03 January 2024

Cakra dan Olah Napas

Cakra dan Olah Napas

Ilmu tenaga dalam dapat juga dikatakan sejenis dengan ilmu gaib, karena berada diluar nalar logika awam sekalipun orangnya pintar dan jenius. Dikatakan demikian karena energinya tidak tampak mata dan secara akal pikiran awam tidak mungkin manusia dengan kekuatannya sendiri dapat mematahkan kayu, besi, atau batu. Lebih keras mana, kayu, batu dan besi dengan tangan manusia ?  Sekuat-kuatnya tubuh dan kekuatan manusia seharusnyalah tangan manusia itu yang remuk. Tetapi ternyata tidaklah demikian kejadiannya. Malahan kayu atau besinya yang patah. Batunya yang remuk. Apakah dengan adanya energi itu di tangannya, maka tangannya menjadi lebih keras daripada besi ?

Juga mereka yang mengolah tenaga dalam murni dapat mementalkan orang lain. Banyak orang yang berpendapat itu hanyalah tipuan. Mungkin ada juga orang yang memang berniat menipu. Tapi sebaiknya kita coba dulu ikut pelatihannya, barulah nanti kita dapat dengan valid memberikan pendapat apakah kejadian itu benar atau hanyalah tipuan belaka. (Ada juga sejenis ilmu gaib yang mementalkan orang atau mengendalikan gerakan tubuh orang lain, biasa disebut Ilmu Kontak).

Tenaga dalam, tenaga dalam murni dan hawa murni dihasilkan oleh semua cakra di tubuh manusia, tetapi yang terkait dengan keilmuan tenaga dalam, yang disebutkan hanyalah energi yang dihasilkan oleh cakra-cakra utama dan tertentu saja (cakra mayor) yang menjadi objek dalam pelatihan tenaga dalam.

Energi yang dihasilkan tubuh manusia dengan sebutan hawa murni, tenaga dalam, tenaga dalam murni, tenaga dasar, kundalini, prana, dsb, adalah kegaiban dari dalam diri manusia, berupa kekuatan energi yang besar sekali, yang dihasilkan oleh cakra-cakra energi di tubuh manusia yang dalam kehidupan alami sehari-hari tidak muncul atau bahkan tidak disadari keberadaannya. Kegaiban - daya gaib - potensi diri ini baru akan terbentuk menjadi sesuatu yang berarti setelah diolah secara khusus, misalnya dilatih dan dibangun dengan olah nafas, olah kebatinan / spiritual, dsb. Ini adalah juga suatu kegaiban, kegaiban yang berasal dari dalam diri manusia sendiri.

Cakra-cakra energi di tubuh manusia adalah pusat-pusat saraf yang bila sudah diolah secara khusus dapat membangkitkan kekuatan energi yang luar biasa besar dalam kehidupan manusia. Ada banyak sekali cakra-cakra energi di tubuh manusia, tetapi yang diolah dalam pengolahan energi biasanya adalah cakra-cakra energi yang utama saja sesuai tujuan pengolahannya. Masing-masing energi cakra memiliki sifat sendiri-sendiri sesuai namanya masing-masing, harus dibangkitkan dan diolah dengan cara yang berbeda-beda, tidak semuanya dengan olah nafas.

Masing-masing cakra tubuh dan energinya berhubungan erat dengan saraf-saraf manusia dan sedikit banyak akan juga mempengaruhi psikologis dan kejiwaan orangnya.

Cakra energi di bawah pusar bisa mempengaruhi orangnya menjadi kalem, tenang, teduh. Tapi di sisi lain, energinya juga dapat merangsang saraf-saraf di sekitar pusar dan tulang belakang, bisa menaikkan libido dan syahwat.

Cakra energi di ulu hati dan di dada bisa mempengaruhi orangnya merasa percaya diri, merasa kuat dan gagah, dan bisa mendorong orang senang dengan kekerasan.

Cakra energi di leher dan di dahi bisa mempengaruhi orangnya menjadi inspiratif dalam berpikir dan berbicara dan dalam menyampaikan ide dan pendapat.

Cakra energi di dahi, ubun-ubun dan cakra mahkota bisa mempengaruhi orangnya menjadi inspiratif dalam dunia kebatinan dan spiritual, senang dengan hal-hal yang bersifat spiritual dan kesepuhan. Bisa juga mempengaruhi orangnya untuk tidak getol atau kurang bersemangat mengejar keduniawian.

Bila dirasakan ada efek pengaruh energi cakra-cakra tersebut yang bersifat negatif secara psikologis sebaiknya orangnya mawas diri dan berusaha mengendalikan / mengalihkan yang negatif itu menjadi sesuatu yang positif, jangan sampai ia dikuasai oleh sesuatu yang negatif.

Secara umum cakra-cakra utama tubuh itu (cakra mayor) adalah pusat-pusat saraf yang mengandung energi yang bentuknya seperti lingkaran cakram dan antar cakra energinya saling tersambung. Masing-masing cakra mayor itu mengeluarkan dan mengsuplai energi kepada cakra-cakra tubuh lain yang lebih kecil (cakra minor) dan kepada organ-organ tubuh di sekitar cakra. Bila ada masalah dengan cakra-cakra itu, seperti adanya infeksi pada cakranya atau adanya penyumbatan pada jalan energinya, selain dapat menyebabkan terjadinya ketidakselarasan energi tubuh yang membuat orangnya sering mengalami sakit panas dalam dan sering masuk angin, juga dapat berpengaruh negatif terhadap organ-organ tubuh di sekitar cakra yang bermasalah itu.

Misalnya :

  • Masalah pada cakra-cakra di bawah pusar akan dapat berpengaruh negatif pada organ-organ tubuh di dalam perut dan di sekitar perut bawah.
  • Masalah pada cakra di dada dapat menyebabkan orangnya mengalami lemah jantung, pembengkakan jantung, paru-parunya lemah, mudah sesak nafas dan tersengal-sengal.
  • Masalah pada cakra di tenggorokan dapat menyebabkan orangnya sering mengalami sakit radang tenggorokan.
  • Masalah pada cakra di ubun-ubun dapat menyebabkan orangnya pikirannya mengambang sering melamun, sulit konsentrasi berpikir dan sering mengalami ilusi / halusinasi.

Karena itu bila orang sering sekali mengalami sakit-penyakit di organ-organ tubuhnya seperti disebut di atas, selain memeriksakan dirinya secara medis, ada baiknya ia juga memeriksakan kondisi cakranya kepada orang yang mengerti, bisa juga memeriksanya sendiri dengan cara yang sama seperti menayuh keris.

Bila ada masalah dengan cakra seperti disebutkan di atas, mengatasinya adalah dengan cara menyelaraskan dan memperlancar energi cakra-cakranya. Orangnya bisa mengikuti latihan olah nafas tenaga dalam murni. Dengan cara meditasi menurunkan energi juga bisa, dengan fokus sugesti mengisi tubuhnya dengan energi positif dari langit, kemudian menyelaraskan energinya merata ke seluruh tubuh dari kepala sampai ke kaki.

Secara umum, karena semua cakra dan energinya saling tersambung, maka bila ada masalah dengan salah satu cakra mayor biasanya akan juga ada gangguan dan ketidakselarasan energi di cakra-cakra minor sekitarnya. Karena itu untuk mengatasinya cara mudahnya adalah turunkan saja energi langit mengisi tubuh anda merata dari kepala sampai ke kaki. Cara itu akan sekaligus "menjamah" seluruh cakra di dalam tubuh.

Mengenai pembukaan cakra, walaupun cakra-cakra energi tubuh belum pernah dibuka dan energinya belum pernah dibangkitkan / diolah, tetapi sebenarnya cakra-cakra itu tidak benar-benar tertutup, cakranya tetap bekerja mengalirkan energi sesuai kebutuhan dalam keseharian aktivitas manusia.

Pembukaan cakra lebih bermanfaat bagi orang-orang yang sudah menjalani suatu laku tertentu, misalnya sudah mengikuti pelatihan tenaga dalam, sehingga dengan telah terbukanya cakra-cakranya maka aliran energinya itu akan lebih lancar dan dalam proses latihan berikutnya orangnya akan lebih mudah dalam mengalirkan energinya.

Dengan telah terbukanya cakra-cakra memang energinya dapat lebih lancar mengalir. Tetapi pembukaan cakra pada orang-orang yang masih awam dan yang tidak melakukan pelatihan tenaga dalam tidak akan dirasakan manfaatnya, malah bisa mendatangkan efek negatif.

Sebenarnya yang dibutuhkan bukanlah cakra-cakra yang sudah terbuka, tetapi adalah cakra-cakra yang sudah bergetar, yang sudah aktif bekerja sesuai aktivitas manusia. Setelah cakra-cakra sudah aktif bergetar / bekerja, akan mudah bagi manusia untuk mengisinya / memompanya dengan energi (dengan teknik olah nafas maupun meditasi energi) dan cakra-cakra itu akan bergerak sendiri membuka dan menutup aliran energi sesuai aktivitas si manusia.

