

Sebaiknya juga anda belajar menayuh untuk melengkapi cara-cara anda mencari jawaban atas sesuatu yang menjadi pertanyaan anda atau atas suatu kejadian yang anda alami. Dengan cara olah rasa dan menayuh itu nantinya anda akan semakin mudah mencari jawabannya sehingga akan lebih jelas juga dalam membuat kesimpulan berikut solusinya untuk ditindaklanjuti barangkali saja ada sesuatu yang penting yang harus segera anda tindaklanjuti.

Cara-cara latihan di atas juga akan melatih rasa kepekaan dan ketajaman batin kita dalam banyak hal, dan termasuk juga menjadi salah satu cara untuk belajar "mendengarkan" (membaca) pikiran orang lain.

Kelemahan melihat gaib secara batin adalah sifat penglihatannya yang dianggap tidak langsung, tidak seperti melihat dengan mata kepala kita, seringkali terjadi pada para pemula, penglihatannya hanya bisa dibatin saja, mengawang-awang, tidak bisa dipastikan apakah yang dilihatnya itu sungguhan atau hanya halusinasi saja.

Kelemahan itu bisa diatasi kalau saja kita bisa kuat lama dalam fokus batin (pancer) kepada sosok gaibnya dan bisa berinteraksi langsung secara energi (ada persentuhan / kontak energi) dengan sosok-sosok gaib yang kita lihat seperti dengan cara latihan di atas, sehingga kita dapat memastikan bahwa sosok gaibnya itu benar ada di tempat keberadaannya yang kita lihat ataukah sebenarnya hanya ilusi.

Pada orang-orang kebatinan jaman dulu, kegaiban batin dan sukma mereka selain bisa untuk mendeteksi suasana gaib di lingkungan mereka, mereka juga dapat menggerakkan kekuatan batin dan sukma mereka untuk mengusir / menyerang / menarik / menundukkan atau berkomunikasi dengan sosok-sosok gaib, sehingga kelemahan melihat gaib secara batin itu tidak berlaku bagi mereka. Kelemahan itu hanya terjadi pada orang-orang yang hanya mengandalkan kepekaan rasa dan batin saja dan tidak punya kemampuan lain yang lebih dari itu.

Karena itu sebaiknya kita juga melatih "membangun kekuatan gaib", dengan cara olah energi, dengan latihan tenaga dalam murni atau meditasi energi (baca: Meditasi dan Energi), atau cara-cara kebatinan lain yang ada.

Jika anda sudah berhasil membangun kekuatan gaib, sudah mempunyai suatu kekuatan yang bisa digunakan di alam gaib, latihan olah rasa ini bisa ditingkatkan kualitasnya untuk membentuk kemampuan anda "bermain" di alam gaib, yaitu dengan latihan yang dicontohkan dalam tulisan berjudul  Meditasi Olah Rasa dan Energi. Satu hal yang harus diperhatikan, gunakan selalu sebelumnya pagaran diri, dan jika naluri anda merasakan hal berbahaya, sebaiknya jangan diteruskan. Yang penting : sama-sama selamat.

Bagi anda yang sudah mengikuti pelatihan tenaga dalam murni, dalam rangka mendeteksi keberadaan mahluk halus di atas anda dapat memancarkan energi anda melalui telapak tangan dan usahakan peka rasa untuk merasakan adanya persentuhan energi anda dengan energi sosok mahluk halusnya (sugestikan bahwa energi anda tidak bersifat menyerang atau mengganggunya, hanya bersentuhan saja). Dari persentuhan energi itu cobalah untuk menentukan bentuk wujud mahluk halus tersebut, besar-kecil tubuhnya, dsb.

Dalam penggunaan sehari-hari kepekaan rasa dapat digunakan untuk merasakan suasana alam di sekitar kita. Misalnya untuk mendeteksi rumah kita sendiri atau tempat kerja kita apakah berpenghuni gaib, apakah ada gaib-gaib yang tidak baik, apakah ada yang berpengaruh negatif terhadap suasana kerja dan kerejekian, dsb. Ataukah ada orang lain yang menggunakan cara-cara kegaiban untuk tujuan yang tidak baik, seperti untuk pengasihan, pelet, kewibawaan, penundukkan, dsb. Itu berguna untuk kita melatih juga ketahanan terhadap pengaruh gaib, juga pembersihan gaib, kalau bisa, untuk menangkal / mengusir gaib-gaib yang ditujukan untuk mempengaruhi kita sendiri atau orang lain dalam bentuk pengasihan, pelet, kewibawaan, penundukkan, atau yang tujuannya membuat sakit atau yang tujuannya untuk menjatuhkan.

Atau jika ada anggota keluarga atau teman kita yang sedang sakit. Dengan kepekaan rasa kita bisa mengetahui apakah anggota keluarga atau teman kita itu sakit fisik biasa dan alami saja ataukah sakit karena adanya gangguan / ketempelan / kesambet mahluk halus. Dengan demikian kita menjadi lebih tahu cara menyembuhkannya, apakah harus dibawa ke dokter ataukah harus dengan cara-cara kegaiban.

