Khodam Adalah Roh Dari Ilmu Gaib Berkhodam.
Jenis ilmu gaib berkhodam hanya akan efektif bekerja pada seseorang yang memiliki khodam atau yang sudah menerima khodamnya dengan cara transfer ilmu (transfer khodam / diijazahkan).
Mantra dan amalan gaib yang kegaibannya berasal dari perbuatan sesosok mahluk halus / khodam ilmunya itu tidak akan bekerja jika orang yang tidak memiliki khodam atau belum menerima khodamnya belajar sendiri mengamalkan atau mewirid mantra amalannya. Sekalipun ilmunya bekerja biasanya kegaibannya tidak besar.
Karena itu orang-orang yang sudah berguru ilmu gaib, atau yang sudah mewiridkan sendiri suatu amalan gaib, tetapi ternyata ilmunya itu tidak bekerja, tidak terasa keampuhannya, kemungkinan besar penyebabnya adalah karena dirinya tidak memiliki khodam, atau belum menerima khodamnya. Karena itu sebaiknya orang-orang itu menanyakannya kepada guru yang menurunkan ilmunya itu, apakah dirinya belum menerima khodamnya ataukah masih ada tatacara ilmunya yang belum tepat dijalaninya.
Tetapi tidak semua orang yang mumpuni dalam ilmu gaib dan ilmu khodam, termasuk gurunya, mampu juga melihat gaib dan peka rasa, ilmunya terletak pada kemampuannya mengamalkan doa, amalan dan mantra, dan pada banyaknya koleksi doa, amalan dan mantra, sehingga banyak orang yang mumpuni dalam ilmu gaib dan ilmu khodam, atau bahkan sudah bertahun-tahun berpraktek sebagai paranormal / spiritualis, seringkali tidak mengetahui bahwa dirinya berkhodam dan tidak mengetahui bahwa ilmunya adalah menggunakan jasa mahluk halus / khodam / prewangan, karena dianggapnya ilmunya itu adalah karomah, atau dianggapnya sama dengan ilmu kebatinan, atau ilmu spiritual, atau karena ia hanya mengamalkan saja doa amalan / mantranya.
Seseorang yang menguasai ilmu gaib berkhodam, sekalipun dengan ilmu gaibnya itu ia bisa melakukan banyak perbuatan gaib dan bisa menggerakkan mahluk halus tertentu untuk melakukan suatu perbuatan gaib, belum tentu orang itu bisa juga melihat gaib, seringkali malah ia tidak tahu mahluk gaib apa atau siapa yang sudah melaksanakan perbuatan gaibnya itu, karena ia hanya membacakan saja amalannya / mantranya. Begitu juga dengan orang yang memiliki khodam ilmu atau khodam pendamping, belum tentu orangnya itu bisa / pernah melihat sosok wujud gaibnya dan mengenal khodamnya itu (bahkan banyak juga yang tidak menyadari bahwa dirinya berkhodam).
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu khodam juga seringkali tidak menyatakan bahwa ilmunya adalah menggunakan jasa khodam mahluk halus. Karena itu seseorang yang mempelajari atau diberi suatu ilmu gaib (amalan ilmu) seringkali tidak menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena ia hanya mewirid / mengamalkan saja amalan dan mantranya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai persyaratan ilmunya.
Karena ketidaktahuan bahwa dirinya berkhodam, maka persyaratan dari seseorang yang mempunyai khodam, yaitu sesaji untuk khodamnya, seringkali tidak diberikannya, sehingga banyak orang-orang berkhodam yang sering mendapat "teguran" dari khodamnya itu, bisa berupa keapesan / kesialan / celaka, seret rejeki, pertengkaran rumah tangga, anggota keluarganya sakit karena ditegur gaib, dsb. Ada juga tegurannya yang sampai mengakibatkan celaka / kematian pada anggota keluarganya.
Adanya khodam dalam penggunaan ilmu seringkali bersifat sensitif. Ada orang-orang yang tidak tahu bahwa ilmunya adalah ilmu gaib berkhodam yang menggunakan jasa mahluk halus sebagai khodamnya (prewangan). Tetapi ada juga orang-orang yang tahu tetapi tidak mau mengakui bahwa ilmunya adalah ilmu gaib berkhodam. Karena banyak orang tidak mau dirinya dikatakan bersekutu dengan iblis dan setan, atau dikatakan bersekutu dengan selain Allah, maka orang-orang itu sering menyebut ilmunya sebagai ilmu spiritual atau ilmu kebatinan atau karomah. Ada juga yang menyebut ilmunya sebagai Ilmu Allah karena ilmunya berlatar-belakangkan agama.