Dalam hal ini ada perbedaan sifat dan perilaku dari cakra-cakra energi yang telah terbuka.

Pada orang-orang yang masih awam dan yang tidak melakukan pelatihan tenaga dalam, sebenarnya cakra-cakranya tidak benar-benar tertutup, dan tidak perlu dengan sengaja dibuka. Secara alami cakra-cakra energinya tetap bekerja membuka dan menutup aliran energi sesuai kebutuhan keseharian aktivitas manusia.

Jika cakra-cakra itu aktif / terbuka dengan sendirinya, misalnya terbuka sendiri setelah mengikuti latihan pernafasan tenaga dalam, selanjutnya cakra-cakra itu akan bergerak secara otomatis membuka dan menutup aliran energi sesuai aktivitas si manusia. Jika tidak sedang menggunakan tenaga dalam, bukaan cakra-cakra itu akan mengecil dengan sendirinya meng-stabilkan aliran energi.

Jika cakra-cakra itu tidak terbuka dengan sendirinya, misalnya dibuka oleh orang lain atau dibuka sendiri dengan memaksakan memasukkan energi dari luar (misalnya dengan cara meditasi pembukaan cakra dan pembangkitan energi kundalini), cakra-cakra itu kemudian akan lebih kaku, tidak sepenuhnya otomatis bergerak membuka dan menutup aliran energi sesuai aktivitas si manusia. Jika si manusia belum bisa "mem-filter" (menyaring) aliran energi, dengan cakra-cakranya yang kaku terbuka tersebut justru akan memudahkan tubuhnya menyerap energi-energi yang negatif, mudah masuk angin, mudah panas dalam, dan memudahkan energi-energi lain (atau mahluk halus) yang tidak jelas juntrungannya untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Jadi, bila kita tidak menjalani suatu keilmuan tertentu yang terkait dengan terbukanya cakra, sebaiknya tidak perlu kita meminta dibukakannya cakra-cakra tubuh kita. Biarkan saja alami.

Orang yang ingin memiliki kemampuan tertentu yang terkait dengan pembukaan cakra-cakra tubuh harus datang ke tempat-tempat membuka dan mengolah cakra tubuh yang sesuai dengan tujuan niatnya, karena masing-masing cakra tubuh harus dibuka dan diolah dengan cara / sugesti sendiri-sendiri sesuai masing-masing tujuannya membuka cakra.

  • Untuk pengolahan energi, maka sugesti membuka dan mengolahnya haruslah untuk tujuan pengolahan energi.
  • Untuk melihat gaib, maka sugesti membuka dan mengolahnya haruslah untuk tujuan kemampuan melihat gaib.
  • Untuk olah spiritual, maka sugesti membuka dan mengolahnya haruslah untuk tujuan olah spiritual.

Orang-orang yang sudah ikut pelatihan tenaga dalam di perguruan tenaga dalam, dan energinya juga sudah dibangkitkan dan diolah sehingga orangnya sering disebut sudah memiliki tenaga dalam, biasanya cakra-cakra energinya sudah otomatis terbuka walaupun pembukaan cakranya tidak optimal karena biasanya tidak secara khusus dibuka. Tetapi walaupun cakra-cakra tubuhnya telah terbuka, termasuk cakra-cakra di leher, di dahi atau yang di ubun-ubun, tidak berarti orangnya langsung bisa melihat gaib / mahluk halus.

Kemampuan melihat gaib tidak begitu saja otomatis terjadi pada orang-orang yang telah terbuka cakra mata ketiganya, misalnya yang dibuka dengan olah tenaga dalam / prana atau kundalini. Cakra-cakra tubuh yang dibuka untuk tujuan pengolahan energi tubuh tidak langsung berhubungan dengan alam gaib dan kegaiban. Untuk keperluan melihat gaib cakra-cakra tersebut harus dibuka khusus untuk tujuan kegaiban, bukan untuk tujuan pengolahan energi tubuh. 

Begitu juga dengan cakra di dada, pembukaan dan pengolahan cakra energi di dada biasanya tidak ditujukan untuk yang bersifat gaib, biasanya untuk tujuan kanuragan. Untuk tujuan kegaiban cakra energi di dada tidak diolah dengan olah nafas, tetapi dengan olah rasa dan kebatinan, karena berhubungan dengan kegaiban sukma. Cakra di dada yang diolah dengan olah rasa dan kebatinan akan memunculkan kepekaan rasa terhadap kegaiban. Kepekaan rasa dan kekuatan rasa dan batin adalah dasar dari kekuatan kebatinan / spiritual, berasal dari kekuatan sukmanya ditambah energi dari cakra tubuhnya. Kekuatan yang dibangun dalam olah rasa dan olah batin adalah kekuatan rasa dan kekuatan batin (bersifat gaib), dihasilkan oleh cakra tubuh di bagian dada.

Dalam proses pembelajaran meditasi kundalini diajarkan cara membuka cakra-cakra tubuh dan mengalirkan energinya, dari cakra yang paling dasar sampai cakra di ubun-ubun. Tujuan utama pembukaan cakra-cakra tersebut adalah untuk mengolah energi yang dihasilkan oleh cakra-cakra tersebut untuk dapat digunakan untuk kesehatan dan vitalitas, dan untuk menambah kekuatan tenaga dalam, kesaktian gaib dan untuk olah spiritual. Pembukaan cakra-cakra tersebut tidak dikhususkan untuk melihat gaib. Dengan telah terbukanya cakra di dahi dan cakra di ubun-ubun tidak berarti orangnya langsung dapat melihat gaib, atau mengetahui seluk-beluk alam dunia spiritual. Melihat gaib harus dilatih sendiri dengan melatih kepekaan indera keenam dan pengetahuan spiritual harus dipelajari sendiri melalui proses “pencarian spiritual”, tetapi telah terbukanya cakra-cakra tersebut akan mempermudah usaha pembelajaran seseorang. 

Di banyak tempat umumnya energi-energi tersebut dibangkitkan dan diolah dengan cara olah nafas, karena berhubungan dengan olah kanuragan dan kesaktian / kekuatan. Tetapi di India, kundalini biasanya dibangkitkan dan dibangun dengan cara meditasi (olah pikiran / sugesti) dan yoga untuk menarik / menggerakkan urat saraf. Cara-cara meditasi juga banyak dilakukan di Indonesia, terutama disertai dengan bacaan amalan, zikir dan wirid.

Cara-cara di atas masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang terlebih harus diperhatikan adalah faktor resiko dari apapun cara yang dilakukan, dan setelah energi tersebut terbangkitkan, energinya harus dapat dikendalikan dengan semestinya.  

Banyak orang tertarik belajar pembangkitan energi karena adanya harapan yang ditawarkan dalam program pelatihannya, apalagi kalau bisa instan. Keinginan segera mencapai hasil seringkali menyebabkan orang mengabaikan tahapan prosesnya dengan benar. Banyak orang yang ingin cepat bisa memiliki ilmu-ilmu yang tinggi, merasa yakin bahwa dia sudah siap memperoleh pelajaran yang tinggi tanpa harus dengan sabar dan tekun belajar melalui tahapan tingkat dasar dulu dan pembentukan psikologis. Kurang bijaksana kalau seseorang mengira bahwa ia sanggup menghadapi kekuatan yang mungkin timbul dalam dirinya, sedangkan dia sendiri belum mengetahui resikonya.

Energi yang dibangkitkan dengan cara olah pernafasan biasanya dapat dikendalikan dengan relatif lebih mudah, karena proses latihannya memang ditujukan untuk membangun dan mengendalikan energi. Seandainya pun terjadi kesalahan dalam proses latihannya, penyembuhannya relatif lebih mudah dibanding olah energi dengan cara selain dengan olah pernafasan. Tetapi secara fisik ada juga resikonya. Terlalu memforsir pernafasan dada dapat menyebabkan pembengkakan jantung dan radang hati / liver, terutama untuk yang baru ikut pelatihannya (pemula) dan yang usianya sudah beranjak tua, tetapi bisa juga itu terjadi pada orang yang sudah senior, yang menggebu-gebu hasratnya akan kesaktian kanuragan. Pernafasan perut bawah juga dapat menyebabkan usus turun atau perut kendor. 

Pembangkitan energi dengan cara rutin membaca amalan, zikir dan wirid, biasanya akan juga membentuk batin yang kuat. Dengan cara ini juga bisa ditingkatkan menjadi ilmu gaib dan ilmu khodam (walaupun seringkali tidak disengaja dan tidak diketahui terjadinya). Tetapi cara ini juga mempunyai efek samping, yaitu dapat menyebabkan kepala terasa penuh / penat karena terjadi pemusatan energi di kepala dan bagian tubuh lain kekurangan energi yang dapat berujung pada lemah atau sakit organ tubuh bagian dalam. 