Dengan sudah terbukanya kepekaan rasa kita juga dapat memanfaatkannya di tempat kerja atau dimana saja. Kita akan lebih mudah mendapatkan jawaban-jawaban permasalahan dalam bentuk mengalirnya ide dan ilham, atau gambaran dan bisikan gaib. Permasalahan akan lebih mudah terpecahkan dan kita tidak akan terus terjebak di dalam kesulitan. Kita akan banyak mendapatkan pencerahan, tidak akan buntu di dalam kesulitan.

Sama dengan melihat orang lain atau fotonya, kita bisa merasakan apakah orang tersebut berwatak baik atau jahat. Begitu juga dengan mahluk halus dan khodam, kita juga bisa merasakan hawa teduh atau panas, baik atau jahat, berbahaya atau tidak, dsb.

Suasana gaib alam di sekitar kita yang berasal dari keberadaan "sesuatu" yang gaib, masing-masing rasanya akan berbeda antara keberadaan sesosok kuntilanak, jin, gondoruwo, juga berbeda bila ada mustika dan pusaka di alam gaib. Sosok-sosok halus yang kita rasakan keberadaannya juga bisa dikenali perwatakannya, apakah berwatak baik atau jahat, dari golongan putih ataukah hitam, juga bisa dikenali dari rasa energinya, apakah energi mahluk halus itu bersifat positif ataukah negatif (apakah energinya selaras dengan energi manusia ataukah justru bisa menyebabkan sakit-penyakit pada manusia).

Berarti tinggal ditambah lagi latihan kepekaan rasa, yaitu selain untuk mengetahui posisi keberadaannya dan melihat rupa sosoknya, juga belajar supaya bisa mengenali hawa / rasa energi masing-masing mahluk halus, karena masing-masing sosok halus mempunyai rasa sendiri-sendiri mengenai hawa / aura energinya yang juga melambangkan sisi perwatakannya.

Langkah awal latihannya adalah dengan berusaha mengenali perbedaan rasa energi sesosok mahluk halus yang berjenis laki-laki dengan yang perempuan, karena masing-masing rasanya berbeda. Sesudah terbiasa dan mahir, maka jika kita mendapatkan sosoknya perempuan (misalnya sosoknya seperti kuntilanak), tetapi dari hawa energinya terasa berasal dari sosok gaib laki-laki, maka itu bisa menjadi bahan kehatian-hatian kita, jangan-jangan sosok gaibnya sedang menipu kita, menampilkan sosok yang lain yang bukan aslinya. Ini akan juga melatih ketajaman insting kita supaya kita tidak mudah tertipu dengan apa yang kita lihat.

Tambahan :

Latihan pada tahapan awal olah rasa di atas tujuan utamanya adalah untuk kita belajar memisahkan antara pikiran dengan rasa dan batin. Tujuan akhir latihan olah rasa di atas adalah untuk membuka dan mengasah kepekaan rasa dan batin, mengasah kemampuan pancer dan sedulur papat supaya mampu juga berperan aktif sebagai roh, dan supaya sebagai roh mampu berinteraksi dengan roh-roh lain, tidak lagi hanya berperan secara biologis saja.

------------------------------------------------

Sudah banyak pembaca yang mengirimkan email tentang hasil latihan mereka bermeditasi olah rasa tersebut.

Ada orang yang mudah menjalankannya, sehingga latihannya bisa terus berlanjut sampai tahapan akhirnya, tapi ada juga yang mengalami kesulitan.

Yang kesulitan untuk berhasil dalam latihan tahap awalnya, yaitu masih belum bisa merasakan setruman halus di ujung-ujung jarinya, biasanya adalah karena orangnya masih belum bisa mengendorkan pikirannya untuk beralih mengedepankan rasa batinnya, belum bisa memisahkan pikiran dengan batinnya. Belajarlah untuk mengendorkan pikiran, jangan terus-terusan keras berpikir.

Ada juga yang sudah bisa peka rasa merasakan adanya setruman dari benda-berda "berenergi", tetapi tidak berhasil sampai bisa melihat gaib secara batin, komunikasi gaib atau kontak rasa dan batin dengan gaib, tidak berhasil menguasai kemampuan seperti disebutkan sampai tahap terakhir latihan meditasi di atas.

Biasanya yang mengalami kesulitan itu adalah yang ingin langsung bisa menguasai tahapan akhirnya.

Bagi yang mengalami kesulitan, sebaiknya tahapan latihannya dilakukan intens secara bertahap, setahap demi setahap sampai mahir pada masing-masing tahapannya, jangan buru-buru ingin cepat bisa dan jangan ada tahapan latihan yang disepelekan.

Secara keseluruhan, tujuan latihan olah rasa di atas adalah untuk melatih kepekaan rasa kita dan untuk membangkitkan indera keenam kita atas segala sesuatu yang bersifat gaib, atas segala sesuatu yang tidak tertangkap oleh panca indera kita. Jangan semata-mata ditujukan untuk langsung bisa melihat gaib.

