17 February 2024

Amalan dan Mantra

Amalan dan Mantra

Dalam dunia ilmu kebatinan dan spiritual sebuah mantra/amalan bisa dikatakan adalah alat/cara orangnya mengsugesti kebatinan/sukmanya sendiri dalam melakukan suatu perbuatan keilmuan, bisa juga menjadi alat untuk memerintah khodamnya supaya khodamnya bekerja mengikuti sugesti dirinya, bila dirinya berkhodam.

Dalam dunia ilmu kebatinan dan spiritual biasanya orangnya mempunyai kebatinan dan sukma yang kuat. Kebatinan dan sukmanya itulah yang menjadi "khodamnya" dalam ia melakukan perbuatan-perbuatan keilmuan dan ada saatnya sendiri orangnya melatih olah rasa dan olah sugesti. Dalam hal ini sebuah mantra/amalan bisa dikatakan adalah alat/cara orangnya mengsugesti kebatinan/sukmanya sendiri dalam ia melakukan suatu perbuatan keilmuan.

Tetapi ada juga orang-orang kebatinan/spiritual itu yang dirinya juga berkhodam. Dalam hal ini sebuah mantra/amalan menjadi cara orangnya memerintah khodamnya supaya khodamnya bekerja mengikuti sugesti dirinya.

Dalam dunia ilmu gaib dan ilmu khodam biasanya orang tidak secara khusus melakukan olah batin, sehingga mereka tidak mempunyai kebatinan dan sukma yang kuat. Biasanya mereka hanya melatih mantra-mantra dan doa amalan saja, dan meminta diberikan khodamnya (transfer khodam).

Cara mereka melatih amalan dan mantra ada yang membacakannya beberapa kali, ada juga yang sampai mewiridkannya ratusan atau ribuan kali, atau diwirid berhari-hari, kalau perlu ditambah juga dengan berpuasa, untuk menguatkan sugesti/perintahnya, supaya ilmunya benar-benar bekerja dan ampuh bertuah. Ada juga yang khusus ngelmu gaib di tempat-tempat yang wingit dan angker. Dalam laku-lakunya itu biasanya ada sesosok mahluk halus yang datang dan kemudian menjadi khodamnya.

Karena itu secara umum aliran ilmu gaib dan ilmu khodam dicirikan sebagai jenis keilmuan gaib yang sangat mengandalkan diri pada kekuatan sugesti atau wiridan doa, amalan gaib dan mantra-mantra, dicirikan sebagai jenis keilmuan gaib yang penuh dengan amalan dan mantra, sangat mengandalkan amalan dan mantra, semua perbuatan ilmunya dilakukan dengan amalan dan mantra, selalu ada amalan/mantra yang diwirid/diamalkan. Sumber kekuatan ilmunya ada pada kekuatannya mengsugesti doa amalan/mantra dan khodamnya, bukan dari kekuatan kebatinan.

Dalam dunia ilmu gaib dan khodam sebuah mantra/amalan gaib bisa dikatakan adalah alat/cara orangnya memerintah khodamnya supaya bekerja mengikuti sugestinya.

Yang dikerjakan oleh khodamnya adalah apa yang terkandung/disugestikan/disebut di dalam amalannya.

Dan amalan itu perlu disebut/dibacakan beberapakali, bahkan kalau perlu sampai berkali-kali, ada juga yang sampai mewiridkannya ratusan atau ribuan kali, atau diwirid berhari-hari, kalau perlu ditambah juga dengan berpuasa, untuk menguatkan sugesti/perintahnya, supaya khodam/ilmunya benar-benar bekerja dan ampuh bertuah.

Dalam dunia ilmu gaib dan khodam biasanya yang dipentingkan adalah keampuhan dari tuah/ilmunya saja. Karena itu kebanyakan dari mereka akan terdorong untuk mencari/mengkoleksi mantra dan amalan yang kadarnya tinggi, yang katanya ampuh, karena itulah yang menjadi tolok ukur ketinggian/keampuhan ilmu seseorang.

Secara umum karakteristik amalan gaib yang mampu meningkatkan kualitas tuah dari ilmu dan khodam atau tuah benda gaib dan pusaka adalah yang isi amalannya sesuai dengan jenis tuah aslinya, sehingga amalan itu bersifat menambah/memperkuat kualitas tuah aslinya, bukan membentuk tuah baru yang belum tentu khodamnya ahli menjalankannya (baca juga : Karakter Khodam dan Tuah).

Ada banyak sekali bentuk mantra dan amalan gaib.

Amalan/mantra untuk tuah yang sejenis, yang membedakan keampuhannya adalah "kadar perintah kerja" yang terkandung di dalam amalan gaibnya, sehingga keampuhan amalan gaib untuk tuah yang sejenis tidak semuanya sama, karena kekuatan sugesti (perintah kerja) yang terkandung di dalam masing-masing amalan gaib untuk tuah yang sejenis itu tidak sama.

Misalnya amalan untuk tuah yang sejenis seperti untuk pengasihan, ada amalan yang untuk pengasihan umum sampai amalan yang untuk pengasihan khusus yang disebut pelet.

Bentuk amalannya sendiri bisa amalan untuk pengasihan umum supaya orang-orang punya rasa asih kepada kita, sampai amalan khusus supaya orang terpikat kepada kita, seperti ilmu semar mesem, jaran goyang, dsb.

Yang namanya ilmu semar mesem pun ada banyak macam amalannya, ada banyak versinya, begitu juga dengan ilmu jaran goyang. Untuk tujuan menilai tingkat keampuhan masing-masing ilmu dan amalan itu maka kita perlu mencoba beberapa amalan gaib yang sejenis, jangan cuma ngotot mengagung-agung suatu ilmu/amalan.