Efek samping lainnya adalah pengaruhnya pada psikologis orangnya, yaitu dapat meninggikan rasa ego manusia, ke-aku-an dan cinta diri, yang bisa mengarah pada pemikiran merasa dirinya paling benar, paling tahu, paling hebat, paling ..... , dsb.  Biasanya orang itu sendiri tidak menyadarinya, orang lain yang menilai. Resiko lainnya adalah bila karena lakunya itu kemudian ada sesosok gaib yang datang kepadanya menjadi khodamnya. Seringkali adanya khodam gaib itu menyebabkan kemampuan ilmunya bagus dan efektif bekerja, tetapi dapat juga berpengaruh negatif terhadap kehidupan sosial, kerejekian dan rumah tangganya (bisa juga menyesatkannya).

Dengan metode meditasi kundalini, orang membangkitkan / membangun energi, mengatur dan menggerakkan energi tubuhnya dengan batin / pikiran (bermain sugesti). Orang yang tekun mengikuti pelatihannya biasanya secara psikologis akan lebih tenang berpikirnya dan lebih kalem sikap perilakunya. Tetapi energi yang dibangkitkan dengan cara olah pikiran / sugesti / meditasi akan lebih sulit untuk dikendalikan, karena orang tersebut sejak awal tidak diajar untuk mengendalikan alam bawah sadar. 

Pada saat kita tidur, tidak sadar, ditambah suasana alam bawah sadar yang diluar kontrol kita (alam mimpi), membuat energi kundalini orang itu dapat bergerak sendiri, mengikuti suasana alam bawah sadar (mengikuti jalannya mimpi), bisa bergerak liar mencari jalan sendiri. Energinya dapat bergerak sesuai jalur, dapat juga berbalik arus, dapat juga saling bertabrakan, atau menumpuk di satu tempat. Energi yang seharusnya terpusat di cakranya masing-masing, dapat berpindah dan menumpuk di kepala (menyebabkan kepala penat, otak terasa sakit dan panas serasa terbakar), masuk ke jalur yang salah di tulang belakang (menyebabkan rasa sakit dan rasa panas terbakar di tulang belakang dan dapat menyebabkan kelumpuhan), dsb.

Dalam kondisi normal, dengan metode meditasi orang mengatur dan menggerakkan energi tubuhnya. Tetapi ketika kondisi abnormal itu terjadi, orang sudah tidak dapat berpikir normal, tidak bisa mengendalikan energi dan rasa sakit yang dialaminya. Resiko yang dialami orangnya bukan hanya secara fisik, tetapi jiwanya juga dapat terganggu. Termasuk bila energi tersebut membuka cakra-cakra / simpul saraf yang berhubungan dengan kemampuan melihat gaib, sedangkan orangnya sendiri secara psikologis belum siap untuk melihat gaib.

Selain itu energi (bola energi) yang dihasilkan dengan sugesti pikiran sifatnya tajam, tidak selaras dengan energi tubuh manusia. Energi yang tajam itu tidak boleh dimasukkan dan diserap ke dalam tubuh karena berpotensi besar bisa merusak saraf.

Hendaknya orang jangan mencoba membangkitkan kundalini tanpa bimbingan seorang guru yang benar mengerti keilmuannya karena bahaya yang ditimbulkan akibat pembangkitan yang salah sangat serius. Bahaya itu bukan hanya yang murni bersifat fisik, tetapi juga batin / jiwa. Kita dapat temukan banyak tulisan atau ajaran melalui buku atau artikel mengenai pembangkitan kundalini dengan cepat tanpa memperhatikan aspek lain yang sebenarnya sangat menentukan, yaitu pembentukan / kesiapan psikologis dan spiritual dan pengetahuan atas pondasi keilmuannya. Tanpa itu pembangkitan kundalini bisa berubah menjadi petaka bagi pelakunya. Apalagi dilakukan tanpa bimbingan guru sejati yang mengajarkan tahap demi tahap proses pembelajarannya. Ditambah lagi penulisnya sendiri juga belum tentu menguasai pengetahuannya dengan benar, hanya meramu teknik dari berbagai tulisan dan buku. Inilah yang kemudian memunculkan berbagai sindrom kundalini. (Berbagai penjelasan mengenai resiko dalam pembangkitan kundalini dapat dicari di internet dengan tema kundalini syndrome ).

Untuk orang-orang yang mengalami kejadian sindrom kundalini bisa dicoba penyembuhannya dengan mengikuti pelatihan resmi di perguruan pernafasan tenaga dalam murni untuk menormalkan dan menyelaraskan kembali energi-energi tubuhnya.

Dalam menurunkan energi, di dalam meditasi kundalini dan reiki sugestinya menggunakan olah pikiran, sehingga energinya bersifat tajam. Energi-energi yang tajam tidak boleh diserap ke dalam tubuh karena energi tajam itu tidak selaras dengan energi alami tubuh manusia. Energi yang tajam hanya baik untuk digunakan keluar, seperti untuk kekuatan pukulan atau untuk membunuh sel kanker, untuk membuat pagaran gaib atau untuk menyerang mahluk halus, tidak untuk dimasukkan / diserap ke dalam tubuh. Jika energi tajam itu dimasukkan dan diserap ke dalam tubuh maka itu bisa menimbulkan efek negatif seperti contoh kasus kundalini syndrome yang sulit disembuhkan bahkan oleh gurunya sendiri.

Sedangkan di dalam semua metode meditasi menurunkan energi Penulis menekankan digunakannya sugesti yang berasal dari batin dan rasa, kekuatan rasa, bukan pikiran, sehingga energi yang diturunkan besar dan padat, tetapi tidak tajam, selaras dengan energi tubuh, energinya boleh dimasukkan ke dalam tubuh, boleh juga diturunkan untuk orang lain.

Setelah mengetahui perbedaannya seperti tertulis di atas, jika para pembaca berniat menjalankan metode-metode meditasi dari Penulis diharapkan supaya bisa menerapkan kekuatan rasa. Kekuatan pikiran hanya digunakan untuk bervisualisasi saja membentuk energi tertentu yang sifatnya tidak diserap tubuh, misalnya untuk membuat bola cahaya, pagaran gaib, sinar laser, dsb, yang itu tidak untuk dimasukkan ke dalam tubuh, supaya tidak terjadi efek resiko dari adanya kesalahan prosedur.

Pada masa sekarang, metode meditasi dan bacaan mantra / amalan dibuat sesederhana mungkin sesuai kebutuhan manusia pada jaman sekarang yang ingin memiliki keilmuan secara mudah dan dalam tempo yang singkat, sehingga tidak banyak orang yang menyadari bahwa tahapan meditasi, bacaan amalan / mantra dan ajian sebenarnya dulu pada saat manusia masih hidup di jaman kesaktian, itu merupakan pelajaran tingkat tinggi. Yang melakukannya hanyalah anggota-anggota senior saja yang telah menekuni dan melewati masa-masa pelatihan dasar olah kanuragan, yang untuk tingkatan selanjutnya orangnya mulai banyak melakukan laku tirakat, puasa, berprihatin, meditasi, bahkan tapa brata, untuk memperdalam dan meningkatkan kekuatan keilmuannya, bukan untuk orang-orang yang baru belajar.

Tetapi pada masa sekarang orang terdorong untuk bisa cepat memiliki kesaktian (kanuragan maupun gaib), sehingga pembelajaran amalan-amalan dan mantra, aji-aji, tenaga dalam murni, prana dan kundalini dijadikan objek latihan yang utama, atau bahkan diwujudkan menjadi suatu perguruan khusus yang mengajarkan keilmuan itu. Sekalipun kemudian orangnya merasa berhasil menguasai keilmuan yang tinggi, karena objek yang dilatih itu juga sebenarnya adalah keilmuan tingkat tinggi, tetapi karena materi dasar keilmuannya dan sisi kebatinan / spiritualnya tidak lebih dulu dikuasai, maka kemudian keilmuannya itu tidak dalam, dangkal, mudah dipunahkan dan dapat mendatangkan efek negatif lain bagi orangnya dan kehidupannya.

Karena itu Penulis tidak dapat mengerti mengapa seseorang yang merasa memiliki suatu keilmuan, kemudian dengan mudahnya memberikan kursus program ilmu tingkat tinggi tanpa seseorang harus melalui tahap dasar terlebih dahulu dan melalui pembentukan psikologis dan budi pekerti terlebih dahulu, sehingga kemudian banyak muncul orang-orang yang menyombongkan keilmuannya, menjual ilmu, dan banyak keilmuan yang menjadi bahan kesombongan dan bahkan menjadi alat kejahatan. Ditambah lagi ada juga efek-efek negatif dan sindrom-sindrom yang mungkin gurunya sendiri pun tidak mampu menyembuhkannya.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.