Kepekaan rasa adalah dasar yang harus lebih dulu dikuasai. Kalau itu tidak bisa dikuasai, kemungkinan besar akan ada kesulitannya ketika kita ingin belajar yang lebih tinggi lagi. Sesudah bisa peka rasa, akan lebih mudah untuk kita mempelajari yang lainnya, apalagi jika ingin mempelajari yang lebih tinggi lagi.

Yang jangan sampai dilupakan adalah bahwa latihan olah rasa di atas, termasuk sampai tujuan bisa melihat gaib, didasarkan pada keilmuan kebatinan, harus dilakukan dengan sugesti kebatinan, harus ada penghayatan pada setiap tahapan lakunya. Karena itu jangan terburu-buru melakukannya, dan jangan terburu-buru ingin cepat mencapai hasil.

Meditasi olah rasa di atas jangan disamakan dengan meditasi-meditasi lain yang biasa diajarkan orang, dan jangan disamakan dengan mewirid doa / amalan. Meditasi di atas punya tujuan sendiri dan menjalankannya harus dengan sugesti kebatinan. Semua lakunya harus dihayati.

Bagi para pembaca yang masih mengalami kesulitan dalam mencapai hasil akhir latihan di atas Penulis mengingatkan lagi bahwa ilmu kebatinan adalah jenis keilmuan yang mengolah potensi kebatinan manusia, mengolah potensi kegaiban sukmanya, rohnya. Dan itu tidak selalu mudah bagi semua orang, karena tidak semua orang mampu "masuk" ke dalam dirinya yang terdalam, lebih banyak orang yang hanya mampu mengolah apa yang ada di luar, kulitnya saja, bukan yang ada di dalam, isinya. Dan jangan berharap ada jalan pintas atau belajar cara mudah dengan hanya menghapalkan dan mewirid amalan gaib dan mantra saja atau mengedepankan keampuhan khodam jimat dan pusaka.

Dalam rangka mempelajari ilmu kebatinan seseorang harus bisa mengedepankan batinnya, bukan pikirannya, untuk bisa peka rasa merasakan apa yang ada di dalam batinnya yang terdalam, dan dengan olah kebatinan potensi kegaiban kebatinan / sukma manusia itu digali lagi dan ditingkatkan kualitasnya, yang jika orangnya berhasil mencapai tingkatan tertentu kegaiban sukma manusia itu akan dapat melebihi kegaiban roh-roh gaib yang ada di bumi ini.

Dalam hubungannya dengan latihan kepekaan di atas berarti kita harus tahu dulu tujuan latihannya. Sesudah itu semua proses lakunya dihayati, membangkitkan potensi kepekaan kita. Tahap per tahap latihannya harus dihayati, jangan terburu-buru ingin cepat mencapai hasil. Apapun kepekaan yang sudah kita dapatkan, itu kita gali lagi, kita "masuk" terus semakin dalam ke dalam diri kita sendiri. Sesudah terbangkitkan kepekaannya kemudian ditingkatkan lagi kualitasnya, jangan mengambang dan jangan asal bisa.

Karena itu walaupun kelihatannya mudah dan sepele, tapi ternyata itu tidak selalu mudah bagi semua orang. Tidak semua orang mampu mencapai hasil yang baik. Tidak semua orang cukup tekun untuk masuk dan menggali potensi dirinya, lebih banyak orang yang inginnya cara mudah dan instan saja, hanya mengolah kulitnya saja.

Ilmu kebatinan memang seperti itu. Dan kalau anda ingin menekuninya, anda harus menempatkan sikap berpikir dan penghayatan anda dalam suasana kebatinan.

Berarti anda masih perlu menjiwai suasana keilmuan kebatinan.

Singkatnya, nuansa keilmuan kebatinan lebih mengedepankan rasa batin, banyak mengawang-awang, banyak mengendorkan pikiran, dan harus menghayati setiap proses lakunya, bukannya keras berpikir seperti merapal amalan dan mantra. Itu harus selalu dijiwai selama anda menjalankan sesuatu yang bersifat kebatinan.

Metode latihan olah rasa di atas memang sudah disusun sedemikian rupa sebagai metode latihan yang sangat sederhana, praktis dan efisien, juga sudah dibabarkan dengan bahasa yang juga sederhana, sehingga kelihatannya sepele, walaupun sebenarnya sangat efektif. Tapi walaupun kelihatannya sepele belum tentu kita benar bisa menguasainya.

Faktor terbesar dari para pembaca yang sudah bisa peka rasa merasakan adanya setruman dari benda-berda "berenergi" tetapi tidak berhasil menguasai kemampuan seperti disebutkan di tahap terakhir latihan meditasi di atas adalah karena menyepelekannya. Karena metode latihan di atas sudah sangat dipermudah, disusun sedemikian rupa untuk para pemula sehingga kelihatannya sederhana, kelihatannya mudah dimengerti, kelihatannya mudah dijalankan, maka para pembaca banyak yang merasa dirinya sudah "mengerti", merasa sudah bisa. Tapi sesungguhnya kalau belum dijalankan sendiri sampai terbukti sudah bisa, maka tidak bisa dikatakan ia sudah bisa. Itu hanya bersensasi saja, merasa bisa.