Jadi untuk tuah yang sejenis ada banyak versi mantra/amalan gaib, tetapi masing-masing amalan/mantra itu tidak sama kekuatannya, karena kekuatan sugesti (perintah kerja) yang terkandung di dalam masing-masing amalan untuk tuah yang sejenis itu tidak sama.

Penjelasannya sbb :

Misalnya saja kita mempunyai khodam yang sudah aktif menjadi khodam pendamping untuk penjagaan gaib. Misalnya kita memberi sugesti/perintah untuk penjagaan gaib :

1. Jaga/lindungi saya.

Jika perintahnya hanya itu, maka khodamnya akan menjaga dan melindungi kita, tetapi masih memungkinkan sosok-sosok gaib negatif untuk mendekat/membayangi sepanjang tidak langsung mengganggu kita.

2. Jaga/lindungi saya dan jauhkan gaib-gaib negatif dari sekitar saya.

Jika perintahnya begitu, maka khodamnya bukan hanya akan menjaga dan melindungi kita, tetapi juga akan mengusir sosok-sosok gaib negatif dari sekitar kita, sehingga tidak ada gaib negatif yang datang mendekat atau yang coba-coba membayangi (kalau ada yang datang mendekat akan diusir oleh khodamnya).

Sugesti/perintah kerja seperti itu lebih baik daripada sugesti no.1 di atas, karena khodamnya bukan hanya akan menjaga, tapi juga akan menjauhkan gaib-gaib negatif dari sekitar kita, tetapi kita masih bisa terpengaruh oleh adanya energi-energi dan aura-aura negatif di sekitar kita yang akan menambah kotor aura kita dan bisa menjadi sumber munculnya penyakit, misalnya energi-energi dan aura-aura negatif di sekitar kita saat kita pergi ke pasar, rumah sakit, saat berziarah ke kuburan atau ke tempat-tempat keramat, dsb.

3. Jaga/lindungi saya, jauhkan gaib-gaib negatif dari sekitar saya, berikan juga saya pagaran gaib.

Jika perintahnya begitu, maka khodamnya bukan hanya akan menjaga dan melindungi kita dan mengusir sosok-sosok gaib negatif dari sekitar kita, tapi juga memberikan pagaran gaib kepada kita sehingga kita tidak akan terpengaruh lagi oleh adanya energi-energi dan aura-aura negatif di sekitar kita.

4. Lindungi saya, jauhkan gaib-gaib negatif dari sekitar saya, berikan juga saya pagaran gaib, dan tampakkan penjaga raksasa kepada orang-orang yang berniat jahat/mengganggu.

Jika perintahnya begitu, maka khodamnya bukan hanya akan menjaga dan melindungi, mengusir sosok-sosok gaib negatif dari sekitar kita dan memberikan pagaran gaib kepada kita, tapi juga akan menampakkan sosok gaib berwujud raksasa di mata/pikiran orang-orang yang berniat jahat/mengganggu kita.

Masing-masing bentuk sugesti sederhana di atas berfungsi sama seperti amalan/mantra untuk keselamatan/penjagaan gaib, tetapi masing-masing sugesti mengandung kadar perintah kerja yang berbeda-beda yang akan bisa kita rasakan perbedaan keampuhannya selama kita memiliki khodam kita tsb.


Jadi dengan khodam yang sama, dan dengan kekuatan khodam yang sama, kita bisa mengamalkan banyak ilmu yang kadar keampuhannya berbeda-beda.

Jadi ampuhnya khodam atau sebuah jimat dan pusaka seringkali bukan karena khodamnya yang sakti, tetapi adalah perbuatan/kadar perintah kerja (sugesti) yang dijalankan oleh khodamnya.

Begitu juga dengan khodam atau jimat dan pusaka yang dirasakan tidak ampuh bertuah, seringkali bukan karena khodamnya tidak sakti, tetapi karena kurangnya perintah kerja (sugesti) yang harus dijalankan oleh khodamnya, apalagi kalau belum ada kesesuaian kebatinan antara pemiliknya dengan khodamnya, sehingga khodamnya pasif. Sesaji juga menentukan aktif/antusias tidaknya khodamnya bekerja untuk pemiliknya.

Karena itu kalau kita sudah memiliki khodam atau benda-benda gaib sebaiknya kita aktif berinteraksi batin dengan khodamnya, supaya khodamnya itu mengerti dan tersugesti aktif melakukan perbuatan-perbuatan yang kita ingin ia melakukannya. Sesajinya juga harus rutin diberikan.

Karena itulah orang berusaha menciptakan ilmu (mantra/amalan) yang ampuh, yang kadarnya tinggi-tinggi.

Yang membedakan keampuhannya adalah "kadar perintah kerja" yang terkandung di dalam sebuah amalan/mantra, bukan semata-mata jenis khodamnya, bukan juga kekuatan khodamnya yang tinggi atau rendah.

Karena itu perlu juga kita memiliki pemahaman bentuk-bentuk sugesti/amalan gaib.

Tapi kalau sudah mengerti tentang sugesti, kadar sugesti/perintah kerja dan kadar kualitas tuah, maka kita bisa membuat amalan gaib sendiri, tidak perlu bergantung atau minta diajarkan amalan gaib kepada orang lain.

Tapi untuk jenis keilmuan khusus, misalnya penarikan gaib, tidak cukup kita hanya hapal dan mampu mewirid amalannya saja, karena di dalamnya juga ada tatacara yang harus kita kuasai, sehingga memang perlu kita belajar kepada orang yang menguasai ilmunya.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.