01 January 2024

Penggunaan Tenaga Dalam Murni

Tips Untuk Penggunaan Tenaga Dalam Murni

Masing-masing jenis keilmuan di atas semuanya bagus sesuai karakteristik dan tujuannya masing-masing tergantung tingkat penguasaan dan kemahiran para pelakunya dan tidak ada satu pun yang dapat sempurna menggantikan yang lain, jadi tidak perlu diunggul-unggulkan mana yang lebih bagus. Dan kalau kita mempelajari salah satunya, sebaiknya fokus sesuai ilmunya masing-masing. Jangan dibanding-bandingkan atau dicampurkan dengan yang lain, nanti ilmunya malah mengambang, tidak mendalam. Tetapi kalau sudah menguasai bidang keilmuannya dan mengerti intisarinya, antar keilmuan dapat dikombinasikan, sehingga hasilnya akan lebih baik daripada bila hanya sendiri-sendiri. Keilmuan yang satu akan melengkapi / menambah kekuatan ilmu yang lain (bukan saling menggantikan).

Latihan olah nafas segitiga adalah teknik dasar dan umum untuk membangkitkan dan menghimpun tenaga dalam. Gerakan-gerakan dalam olah pernafasan murni juga bertujuan untuk membuka cakra-cakra tubuh. Pembukaan cakra tubuh dan energi yang dihasilkannya sesuai dengan cara dan tujuan latihannya, tidak semuanya berhubungan dengan gaib. Olah pernafasan murni yang menghasilkan energi tenaga dalam murni baik sekali untuk kehidupan sehari-hari. 

Pada jaman dulu pelatihan tenaga dalam murni merupakan pelajaran tingkat tinggi dan tingkat lanjut yang ditekuni selain dengan olah nafas, juga dengan laku puasa, meditasi dan tapa brata, setelah seseorang menguasai / mahir dengan olah jurus / gerak dan tenaga dalam kanuragan. Pelatihan tenaga dalam murni merupakan kelanjutan setelah pelatihan olah gerak / jurus dan tenaga dalam, ditujukan untuk menambah kekuatan tenaga dalam kanuragan (dan melipatgandakannya), untuk menciptakan aji-aji kesaktian dan untuk menangkal serangan tenaga dalam kanuragan. Karena itu mereka menguasai betul teknik penggunaan tenaga dalam murni.

Karena itu pada jaman sekarang ini pelatihan khusus tenaga dalam murni bisa dikatakan sebagai pelajaran ilmu kesaktian yang tidak lengkap, hanya sempalan saja dari pelajaran keilmuan kesaktian yang utuh. Kelemahan metode pelatihan tenaga dalam murni adalah pada kurangnya pembelajaran pemahaman dan teknik penguasaan energi dan kurangnya pengetahuan dalam penggunaannya menyebabkan pelatihan energi ini seringkali dianggap tidak penting dan tidak menarik untuk ditekuni, seringkali pesertanya malah bingung energinya mau digunakan untuk apa. Ditambah lagi gerakan latihannya yang monoton seperti senam pernafasan seringkali dianggap membosankan oleh para pesertanya.

Tulisan mengenai sejarah tenaga dalam murni dan kritik terhadap praktek perguruan tenaga dalam murni di Indonesia dapat dibaca di : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_tenaga_dalam.

Selain yang sudah dituliskan di atas, energi tenaga dalam murni akan bermanfaat sekali kalau kita bisa mengerti dan menghayati sifat-sifat energi, yang bukan hanya sebatas bermanfaat untuk kesehatan, transfer energi atau membuat mental orang. 

Bagi orang-orang yang sudah menekuni pelatihan tenaga dalam murni sebaiknya dicoba melatih sugesti untuk membentuk tenaga dalam murninya menjadi lebih keras dan padat / tajam. Diumpamakan yang sebelumnya tenaga dalam murninya hanya mengalir memancar keluar seperti hembusan angin, sekarang dilatih / disugesti menjadi lebih keras / padat, diibaratkan seperti air, lebih padat bertekanan. Dengan demikian kondisinya akan menjadi lebih berkualitas dan akan lebih kuat tekanan energinya, lebih padat dan tidak mudah ditembus lawan bila dijadikan pagaran energi, lebih kuat energinya ketika digunakan menyerang / mementalkan orang, dan lebih tajam energinya ketika digunakan "menembak" atau menusuk atau menembus pagaran gaib, dsb. 

Bila tenaga dalam murni ini ingin digunakan untuk berinteraksi dengan mahluk halus, untuk "bermain" di dunia gaib, maka selain melatih energinya supaya menjadi besar dan padat / tajam, diperlukan pengetahuan tersendiri mengenai sifat-sifat energi mahluk halus untuk membentuk energinya supaya dapat selaras dengan "frekwensi" energi mahluk halus.

Untuk berinteraksi dengan roh-roh halus atau mahluk halus seharusnya yang digunakan adalah kekuatan energi dari kebatinan atau spiritual, karena itu adalah kekuatan dari roh / sukma manusia, bukan kekuatan tenaga dalam yang bersifat fisik biologis manusia. Tetapi jika diinginkan menggunakan kekuatan tenaga dalam yang sudah dimiliki untuk berinteraksi dengan roh-roh halus bisa juga dilakukan, hanya saja kita perlu memodifikasinya sedikit supaya energinya dapat berinteraksi dengan energi mahluk halus.

Untuk menjelaskan hal ini Penulis menggunakan istilah "frekwensi" energi. Masing-masing frekwensi energi tenaga dalam murni mempunyai kecocokan dengan situasi tertentu.

Frekwensi energi tenaga dalam murni yang rendah selaras dengan energi tubuh manusia, cocok digunakan untuk menyatukan energinya dengan tubuh manusia untuk digunakan mengobati, untuk kekuatan tubuh dan kekuatan pukulan (kanuragan) dan dalam kekuatan tertentu energinya bisa dipadatkan dikeraskan menjadi seperti ilmu lembu sekilan atau untuk kekebalan tubuh, atau untuk mementalkan orang lain atau untuk menangkal / mementalkan serangan tenaga dalam kanuragan. Kebanyakan orang yang sudah ikut pelatihan tenaga dalam murni, yang dilatih adalah upaya untuk memperbesar energinya, volume energinya besar, tapi kekuatannya tidak tinggi, karena mereka tidak melatih kekerasan energinya. Karena itu sebaiknya energi yang sudah berhasil dihimpun dari latihannya kemudian dikeraskan, ditingkatkan kepadatannya dengan latihan tenaga dalam kanuragan atau latihan secara kebatinan, sehingga energinya itu bukan hanya besar, tapi juga berkekuatan tinggi.

Frekwensi energi mahluk halus lebih tinggi daripada frekwensi tenaga dalam murni yang biasa kita latih. Semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, frekwensi energinya juga semakin tinggi, semakin sulit dirasakan dan semakin sulit dideteksi. Karena itu untuk keperluan berinteraksi dengan mahluk halus, maka frekwensi tenaga dalam murni ini harus dilatih secara khusus supaya frekwensinya menjadi lebih tinggi dan bisa sejalan dengan frekwensi energi mahluk halus, dilakukan dengan cara menerapkan kepekaan rasa untuk bisa merasakan keberadaan energi mahluk halus dan untuk kemudian frekwensi tenaga dalam murninya diselaraskan dengan frekwensi energi mahluk halus dari yang tingkatan kekuatannya rendah sampai yang kelas atas. 

Jika anda sudah mempelajari tenaga dalam murni dan jika anda juga sudah mempunyai keris atau benda-benda gaib lain, anda bisa mempelajari kekuatan energi keris anda, kemudian dicoba untuk menyelaraskan energi anda dengan energi kerisnya untuk melatih kepadatan dan ketajaman energi anda, sehingga nantinya energi anda bisa meningkat. Caranya bisa dilakukan seperti dalam tulisan berjudul  Olah Rasa & Kebatinan  dan  Meditasi Olah Rasa dan Energi.

Secara alami frekwensi energi dari kekuatan kebatinan dan spiritual yang adalah kekuatan sukma manusia sudah sejalan dengan frekwensi energi mahluk halus, sehingga bisa digunakan untuk peka rasa suasana gaib, untuk mendeteksi, berinteraksi atau untuk menyerang mahluk halus dari yang kelasnya rendah sampai yang kelas atas. Dengan demikian akan lebih baik bila pelatihan frekwensi tenaga dalam murni ini dapat disatukan menjadi kekuatan kebatinan dan spiritual (dengan olah kebatinan), menyatu menjadi kekuatan sukma, supaya bisa sesuai frekwensinya dengan frekwensi energi mahluk halus.