  • Merasa bisa belum tentu sungguh-sungguh kita bisa. Itu hanya perasaan kita saja yang merasa bisa.
  • Sudah bisa ataukah belum, itu harus dibuktikan dulu.
  • Dijalankan dulu sampai terbukti kita benar sudah bisa, ataukah nantinya ternyata kita masih belum bisa.
  • Diperlukan kemauan dan ketekunan kita untuk menjalankannya, jangan menyepelekannya.
  • Mudah-mudahan kita bukan hanya sekedar bisa, tapi benar-benar menguasainya.

Kalau kita mengikuti latihan di perguruan kebatinan lain, untuk latihan olah rasa kita akan diberikan program untuk bertirakat di tempat-tempat yang wingit dan angker untuk belajar merasakan kegaiban di tempat tersebut (semacam uji nyali atau seperti orang bertirakat ngelmu gaib / ngalap berkah). Yang seperti itu Penulis tidak prefer untuk level pemula. Akan merepotkan, memberatkan, dan berbahaya, tapi belum tentu efektif, karena belum tentu sesudahnya pesertanya langsung bisa peka rasa, langsung bisa mendeteksi keberadaan mahluk halus, apalagi melihat gaib. Yang dirasakannya mungkin hanya rasa takut saja dari adanya suasana gaib di tempat tersebut, belum lagi adanya tambahan resiko dari keberadaan gaib-gaib di tempat itu yang bisa membuat orangnya ketempelan, kerasukan, celaka, dsb yang gurunya sendiri pun belum tentu mampu menangkalnya.

Kepekaan rasa adalah dasar yang harus lebih dulu dikuasai. Kalau itu tidak bisa dikuasai, kemungkinan besar akan ada kesulitannya ketika kita ingin belajar yang lebih tinggi lagi. Sesudah bisa peka rasa, akan lebih mudah untuk kita mempelajari yang lainnya, apalagi jika ingin mempelajari yang lebih tinggi lagi.

Latihan awal olah rasa di atas tujuan utamanya adalah untuk belajar memisahkan antara pikiran dengan rasa dan batin. Walaupun kelihatannya sepele, tetapi jangan disepelekan. Sebaiknya dilatih dulu tahapan 1 di atas sampai anda berhasil mendeteksi setruman listrik di tangan dan di benda-benda gaib. Kalau itu sudah bisa, berarti anda sudah berhasil memisahkan antara pikiran dengan rasa.

Kalau anda masih kuat berfokus dengan pikiran, maka anda tidak akan merasakan apa-apa.

Kalau itu sudah benar dikuasai, barulah kemudian anda melangkah ke tahapan latihan berikutnya.

Begitu juga dengan latihan tahap 2 di atas, dikuasai dulu sampai mahir, barulah kemudian anda melangkah ke tahapan latihan berikutnya.

Kalau sudah bisa memisahkan pikiran dan rasa nantinya bisa dipraktekkan untuk kita memanipulasi pikiran kita sendiri. Dengan cara memanipulasi pikiran akan lebih mudah untuk kita bisa menghilangkan rasa sakit, sakit perut, pusing, dsb, dengan cara tidak merasakannya (tidak memikirkan rasa sakitnya). Atau ketika sedang dipijat refleksi, atau sedang diurut karena keseleo, akan lebih mudah untuk kita tidak terlalu merasakan rasa sakitnya. Kita juga akan lebih mudah untuk memanipulasi pikiran kita sendiri untuk tidak berlarut-larut dalam rasa sedih ketika putus cinta atau kasus lain yang membuat kita stress / depresi (bahkan kita bisa membalik perasaan dan pikiran untuk seketika melupakannya).

Kalau digunakan untuk mendeteksi mahluk halus, sebaiknya dicoba dulu untuk mendeteksi yang ada di kamar atau di bagian lain di rumah anda. Itu saja dulu yang anda coba deteksi. Jangan langsung mendatangi tempat-tempat yang banyak berpenghuni gaib atau tempat-tempat yang angker dan berbahaya.

Tujuan akhir latihan olah rasa di atas adalah untuk membuka dan mengasah kepekaan rasa dan batin.

Kepekaan rasa dan batin adalah dasar, tetapi pokok, di dalam semua keilmuan kebatinan dan spiritual. Manfaatnya luas, bukan hanya untuk tujuan melihat gaib dan tidak semuanya melulu berhubungan dengan mahluk halus. Tujuan utamanya adalah untuk mengaktifkan fungsi roh / sukma kita, pancer dan sedulur papat, supaya bisa juga berperan sebagai roh. Implementasinya akan bisa kita manfaatkan dalam banyak aspek di kehidupan kita.