Tetapi di sisi lain ada juga orang yang nyata-nyata mengakui bahwa ilmunya adalah ilmu berkhodam. Ada yang supaya khodam dan ilmunya dianggap "halal" orang menyebut khodamnya sebagai khodam malaikat, qorin, dsb. Bahkan ada yang bangga mengagung-agungkan khodamnya itu. Ada yang menyebutkan bahwa khodamnya adalah khodam macan, raja jin, jin muslim, ada juga yang menyebutnya khodam malaikat, khodam tingkat tinggi atau khodam syech. Ada juga yang sengaja menjual khodam, menjual ilmu gaib, batu mustika, batu akik dan jimat isian, tasbih bertuah, dsb yang semua jualannya itu berkhodam.
Adanya khodam pada seseorang seringkali menjadikan perbuatan-perbuatan orang itu mengandung kegaiban tersendiri. Khodamnya itulah yang melakukannya untuknya. Seseorang yang berkhodam, entah khodamnya itu berasal dari lakunya berilmu, atau khodam itu datang sendiri kepadanya menjadi khodam pendampingnya, disadari atau tidak olehnya, seringkali khodamnya itu menjadikan perbuatan-perbuatannya mengandung kegaiban tersendiri yang itu berbeda dibandingkan orang-orang lain yang tidak berkhodam. Jika itu terjadi pada orang-orang yang umum / awam, atau pada orang-orang berilmu, atau pada orang-orang yang "dituakan" atau menjadi sesepuh masyarakat, orang itu disebut "berisi" dan kata-katanya manjur selalu terjadi (idu geni). Jika itu terjadi pada orang-orang yang menjadi tokoh / pemuka agama seringkali orang itu disebut berkaromah.
Tetapi sama dengan manusia, tidak semua khodam dan mahluk halus berwatak baik. Ada juga yang tidak baik dan suka menipu. Sebaiknya jangan kita hanya mengagung-agungkan keampuhan ilmu dan khodam kita saja, kita juga harus bisa menilai perwatakan khodam kita, jangan sampai kita dikelabui / ditipu oleh khodam kita sendiri.
Ada banyak kejadian pada orang-orang yang sangat yakin bahwa dirinya bisa melihat gaib, merasa mengerti gaib, sangat yakin dan sering mempertunjukkan / mempamerkan kemampuannya itu kepada orang lain, banyak yang khodamnya itu semakin kurang ajar menipu orangnya. Dari yang semula penglihatan gaibnya biasa saja, hanya mengenai gaib-gaib yang biasa saja, kemudian meningkat orangnya diberikan penglihatan atas sesuatu yang bersifat istimewa. Ada banyak orang yang sampai diberikan penglihatan gaib atau mimpi tentang alam kubur, siksa kubur, neraka dan surga, melihat raja-raja, dewa-dewa, melihat nabi-nabi dan orang-orang mulia, melihat malaikat, bahkan melihat Pribadi-Pribadi yang menjadi Tuhan dan merasa bisa berkomunikasi dengan mereka. Orangnya merasa memiliki pengalaman gaib yang istimewa, padahal semuanya itu adalah palsu belaka. Penglihatan gaibnya fiktif. Bila orangnya tidak bisa memfilter mana yang benar dan mana yang palsu, maka orangnya akan semakin tenggelam di dalam penipuan / penyesatan oleh khodamnya itu.
Begitu juga terjadi pada orang-orang yang keilmuannya sangat mengandalkan khodamnya, yang keilmuannya sangat mengandalkan bacaan doa-doa dan amalan / mantra, banyak yang khodamnya itu menipu orangnya (dan pasiennya). Banyak terjadi pada usaha pembersihan gaib yang ketika si pasien sedang disembuhkannya dari tubuh si pasien keluar benda-benda santet, padahal aslinya si pasien tidak disantet. Ada juga yang si pasien oleh khodam orangnya sengaja dibuat kesurupan, padahal aslinya si pasien tidak ada masalah dengan gaib. Dengan berbuat begitu khodamnya itu sudah membuat orangnya merasa ilmunya ampuh, dan si pasien juga menganggapnya begitu (walaupun perbuatan khodamnya itu tidak benar).
Jadi sekalipun diri kita merasa memiliki khodam, khodam yang ampuh bertuah, dan ilmu-ilmu yang ampuh, kita sendiri harus selalu waspada dan harus bisa memfilter mana yang benar dan mana yang tidak. Jangan sampai kita malah ditipu oleh khodam kita sendiri.
sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists
Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.