Setelah dapat merasakan persentuhan energinya dengan "energi-energi lain", maka energi tenaga dalam ini selain dilatih frekwensinya, disesuaikan frekwensi energinya dengan frekwensi energi mahluk halus, juga dilatih supaya besar, keras dan tajam pancarannya untuk bisa digunakan mendorong, menarik, mementalkan atau perbuatan lain yang sifatnya menundukkan atau menyerang mahluk halus atau untuk membuat pagaran gaib, atau untuk mengobati seseorang dari gangguan gaib seperti pelet, guna-guna, ketempelan gaib, kesambet dan teluh / santet.

Tergantung besarnya kekuatan energi dan penguasaan masing-masing orang, energi tenaga dalam murni (sifat lembut energi) dapat dibentuk / dikondisikan :

  • Olah rasa untuk merasakan energi sendiri, juga untuk merasakan keberadaan "energi-energi" lain.
  • Kekuatan energi bukan hanya ditentukan oleh besarnya energi, tetapi juga kepadatan dan ketajaman energinya.
  • Kepadatan dan besarnya energi bisa untuk menolak mahluk halus atau menghapus ilmu gaib seseorang.
  • Ketajaman energi bisa untuk menyerang mahluk halus atau menembus benteng gaib seseorang.
  • Untuk membersihkan keberadaan kuman (virus, bakteri dan amuba), atau memagari tubuh supaya mereka tidak dapat masuk ke dalam tubuh sendiri atau tubuh orang lain. Sebelumnya kita harus sudah mengenal sifat-sifat fisik mahluk kecil kuman itu.
  • Untuk membentuk energi positif untuk menyingkirkan energi-energi negatif dari sakit / penyakit dan untuk menolak / mengusir mahluk halus golongan hitam dan yang berenergi negatif. Sebelumnya kita harus sudah mengenal sifat-sifat energi-energi negatif tersebut.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya di: https://sites.google.com/site/thomchrists

Tenaga Dalam Murni

 Karakteristik Energi Tenaga Dalam Murni

Masing-masing jenis tenaga dalam, yaitu tenaga dalam kanuragan dan tenaga dalam murni, mempunyai sifat sendiri-sendiri dan cara penggunaannya juga sendiri-sendiri.

Pengolahan tenaga dalam murni biasanya ditujukan untuk mengoptimalkan potensi energi yang dihasilkan oleh tubuh, yaitu dengan membuka cakra-cakra energi di seluruh tubuh dan mengolah energi yang dihasilkan oleh masing-masing cakra tersebut. Jenis tenaga dalam ini seringkali disebut sebagai tenaga lembut, karena sifatnya yang bisa dibentuk menjadi berbagai macam tujuan penggunaan energi sesuai tingkat penguasaan penggunanya.

Orang yang mahir dalam penguasaan tenaga dalam murni akan memiliki kelebihan dalam pemanfaatannya dibandingkan yang hanya melatih tenaga dalam kanuragan saja. Selain bisa juga dikonsentrasikan untuk menjadi tenaga keras, yaitu untuk melakukan perbuatan-perbuatan seperti dalam penggunaan tenaga dalam kanuragan, bisa juga dikonsentrasikan untuk dijadikan pukulan lembut (pukulan yang menyerang bagian dalam tubuh lawan). Dan sifat-sifat dasar tenaga dalam murni yang memancar keluar tubuh, selain dapat digunakan untuk melakukan pukulan jarak jauh, juga dapat digunakan untuk membuat pagaran energi supaya tidak dapat diserang oleh orang lain dengan tenaga dalam kanuragan, untuk transfer energi kepada orang lain, untuk penyembuhan / pengobatan, untuk menghilangkan tenaga dalam seseorang, dan untuk melawan mahluk halus.

Orang yang mahir dalam penguasaan tenaga dalam murni juga dapat mengkonsentrasikan energinya untuk diubah menjadi tenaga dingin atau panas.

Tenaga dingin dapat digunakan untuk pukulan dingin yang membekukan jantung, peredaran darah dan sistem saraf, atau membekukan tenaga dalam lawan, atau dijadikan pagaran dingin yang dapat membekukan peredaran darah dan tenaga dalam lawan yang menyentuhnya.

Tenaga panas dapat dijadikan pukulan panas atau pagaran energi yang akan dirasakan panas oleh orang lain (braja geni). Dengan pukulan panas, objek yang dipukul dapat hancur pecah berantakan dan gosong. Biasanya dilatih dengan memukul pohon pisang. Pohon pisang yang dipukul akan mati layu keesokan harinya dan bagian yang terkena pukulan akan tampak gosong. Tetapi jenis pukulan ini akan terbatas manfaatnya bila lawannya memiliki kekebalan (ilmu kebal atau jimat kebal) atau perisai pagaran energi yang kuat.

Pada tingkatan yang lebih tinggi, tenaga panas dapat dikonsentrasikan menjadi ilmu pukulan braja musti.

Ilmu braja musti adalah juga jenis pukulan panas, tetapi ditujukan untuk menyerang bagian dalam tubuh lawan. Sebuah objek yang dipukul dengan ilmu pukulan ini mungkin tetap utuh bagian luarnya, tetapi hancur dan gosong terbakar bagian dalamnya. Tergantung pada tingkatan penggunanya, dengan ilmu ini pagaran atau kekebalan lawan akan dapat ditembus dan objek sasaran yang dipukul dapat kelihatan utuh bagian luarnya, tetapi hancur dan gosong bagian dalamnya. Ilmu pukulan ini dilatih dengan memukul buah kelapa utuh. Tanda keberhasilannya adalah setelah dipukul dengan pukulan braja musti ini, buah kelapanya bisa pecah atau bisa juga tetap utuh, bagian luarnya tidak gosong tetapi bagian dalamnya yang gosong. Itulah bedanya ilmu braja musti dengan braja geni.

Pada tingkat kemahiran yang tinggi kekuatan tenaga dalam murni juga bisa digunakan untuk menghapuskan keilmuan lawan dengan mengirimkan energi yang besar untuk menghapuskan keilmuan gaib dan tenaga dalam lawan.

Kekuatan tenaga dalam murni juga bisa untuk menghisap habis tenaga dalam lawan, sehingga akan menambah besar energinya sendiri. Sifat lembut tenaga dalam murni akan bisa mengkonversi tenaga dalam yang dihisap dari lawannya, walaupun keras-lembutnya tenaga dalamnya tidak sama dengan tenaga dalam lawan.

Tenaga dalam kanuragan juga bisa digunakan untuk menghisap tenaga dalam lawan, tetapi resikonya tinggi. Sifat keras tenaga dalam kanuragan sulit untuk bisa mengkonversi tenaga dalam yang dihisap dari lawannya, apalagi keras-lembutnya tenaga dalamnya belum tentu sama dengan tenaga dalam lawan, yang bisa beresiko energi tenaga dalam lawan yang dihisapnya akan berbenturan dengan tenaga dalamnya sendiri yang jika kondisinya terlalu ekstrim bisa mengakibatkan dirinya terluka dalam dan energinya berantakan.

Semua penggunaan tenaga dalam kanuragan dan tenaga dalam murni akan menjadi berlipat-lipat kekuatannya bila dilambari dengan aji-aji kesaktian atau amalan ilmu gaib dan ilmu khodam untuk kesaktian.

Dalam olah nafas untuk kanuragan sebenarnya juga dihasilkan tenaga dalam murni. Semua cakra tubuh bisa menghasilkan tenaga dalam murni, tapi di kalangan kanuragan biasanya semua tenaga dalam murni yang dihasilkan sudah dipadatkan dan dikeraskan, sudah habis dikonversi menjadi tenaga dalam untuk tujuan kanuragan. Bila orang dapat memadukan kekuatan tenaga dalam kanuragan dengan tenaga dalam murni, maka kekuatan yang dihasilkannya akan berlipat-lipat, tetapi itu berarti orang tersebut juga harus melatih ke 2 jenis olah nafas ini.

Pada jaman dulu, pengolahan tenaga dalam murni dilakukan oleh orang-orang yang sudah senior (advance), yang sudah matang dan mahir dengan permainan jurus dan sudah menguasai tenaga dalam kanuragan. Pengolahan tenaga dalam murni dengan cara olah nafas dan meditasi dilakukan oleh kalangan pesilat yang sudah tinggi keilmuan tenaga dalamnya sebagai tahapan selanjutnya untuk ia meningkatkan kekuatan kanuragannya atau untuk menambah kekuatan tenaga dalamnya (membangun tenaga dalam murni untuk dikombinasikan / digabungkan dengan tenaga dalam kanuragan yang sudah dimiliki, sehingga kekuatan kesaktian / kanuragannya menjadi bertambah tinggi), dan untuk melatih jenis-jenis ilmu baru, atau untuk tujuan menangkal penggunaan tenaga keras.