Jika kepekaan rasa dan batin belum dikuasai, maka kita akan kesulitan dalam melangkah ke keilmuan kebatinan yang lebih tinggi.

Jika dihubungkan dengan mahluk halus, kalau sudah bisa peka rasa, dengan anda berdiam diri saja nantinya akan ada rasa / tanda / bisikan, dsb, tentang keberadaan mahluk halus di sekitar anda berikut posisi keberadaannya. Sesudahnya barulah ditindaklanjuti dengan interaksi energi atau dengan melihat batin untuk menegaskan sosok wujudnya.

Kontak rasa dan batin itu berarti membuka frekwensi gaib.

Awalnya kita menerima kontak rasa-batin berupa aliran ilham, anggap saja seperti radio - suara, rasanya seperti bisikan gaib / obrolan / komunikasi maya.

Kalau bisa ditingkatkan kualitasnya nantinya kita bisa menerima sinyal gambar, seperti televisi, bisa melihat gaib secara batin.

Tapi kalau sudah bisa kontak rasa / batin sebaiknya kita membatasi diri untuk tidak kontak dengan sosok-sosok gaib yang tidak baik, jangan sampai yang tidak baik itu menjadi perhatian kepada kita, atau malah mendatangi kita. Jadi kita harus peka rasa untuk bisa seketika itu juga menilai baik-tidaknya mahluk halusnya.

Perhatian :

Dalam latihan olah rasa di atas Penulis sangat menekankan supaya para pembaca yang interest untuk melatihnya supaya belajar keras untuk bisa membedakan mahluk halus yang baik dengan yang tidak baik. Itu adalah upaya kita untuk berhati-hati karena segala sesuatu perbuatan selalu saja ada resikonya. Termasuk juga walaupun selama ini kita tidak berhubungan langsung dengan sesuatu yang gaib, tetap saja kita beresiko mendapatkan gangguan gaib. Ada banyak kasus gangguan gaib yang dialami orang terhadap kesehatan dan psikologisnya yang sulit disembuhkan oleh dokter, karena sebenarnya sakitnya itu bukanlah semata-mata bersifat medis, tetapi adalah dari perbuatan gaib.

Dalam kita menerawang atau mendeteksi sesuatu yang gaib usahakan supaya secara otomatis kita bisa langsung mengetahui apakah yang sedang kita terawang itu perwatakannya baik ataukah tidak baik. Atau jika kita mendeteksi keberadaan gaib di sekitar rumah tinggal kita sebaiknya kita bisa juga menilai perwatakan gaibnya itu apakah baik ataukah tidak baik.

Sebaiknya anda juga belajar mendeteksi sesuatu yang negatif, sehingga kalau anda merasakan ada sesuatu yang tidak baik atau tidak "beres" anda bisa mencaritahu sumbernya dan bisa diupayakan penanganannya.

Jika dalam langkah awal kita sudah merasakan bahwa sosok gaibnya itu tidak baik wataknya, sebaiknya penerawangannya jangan dipertegas, jangan sampai karena adanya kontak rasa dan batin sesuatu yang tidak baik itu menjadi perhatian kepada kita, atau malah mendatangi kita. Karena itu untuk langkah awalnya lebih baik kalau kita menggunakan minyak jafaron dan membuat pagaran gaib untuk perlindungan kita.

Untuk perlindungan fisik anda bisa membentuk pagaran gaib yang sifatnya memfilter ataupun absolut.

Sebaiknya anda juga belajar membangun "ketahanan" gaib, baik fisik maupun psikologis, karena walaupun yang gaib-gaib itu tidak bisa menembus pagaran anda tetapi mereka masih bisa mempengaruhi pikiran anda.

Kalau sudah punya pagaran gaib tinggal anda memperkuat psikologis anda sendiri supaya tidak mudah dipengaruhi oleh sesuatu yang gaib, bukan hanya oleh gaib-gaib tingkat tinggi, termasuk juga yang kelas rendah yang banyak bersarang di pinggir jalan / laut / sungai. Diperlukan juga kekritisan anda untuk tanggap atas sesuatu yang tidak kelihatan mata. Semuanya itu akan menjadi ketahanan anda terhadap pengaruh gaib, termasuk juga akan menjadi ketahanan anda terhadap pengaruh ilmu pelet, pengasihan, kewibawaan, penundukkan, dsb yang dilakukan oleh orang lain.

Jika anda berkeinginan untuk mengasah indera keenam, kepekaan / ketajaman insting dan naluri (dan melihat gaib), sebaiknya anda membiasakan diri berdiam diri di tempat yang sepi dan gelap (seperti acara uji nyali di TV).

Latihan ini sebaiknya jangan dilakukan di tempat-tempat yang angker dan wingit seperti halnya orang-orang yang sedang bertirakat ngelmu gaib, tetapi lakukanlah di tempat yang aman di rumah kita sendiri seperti di ruang tamu atau di depan rumah kita sendiri dengan cara mematikan semua lampu ketika orang lain sudah tidur.