Olah tenaga dalam kanuragan bisa dipelajari misalnya melalui latihan di perguruan silat Merpati Putih.

Olah tenaga dalam murni bisa dipelajari misalnya melalui latihan di perguruan pernafasan Panca Daya atau Satria Nusantara.

Contoh yang terkenal perguruan silat yang mengolah kedua jenis tenaga dalam ini, tenaga dalam kanuragan dan tenaga dalam murni adalah perguruan silat Shaolin. Murid-murid yang masih yunior dilatih olah jurus, olah gerak dan olah nafas tenaga dalam. Murid-murid yang sudah senior akan mulai diajarkan latihan tenaga dalam murni dengan olah nafas perut bawah dan latihan jurus-jurus / ilmu yang menggunakan tenaga dalam murni. Pada tingkatan yang lebih senior lagi mereka melatih keilmuannya bukan lagi hanya dengan olah jurus dan olah nafas. tetapi juga dengan cara-cara kebatinan. Meditasi, puasa dan menyepi akan mereka jalani.

Di dalam negeri juga ada beberapa perguruan silat / tenaga dalam yang mengolah kedua jenis pernafasan ini, tenaga dalam kanuragan dan tenaga dalam murni. Dalam latihannya mereka mengolah pernafasan murni, tetapi dalam penerapannya juga dilakukan seperti penggunaan tenaga dalam kanuragan, seperti untuk tahan pukul, kekuatan pukulan mematahkan kayu, besi, dsb.

Ada juga perguruan silat / tenaga dalam yang mengolah kedua jenis pernafasan ini yang dikombinasikan dengan ilmu gaib untuk kesaktian, menggunakan doa-doa, amalan-amalan dan aji-aji untuk kesaktian. Biasanya kemudian mereka juga menjadi berkhodam. Biasanya hasil latihannya lebih kuat dibandingkan pelatihan yang tidak menggunakan amalan gaib dan aji-aji, tapi seringkali kekuatan asli tenaga dalam orang yang bersangkutan tidak seberapa, yang lebih kuat adalah sugesti amalan gaibnya. Kekuatan perbuatan tenaga dalamnya lebih banyak berasal dari khodamnya. Apalagi yang ilmunya berasal dari transfer ilmu / pengisian.

Keilmuan dari negeri Cina (dan yang berlatar belakang agama Budha) dapat dijadikan contoh panutan keilmuan pengolahan tenaga dalam dengan cara olah pernafasan dan meditasi, dan keilmuan dari negeri India dapat dijadikan contoh keilmuan pengolahan tenaga dalam dengan cara meditasi dan tapa brata.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya di: https://sites.google.com/site/thomchrists

Hawa Murni

Hawa Murni

Selain energi tenaga dalam kanuragan dan tenaga dalam murni, masih ada lagi jenis energi yang dihasilkan oleh tubuh manusia, yaitu energi yang dihasilkan oleh tulang belakang dan mengalir keluar melalui cakra di ujung tulang ekor yang disebut hawa murni.

Hawa murni terkait erat dengan aktivitas sukma manusia, menjadi penunjang energi kehidupan tubuh manusia. Hawa murni adalah juga penunjang munculnya tenaga dalam murni dan tenaga dalam kanuragan.

Seringkali orang tidak dapat membedakan istilah tenaga dalam murni dengan hawa murni, sehingga seringkali namanya disebut sama, padahal berbeda. Cakra tubuh sumber energinya pun berbeda.

Tenaga dalam murni dihasilkan oleh cakra-cakra tubuh di antara pusar dan tulang ekor. Itulah yang dihasilkan dari olah nafas yang penekanannya ada pada pernafasan perut bagian bawah.

Sedangkan hawa murni dihasilkan oleh tulang belakang (sumsum tulang belakang) dan mengalir keluar melalui ujung tulang ekor atau mengalir ke atas, ke otak, melalui saluran di pangkal tengkorak (tulang leher bagian atas). Biasanya hawa murni dikembangkan dengan cara meditasi kebatinan / spiritual, dengan cara yang mirip dengan meditasi kundalini, bukan dengan olah nafas. 

Pada para pelaku kebatinan kanuragan biasanya hawa murni dikembangkan dan diolah dengan cara meditasi dan berpuasa.

Jadi selain dengan cara khusus bermeditasi, pada orang awam aktivitas hawa murni ini bisa juga ditingkatkan dengan cara orangnya rajin berpuasa. Dalam kondisinya berpuasa tubuh seseorang tidak lagi mendapatkan suplai energi dari makanan dan minuman, dan sukmanya sendiri bersugesti bahwa dirinya sedang berpuasa, hawa murni akan mengalir keluar dengan sendirinya untuk mengisi kekosongan energi. 

Orang-orang yang rajin berpuasa biasanya tubuhnya lebih hangat /panas dibandingkan bila dirinya tidak rajin berpuasa. Metabolismenya menjadi lebih baik. Tubuhnya lebih tahan terhadap hawa dingin dan penyakit. Tetapi kondisi tubuhnya yang panas itu bisa membuatnya mudah mengalami sakit panas dalam bila ia kurang rajin berolah raga. Jadi orang-orang yang rajin berpuasa sebaiknya mereka juga rajin berolah raga. Lebih baik lagi bila orangnya juga rajin mandi kembang telon, selain ditujukan untuk meng"adem"kan tubuhnya, juga supaya energi-energi tubuhnya yang negatif terselaraskan menjadi positif.

Kandungan dan aktivitas hawa murni ini juga bisa ditingkatkan dengan cara meditasi menurunkan energi alam yang mengisi tubuh. Paling baik adalah energi bumi bulat dan energi langit / alam raya. Energi alam itu akan mengisi seluruh tubuh dan cakra-cakranya, menjadi energi potensial di tubuhnya, termasuk mengisi tulang belakangnya, membantu produksi dan aktivitas hawa murni.

Tetapi bila ditujukan untuk menaikkan kekuatan tubuh, bila hanya tersimpan saja sebagai energi potensial di dalam tubuh pengaruhnya tidak terasa signifikan. Energinya masih harus diolah lagi untuk disatukan dengan energi tubuh dan kekuatannya, misalnya seperti cara di tulisan yang berjudul Kebatinan dan Kanuragan.

Pada orang-orang yang sudah menekuni latihan tenaga dalam, energi alam itu bisa dengan sengaja diturunkan untuk mengisi cakra-cakra tubuhnya. Kemudian energi di cakra-cakranya itu diolah lagi dengan ia latihan olah gerak dan olah nafas tenaga dalam untuk semakin memperbesar kekuatan dan tenaga dalamnya. 

Tetapi untuk tujuan memadatkan energi di tulang belakang dan di cakra ujung tulang ekor tidak bisa dilakukan hanya dengan olah gerak dan olah nafas. Itu harus dilakukan dengan jalan meditasi dengan konsentrasi khusus untuk memadatkan dan melancarkan energinya. Untuk itu orangnya harus bisa merasakan energinya sendiri di tiap-tiap bagian tubuhnya untuk kemudian energi di tiap-tiap bagian tubuhnya itu diisi dan dipadatkannya lagi.

Secara umum hawa murni akan bermanfaat membantu metabolisme tubuh.

Itu akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang hidupnya bersemangat dan bergembira dan yang rajin berpuasa.

Tapi pada orang-orang yang menjalani kebatinan kanuragan, pemanfaatannya lebih daripada sekedar membantu metabolisme tubuh, tapi juga ditujukan untuk menambah kesaktian kanuragannya dan kesaktian gaib sukmanya (kebatinan / spiritual), yang kemudian dengan teknik sugesti kebatinan-spiritual energi hawa murni itu diolah dan diperbesar lagi kandungan dan kekuatannya untuk semakin memperbesar energi tubuhnya dan mempertinggi vitalitasnya.

Secara alami energi hawa murni akan mengalir sendiri mengstabilkan kondisi energi tubuh. Aktif tidaknya dan aktivitas alirannya sangat ditentukan oleh kondisi sukma dan batin orangnya.

Secara alami energi hawa murni ini mengalir keluar ketika seseorang menguap (seperti menguap mengantuk). Energi hawa murni keluar dari tulang punggung mengalir ke atas, melewati tulang leher dan pangkal tengkorak menuju ke otak. Kemudian energi ini merangsang saraf-saraf / cakra-cakra di leher dan di kepala, otot-otot dan urat saraf mengejang dan orangnya menguap. Jika hawa murni mengalir keluar melalui ujung tulang ekor dan merangsang cakra-cakra di perut bawah, maka yang mengejang adalah otot-otot di kaki dan perut. Atau hawa murni itu mengalir keluar dan merangsang cakra-cakra di sekitar dada yang mengejang adalah otot-otot di perut, tangan dan dada.

Bila seseorang kehabisan tenaga dalam murni atau tenaga dalam kanuragan, maka hawa murni ini akan bergerak sendiri untuk mengisi kekosongan energi. Begitu juga yang terjadi pada orang-orang yang kelelahan, energi ini akan mengalir dengan sendirinya untuk memulihkan tenaganya. Atau bila seseorang kehabisan daya tenaga untuk bertahan hidup, misalnya dalam kondisi kedinginan yang parah, maka energi ini akan mengalir dengan sendirinya untuk memberikan kehangatan (tetapi bila orangnya berusaha melawan hawa dingin tersebut, maka aliran energi ini akan terhambat dan akibatnya orangnya akan menggigil kedinginan).

Karena itu pada saat anda kehujanan, hujan dan basahnya tak dapat dihindari, bila memang anda harus basah kehujanan, cobalah mengiklaskan bahwa anda memang harus basah kehujanan. Sesudah itu mandilah dengan air hangat. Biasanya tubuh anda akan tetap sehat dan hangat. Energi hawa murni membantu tubuh anda tetap hangat. Lain halnya bila anda basah kehujanan tetapi anda tidak iklas basah kehujanan, biasanya anda akan mengalami demam, masuk angin atau flu.

Saat anda menggigil kedinginan, berarti energi dan kekuatan tubuh anda dalam kondisi tidak mampu melawan hawa dingin yang anda alami. Cobalah untuk menenangkan batin anda. Sambil menahan dan menekan nafas di perut bagian bawah, cobalah untuk mengiklaskan bahwa anda memang harus mengalami kedinginan, mudah-mudahan kemudian ada aliran-aliran energi (hawa murni) yang kemudian membuat anda tidak menggigil lagi. Anda masih tetap kedinginan, tetapi anda tidak menggigil lagi. Setelah tidak menggigil lagi, teruskan menahan nafas dan tekan di perut bagian bawah, cobalah dengan beberapa gerakan tangan sambil tetap menekan nafas, anda alirkan energi ke seluruh tubuh supaya tubuh anda tidak kedinginan lagi, tujuannya adalah untuk membangkitkan dan menyalurkan hawa hangat yang berasal dari energi cakra di ujung tulang belakang, pusar dan dada.

Saat seseorang tidur dalam cuaca dingin (atau tinggal di dataran tinggi), secara alami hawa murni akan bekerja menghangatkan tubuhnya. Itulah sebabnya orang yang tidur dalam cuaca yang dingin, setelah bangun tidur tubuhnya akan terasa lebih hangat dan lebih segar (kecuali bila orangnya kedinginan). Orang yang tinggal di tempat yang bersuhu dingin biasanya memiliki vitalitas tubuh yang lebih baik dibandingkan orang yang tinggal di cuaca yang panas.

Hawa murni menjadi penunjang energi kehidupan tubuh manusia. Energinya mengisi energi kehidupan organ-organ, pembuluh darah, urat saraf dan semua sel-sel tubuh manusia dan menunjang proses metabolisme tubuh.

Aktivitas energi hawa murni terkait erat dengan aktivitas roh / sukma manusia. Karena itu orang yang sedang merogoh sukma tidak boleh kelamaan sukmanya berada di luar tubuh. Jangan sampai kemudian ketika sukmanya kembali energi tubuhnya telah mati, tubuhnya sudah menjadi jenazah.

Aktivitas energi hawa murni akan kuat pada orang-orang yang hidupnya bersemangat dan bergembira, sehingga tubuhnya lebih segar berenergi tidak cepat lelah dan lebih tahan terhadap penyakit.

Kondisi bersemangat dan bergembira itu banyak terjadi pada anak-anak yang senang bermain berlari-larian dan tertawa-tawa gembira. Tubuhnya akan segar bertenaga, dan bila lelah akan cepat pulihnya. Tetapi bila anak-anak itu terlalu sering kelelahan, justru akan mudah sakit, karena tubuhnya kekurangan energi (tekor). Asupan gizinya harus baik.

Kuat lemahnya kondisi psikologis dan sukma manusia menentukan aktif-tidaknya aktivitas energi hawa murni. Kondisi psikologis yang bersemangat dan bergembira akan mendorong tubuh untuk aktif memproduksi hawa murni. Sebaliknya, kondisi psikologis yang lemah, yang orangnya tidak sedang bersemangat, merasa tidak gembira, atau yang merasa dirinya lemah karena sedang sakit, kondisi psikologis dan sukmanya itu akan melemahkan tubuhnya dalam memproduksi hawa murni, tubuh orangnya akan terasa lemah dan mudah sakit-sakitan atau tubuhnya terasa tidak bugar, banyak mengandung energi negatif. Begitu juga terjadi pada orang yang pingsan tak sadarkan diri, atau yang sedang koma, aktivitas energi hawa murni ini akan melemah.

Itulah pentingnya menumbuhkan sugesti positif kesembuhan pada orang yang sedang sakit, supaya tubuhnya tetap menghasilkan energi positif untuk menunjang kesembuhannya, memunculkan energi positif yang akan mengisi sel-sel tubuhnya untuk kelangsungan metabolismenya membangun sel-sel tubuh yang sehat dan menyingkirkan energi negatif penyakitnya. 


Karena itu sebaiknya kita selalu mengkondisikan hidup yang bersemangat dan mengusahakan kondisi psikologis yang bergembira, jangan membesar-besarkan masalah yang bisa menambah kesusahan hati. Dan ada baiknya orang-orang yang sedang sakit jangan dipaksakan untuk ia terus berbaring di tempat tidurnya, jangan dipaksakan untuk ia terus merasakan sakitnya, jangan ia diingatkan terus tentang sakitnya. Ada baiknya ia sesekali waktu dibiarkan beraktivitas lain. Itu berguna untuk mengsugesti orangnya supaya tubuhnya membangkitkan energi positif untuk membantu kesembuhannya. Hanya perlu diingatkan saja supaya ia tidak terlalu memaksakan diri beraktivitas, dan jangan sampai ia kelelahan, jangan sampai itu menambah sakitnya.

Kadangkala terjadi keajaiban. Orang sakit yang berniat datang berobat kepada seorang dokter atau 'orang pinter' dan merasa yakin oleh orang tersebut sakitnya pasti sembuh, maka sekalipun ia belum bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut, tetapi orang tersebut sudah merasa tubuhnya telah sehat, sudah merasa ringan, rasa sakitnya sudah hilang atau berkurang. Terjadi demikian karena sukmanya mengsugesti kesembuhan, tubuhnya menyingkirkan energi negatif penyakit dalam dirinya. Sekalipun kemudian orang tersebut tidak jadi bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut, tetapi sakitnya akan berangsur-angsur sembuh dengan sendirinya, atau sekalipun masih sakit, tetapi sakitnya tidak bertambah parah, sakitnya terasa sudah lebih ringan. Kejadian di atas terjadi pada orang-orang yang mengsugesti dirinya bahwa sakit-penyakitnya pasti sembuh oleh dokter atau 'orang pinter' tersebut. 

Berbeda halnya pada orang-orang yang mengsugesti dirinya bahwa sakitnya hanya akan sembuh setelah bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut, sugesti kesembuhannya hanya akan terjadi setelah bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut. Jika kemudian orang tersebut tidak jadi bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut, maka sakitnya tidak akan berangsur-angsur sembuh dengan sendirinya, mungkin juga akan bertambah parah. Begitu juga terjadi pada orang-orang yang pasrah kepada dokternya, sakitnya akan lama sembuhnya, apalagi bila ia tidak percaya pada dokternya, atau merasa tidak ada orang yang dapat menyembuhkannya.

Begitu juga terjadi pada orang-orang yang merasa hanya akan sembuh setelah meminum obat-obatan dari dokternya, sakitnya akan lama sembuhnya. Seringkali juga sakitnya tidak sembuh-sembuh walaupun obat-obatan sudah habis diminum semua.

Si sakit sendiri harus bersugesti positif. Jangan bersugesti negatif, jangan menganggap sakitnya tidak ada yang bisa menyembuhkan, atau menganggap dokter atau  'orang pinter'  yang sedang mengobatinya tidak akan mampu menyembuhkannya. Dengan bersikap begitu ia membangun energi negatif di dalam dirinya, melemahkan semangat juang tubuhnya untuk sembuh dan melemahkan energi penyembuhan dalam dirinya. Atau sekalipun ia sudah sembuh dari sakitnya, ia tetap merasa masih sakit, tidak merasa sudah sembuh, tidak tahu bahwa sakitnya sudah sembuh oleh dokter atau 'orang pinter' tersebut. Dan pasti tidak akan ia berterima kasih, apalagi bersyukur.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya di: https://sites.google.com/site/thomchrists

Mengenal Cakra

Mengenal Cakra




Cakra-cakra utama tubuh:

  1. Cakra di ujung tulang ekor.
  2. Cakra di antara dubur dan alat kelamin.
  3. Cakra di antara alat kelamin dan pusar (4 jari di bawah pusar).
  4. Cakra di ulu hati (di bawah tulang rusuk).
  5. Cakra di tengah dada (sering disebut cakra jantung).
  6. Cakra di tenggorokan (di leher)
  7. Cakra di antara 2 alis mata (di dahi - cakra mata ketiga).
  8. Cakra di ubun-ubun kepala.
  9. Cakra mahkota (di atas ubun-ubun kepala).