Di dalam kondisi normal yang terang penuh cahaya, tubuh dan sukma kita akan mengedepankan panca indera, penglihatan, pendengaran, dsb.

Di dalam kondisi yang sepi dan sedikit cahaya, tubuh dan sukma kita akan secara alami memunculkan kepekaan panca indera, penglihatan, pendengaran, dsb, supaya dalam kondisi sepi dan minim cahaya itu kita tetap bisa melihat, bisa mendengar, dsb.

Di dalam kondisi yang sepi dan gelap tanpa cahaya (gelap gulita), tubuh dan sukma kita akan secara alami memunculkan dan mempertajam kepekaan panca indera, penglihatan, pendengaran, dsb, supaya dalam kondisi sepi dan minim cahaya itu kita tetap bisa melihat, bisa mendengar, dsb.

Tetapi dalam hal kita sengaja berlama-lama berada dalam kondisi sepi dan gelap gulita itu yang mata kita tidak dapat melihat apa-apa, yang dalam kondisi itu panca indera kita tidak banyak berguna, maka secara otomatis sukma kita akan lebih banyak berperan daripada panca indera fisik kita, sukma kita akan mengedepankan indera keenam kita, yaitu kepekaan rasa dan batin, insting dan naluri. Karena sukma kita bersifat roh, maka aktivitas roh kita itu akan menjadikan kita lebih peka dengan hal-hal yang bersifat roh, menjadikan kita lebih peka terhadap keberadaan mahluk halus dan bisikan-bisikan gaib. Mungkin juga akan menjadikan kita bisa melihat gaib.

Kondisi di atas adalah kondisi kita tidak memejamkan mata, kondisi santai melihat di dalam kegelapan ketika kita sengaja berlama-lama di dalam kondisi yang sepi dan gelap gulita. Dalam kondisi itu sukma kita akan mempertajam kemampuan deteksinya terhadap sesuatu yang berada di "luar tubuh".

Jika kita ingin memunculkan aktivitas batin dan sukma yang sebenarnya, maka dalam kondisi di atas itu seharusnya kita memejamkan mata, "masuk" ke dalam diri kita sendiri, ke dalam batin kita sendiri. Kondisi ini akan lebih efektif "membangkitkan" aktivitas sukma kita dalam hal-hal yang bersifat gaib.

Karena itu aktivitas sengaja berlama-lama berada di dalam kegelapan di atas, yang tidak memejamkan mata, bisa kita jadikan latihan awal untuk kita mengasah kepekaan sukma kita. Sedangkan kondisi memejamkan mata bisa kita jadikan latihan tingkat lanjut untuk dengan sengaja memunculkan aktivitas sukma kita. Tetapi latihan di atas sebaiknya jangan dilakukan di tempat-tempat yang angker dan wingit seperti halnya orang-orang yang sedang bertirakat ngelmu gaib, tetapi lakukanlah di tempat yang aman di rumah kita sendiri seperti di ruang tamu atau di depan rumah kita sendiri dengan cara mematikan semua lampu ketika orang lain sudah tidur.

Bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan suasana hening ?

Yang gampang ya berdiam diri di tempat yang sepi.

Sesudah terbiasa hening, kemudian bisa dilanjutkan dengan mencari keheningan di dalam keramaian.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.

Olah Laku Kebatinan

Olah Laku Kebatinan

Ada tips sederhana untuk melatih kekuatan dan kekerasan batin dan mental sbb :

Di tempat yang berpenghuni mahluk halus, bila kita merinding, itu biasa. Tetapi bila kita bisa merasakan adanya tekanan di dada sampai kita merasa seperti sulit bernafas, berarti kita bisa merasakan keberadaan mahluk halus itu dengan rasa , ada semacam perbenturan energi di dada. Kondisi inilah yang kita inginkan untuk melatih kekuatan batin.

Tetapi bila kita merinding dan merasakan takut yang mencekam, berarti si mahluk halus memancarkan sinyal tidak menghendaki keberadaan kita disitu. Sebaiknya kita jangan menunjukkan perilaku yang tidak pantas, seperti sok berani tidak takut, apalagi menantang. Sebaiknya kita berhati-hati dan menghormati keberadaan mereka. Lebih baik kita menyingkir saja, cari aman. Yang penting sama-sama selamat.

Ada banyak jenis mahluk halus dan wujudnya pun bermacam-macam. Ada yang menyerupai manusia, ada juga yang menyerupai binatang. Ada yang menyeramkan, ada juga yang cantik / ganteng, enak dipandang. Tetapi walaupun sosoknya cantik / ganteng, tetap saja membuat takut. Sebenarnya yang membuat takut bukan semata-mata penampilannya, tetapi terutama adalah pancaran psikologisnya yang sengaja membuat takut manusia, sehingga walaupun manusia tidak melihat sosoknya, dan mahluk halusnya juga tidak menampakkan dirinya, tetapi pancaran psikologisnya itu sudah dapat membuat manusia lemas ketakutan atau bahkan pingsan.

Untuk melatih membangun kekuatan rasa dan batin, pada saat kita merasa dada tertekan seperti disebut di atas (dan tidak merinding ketakutan), cobalah tenangkan batin, tetapi jangan menenangkan nafas, biarkan nafas tetap tertekan. Rasa tertekan di dada itulah yang kita cari. Lebih bagus lagi bila pada saat itu kita juga merasakan tangan dan seluruh tubuh bergetar kencang. Itu adalah gerakan perlawanan dari sukma kita plus kundalini (sejenis tenaga dalam murni). Cobalah rasa dada tertekan itu dilawan, bukan dengan menenangkan nafas, tetapi dengan menekan nafas. Hirup nafas yang banyak dan tekan di dada sampai rasa tertekan di dada itu hilang. Bila perlu, lakukan sedikit gerakan tangan untuk bantuan (tangan mengepal dan badan dikeraskan). Dengan beberapa kali melakukan cara sederhana seperti itu saja kita sudah melatih membangun kekuatan rasa dan kekerasan batin. Setelah beberapa kali latihan, anda bisa merasakan sendiri adanya perbedaan pada diri anda.

Latihan di atas tujuannya adalah untuk menguatkan mental dan keyakinan, melatih kekerasan batin,  bahwa secara roh kita juga bisa berdiri berdampingan dengan mahluk halus lain. Harus ditekankan bahwa cara di atas tidak dimaksudkan sebagai sikap sok kuat, apalagi menantang, tetapi untuk menumbuhkan suatu keyakinan bahwa bumi ini adalah milik semua mahluk, sehingga selama kita tidak bersikap mengganggu atau menantang, maka kita akan bisa hidup berdampingan secara roh dengan mahluk halus lain. Cara di atas selain akan meningkatkan keyakinan / kekuatan batin, juga akan meningkatkan kekerasan batin, kekuatan sukma dan mengalirkan kundalini yang akan menguatkan dan menyegarkan tubuh kita.

Cara latihan di atas bisa diibaratkan seperti kita latihan bulu tangkis dengan mencari lawan latihan. Dengan sering melakukan latihan tanding dengan sendirinya kemampuan kita juga akan meningkat, sehingga yang awalnya kita belum mahir, lama-kelamaan kita terpacu untuk bisa mengimbangi permainan lawan.

Harus diperhatikan :  cara ini termasuk berbahaya. Lakukanlah secara hati-hati dan sopan. Pada saat kita latihan tersebut, jangan berpikir dan bersikap bahwa kita akan melawan mahluk halus tersebut (jangan sok kuat tidak takut, apalagi menantang),  tetapi tanamkan dalam hati bahwa kita hanya berusaha untuk belajar  menguasai / mengendalikan diri. Jika selama berada di tempat tersebut kita merasakan merinding dan rasa takut yang mencekam, itu berarti ada mahluk halus yang tidak suka dengan kehadiran kita disitu. Untuk amannya, sebaiknya kita menyingkir saja. Yang penting: sama-sama selamat.

Sejalan dengan latihan di atas, orang-orang yang tinggal di pedesaan atau di lingkungan yang sepi yang masih banyak tempat / pohon yang angker dan wingit, orang-orang yang terbiasa melewati atau mengunjungi tempat-tempat angker dan menakutkan, dan selalu berhasil menekan rasa takutnya, akan mempunyai kekuatan sukma dan kekerasan batin yang lebih dibandingkan orang-orang yang tidak berani mendatangi atau melewati tempat-tempat yang angker.

Untuk meningkatkan kekuatan batin dan keimanan juga harus disertai dengan usaha meningkatkan kekerasan batin dan kekerasan watak, sehingga kegaiban kebatinannya menjadi bulat menyatu dengan kepribadian kita, tidak mengambang dan tidak mudah melemah.

Dengan mengimani kebersamaan Tuhan dengan kita dan mengimani kuasaNya yang mengisi tubuh dan roh kita, jangan lagi kita merasa takut dengan kegelapan, roh-roh halus dan tempat-tempat angker, tetapi jangan juga bersikap sombong dan menantang  (jika kita masih takut dengan kegelapan / kesunyian, berarti kita tidak mengimani kebersamaan kita dengan Tuhan).

Kita bisa melatih kekerasan batin untuk tidak takut dengan kegelapan / kesunyian, tidak takut dengan   keberadaan mahluk-mahluk halus, tetapi harus ditekankan bahwa cara ini tidak dimaksudkan untuk menantang atau sok berani, hanya sebagai usaha untuk meningkatkan  kekerasan batin  dan  kekuatan batin  untuk ketahanan jiwa.

Rasa takut itu alami dan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk orang-orang sakti dan yang sudah menekuni kebatinan. Tetapi harus disadari bahwa kalau kita masih takut dengan kegelapan / kesunyian dan masih takut dengan kehadiran mahluk-mahluk halus, berarti kekerasan batin kita lemah.

Untuk tujuan melatih kekerasan batin, untuk menekan rasa takut itu jangan digunakan amalan-amalan gaib atau doa-doa pengusir mahluk halus, tetapi tekankan pada kekerasan hati dan batin dan penghayatan kedekatan hati dengan Tuhan, yakin bahwa Tuhan memberikan kuasa dan kekuatan kepada kita untuk menjadi lebih kuat daripada sosok-sosok halus yang ada di sekitar kita (sebaiknya anda juga menjalankan laku seperti yang sudah dituliskan dalam halaman berjudul  Kebatinan dalam Keagamaan).

Setelah mendalami pemahaman-pemahaman, dasar-dasar dan tujuan kerohanian / kebatinan, tahapan laku selanjutnya dalam olah keilmuan kebatinan adalah melakukan laku-laku tertentu, tirakat dan amalan-amalan tertentu untuk meningkatkan kekuatan sugesti, kekuatan kebatinan, mendapatkan pencerahan-pencerahan, dan memahami sisi kegaiban (sisi yang tidak tampak mata) dalam kebatinan. Tirakat dan amalan-amalan juga dilakukan untuk memperdalam ilmu-ilmu tertentu, seperti ilmu untuk kekuatan, kesaktian, kekebalan, melihat gaib, terawangan gaib, berkomunikasi dengan roh halus, dsb. 

Pada jaman dulu, di Jawa, mayoritas keilmuan kesaktian tingkat tinggi, baik keilmuan kesaktian orang-orang dari golongan putih maupun yang dari golongan hitam (jahat), dominan didasari oleh kekuatan kebatinan, bukan ilmu gaib / khodam dan bukan tenaga dalam. Tetapi jenis dan aliran kebatinan yang ditekuni / dijalani oleh masing-masing orang tidak sama, tergantung alirannya masing-masing dan tergantung juga pada jenis keilmuannya masing-masing.

Sebagian orang yang mendalami ilmu kebatinan juga mempunyai khodam pendamping atau khodam ilmu yang berfungsi sebagai penambah kekuatan kegaiban ilmu kebatinannya. Dalam mengolah ilmu-ilmu kebatinan memang seringkali tidak dapat dipisahkan dari ilmu gaib dan ilmu khodam, karena semuanya berkaitan dengan kegaiban dan sumber kekuatan ilmunya juga bisa berasal dari roh-roh lain (khodam ilmu). Tetapi kegaiban ilmu pada orang-orang kebatinan itu dominan berasal dari kekuatan sugesti dan kekuatan kebatinannya sendiri, bukan dari khodamnya, karena kekuatan gaib dari roh-roh lain, termasuk amalan gaib dan mantra, hanyalah sebagai penambah kekuatan kegaibannya saja, bukan sesuatu yang diandalkan kegaibannya, tidak menjadi tempat bergantung ampuhnya ilmu.

Bila kita sudah mengerti dan menguasai suatu laku kebatinan, maka kita akan memiliki kekuatan gaib tertentu dari kebatinan kita sendiri untuk bermacam-macam keperluan. Bahkan penggunaan tenaga dalam pun akhirnya akan bermuara menjadi tenaga batin, karena dalam menggunakan tenaga dalam tidak lagi menggunakan perasaan atau pikiran, tetapi menggunakan rasa batin. Begitu juga adanya khodam, itu akan menambah sisi kegaiban dari perbuatan-perbuatan kebatinannya, yang untuk menggerakkan khodamnya itu tidak dilakukan dengan japa mantra atau amalan-amalan gaib, tetapi cukup dengan sambat saja (perintah langsung) atau khodamnya akan bekerja sendiri menyatukan diri mengikuti apa yang diperbuat orangnya (mengikuti sugesti kebatinannya) tanpa orangnya perlu terlebih dulu membacakan amalan dan mantra.

Pada tingkatan yang tinggi, kekuatan kebatinan ini dapat mewujudkan suatu kekuatan yang bahkan lebih kuat daripada kekuatan tenaga dalam dan khodam dan melakukannya pun tidak perlu lagi dibantu dengan amalan-amalan, gerakan-gerakan tangan atau kaki atau mengatur nafas, tetapi dilakukan dengan konsentrasi batin saja, bahkan dalam posisi tiduran atau duduk bersemedi pun bisa dilakukan. Bahkan ucapan-ucapan yang dilambari niat batin untuk terjadi, akan dapat benar terjadi, saking kersaning Allah. Kegaiban sukma dari kekuatan kebatinan itulah yang mewujudkan itu terjadi. Orang-orang yang sudah menjadi sedemikian itu sering disebut ucapannya mandi  (manjur). Walaupun pewujudan kata-kata itu bisa juga dilakukan oleh orang-orang yang berkhodam, atau orang-orang yang dirinya ketempatan mahluk halus, atau yang menekuni ilmu gaib dan ilmu khodam (dan perdukunan), tetapi kemanjuran ucapannya itu bukan berasal dari kekuatan kebatinannya, tetapi dari khodamnya yang mewujudkan terjadinya kata-katanya itu.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.