Cakra-cakra no.1 - 5, yaitu cakra di ujung tulang ekor sampai cakra yang ada di tengah dada adalah yang terkait dengan orang olah nafas latihan tenaga dalam dan kanuragan.

Cakra-cakra no.5 - 9, yaitu cakra di tengah dada sampai cakra mahkota, biasanya bekerja pada orang-orang di kalangan ilmu gaib, kebatinan dan spiritual (baca : Olah Spiritual dan Kebatinan). Pengembangan energi cakra di leher dan di kepala (no.6 - 9) hanya sedikit saja hasilnya bila dibangun dengan olah nafas.

Cakra no.1, yaitu cakra di ujung tulang ekor, adalah cakra utama tubuh yang paling dasar. Cakra ini menjadi pintu utama keluarnya energi dari tulang belakang. Energinya disebut hawa murni.

Manfaat Melatih Cakra

Pada orang-orang yang energi di cakra ini sudah khusus dilatih dan diolah dan sudah padat energinya, cakranya di ujung tulang ekornya itu akan memunculkan sinar aura berwarna putih terang, diolah dengan cara meditasi (seperti meditasi kundalini), bukan dengan olah nafas, hanya sedikit saja hasilnya bila dibangun dengan olah nafas.

Cakra di ujung tulang ekor ini dilatih dengan cara meditasi seperti meditasi kundalini dengan fokus melancarkan jalan energi di tulang belakang dan memadatkan energi pada cakra di ujung tulang ekor, bukan memadatkan energi dengan cara memompa energi ke dalam cakra seperti di latihan olah nafas tenaga dalam, bukan juga dengan membangkitkan / membersihkan / mengalirkan energi atau memutar cakra saja.

Walaupun orang sudah latihan tenaga dalam dan meditasi dan semua cakranya sudah terbuka, tetapi bila cakra di ujung tulang ekor ini belum pernah diolah secara khusus, dan belum padat energinya, maka sinar aura cakra putih terang itu tidak muncul, yang ada hanyalah sebentuk energi saja.

Secara umum bila dideteksi secara gaib cakra di ujung tulang ekor ini hanya berupa energi saja, sama dengan cakra-cakra yang lain. Tetapi pada orang-orang di kalangan kebatinan dan spiritual yang sudah berhasil memadatkan energi cakranya yang di ujung tulang ekor ini cakranya itu akan beraura putih terang.

Tetapi tentang cakra di ujung tulang ekor ini tidak banyak orang yang mengetahuinya, termasuk bagaimana mengolahnya, sehingga secara umum di dalam penjelasan dan gambar posisi cakra utama tubuh, cakra di ujung tulang ekor ini tidak disebutkan orang.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.

Olah Kanuragan dan Tenaga Dalam

 Olah Kanuragan dan Tenaga Dalam

 1.  Olah Raga dan Olah Fisik Kanuragan

Olah raga, olah fisik dan olah gerak adalah tingkatan yang paling dasar. Yang bersifat kesaktian tujuan latihannya adalah untuk kekuatan, kelincahan dan kecepatan gerak, ketrampilan (teknik beladiri) dan prestasi, kesehatan dan kebugaran. Biasanya juga ada teknik pernafasan dalam masing-masing gerakan, tetapi teknik pernafasan itu adalah bagian dari olah raga fisik atau olah gerak tersebut, bukan gerakan-gerakan khusus untuk olah pernafasan. Misalnya dalam gerakan-gerakan karate atau jurus-jurus pencak silat, biasanya juga ada teknik pernafasan yang diajarkan dalam melakukan gerak / jurus tersebut, teknik pernafasan itu adalah bagian dari gerakan / jurus tersebut, bukan khusus untuk melatih olah nafas.

Jenis kekuatan yang dihasilkan dalam olah raga dan olah fisik kanuragan adalah kekuatan fisik / kanuragan atau ada juga yang menyebutnya tenaga dasar / kasar, yaitu kekuatan fisik kanuragan yang dilambari dengan olah nafas tertentu dan kekuatannya menyatu dengan fisik. Cakra energi tubuh yang bekerja biasanya dominan cakra-cakra yang berada di dada saja. Ilmu Kanuragan adalah satu kesatuan ilmu olah fisik dan gerak, termasuk yang dilambari dengan ilmu gaib dan ilmu khodam, olah nafas dan olah kebatinan untuk kanuragan.

2.  Olah Nafas dan Tenaga Dalam

Dalam dunia ilmu bela diri dan kesaktian dikenal adanya istilah tenaga dalam. Secara umum pengertian tenaga dalam adalah suatu bentuk energi khusus yang dihasilkan oleh tubuh manusia yang bersumber dari cakra-cakra energi tubuh manusia, ada juga yang menyebutnya sebagai daya gaib.

Secara umum semua manusia di dalam cakra-cakra energi tubuhnya terkandung suatu energi yang setelah diolah secara khusus kemudian energi itu disebut tenaga dalam. Hanya saja dalam kondisi alaminya sehari-hari tenaga dalam itu tidak muncul. Kegaiban / daya gaib dari potensi diri ini baru akan terbentuk menjadi sesuatu yang berarti setelah diolah secara khusus, misalnya dibangun dengan olah pernafasan. Secara umum energi tenaga dalam ini dibangkitkan dan diolah dengan cara olah nafas tenaga dalam, tetapi ada juga pengolahan cakra-cakra energi tubuh yang dilakukan dengan cara lain selain olah nafas, yaitu dengan cara meditasi olah kebatinan / spiritual seperti dengan meditasi pembangkitan kundalini.

Seseorang yang sudah melatih tenaga dalamnya, sudah mapan penguasaannya, dan sudah mahir dalam penggunaannya, dapat memiliki kekuatan tubuh yang luar biasa, yang bisa sampai puluhan atau bahkan ratusan kali lipatnya orang lain yang awam, sehingga ia dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang akan mustahil dilakukan oleh orang kebanyakan. Ini adalah suatu bentuk kegaiban, suatu potensi daya gaib yang berasal dari dalam diri manusia sendiri. 

Jenis energi tenaga dalam yang dihasilkan dalam olah nafas tenaga dalam dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

Tenaga Dalam Kanuragan.
Penggunaan tenaga dalam kanuragan biasanya untuk kekuatan, kekerasan dan kesaktian kanuragan, sehingga seringkali disebut tenaga keras. Misalnya, dengan memusatkan kekuatan di tangan, tenaga dalam kanuragan  digunakan untuk memecahkan batu, mematahkan kayu atau besi. Tetapi tenaga dalam kanuragan juga dapat digunakan untuk melatih meringankan tubuh atau untuk kecepatan gerak. Pada tingkatan yang tinggi orang juga dapat membunuh atau melumpuhkan orang lain hanya dengan menyentuhnya (atau merambatkan energinya untuk membunuh atau melumpuhkan). 

Tenaga Dalam Murni.
Pengolahan tenaga dalam murni biasanya ditujukan untuk mengoptimalkan potensi energi yang dihasilkan oleh tubuh, yaitu dengan membuka cakra-cakra energi di seluruh tubuh dan mengolah energi yang dihasilkan oleh masing-masing cakra tersebut. Jenis tenaga dalam ini seringkali disebut sebagai tenaga lembut, karena sifatnya yang bisa dibentuk menjadi berbagai macam tujuan penggunaan energi sesuai tingkat penguasaan penggunanya.

Hawa Murni

Selain kedua jenis energi tenaga dalam itu ada juga suatu jenis energi yang disebut Hawa Murni yang dihasilkan oleh tulang belakang tubuh manusia. Hawa murni menjadi penunjang munculnya tenaga dalam kanuragan dan tenaga dalam murni dan menjadi pengisi kekosongan energi ketika manusia sedang kelelahan kehabisan tenaga. Hawa murni juga menjadi penunjang metabolisme tubuh.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.

31 October 2023

Pusaka Hyang Kalimasada

Pusaka Hyang Kalimasada adalah pusaka utama milik Semar yang dititipkan kepada Raja Yudistira. Dalam pakem wayang Jawa/Sunda, bila Raja Yudistira kehilangan pusaka ini, bencana akan menimpa para Pandawa beserta ksatria anak-anaknya. Lawan-lawan Pandawa biasanya mengincar pusaka ini sebelum menaklukan Pandawa. Pusaka ini sebenarnya berarti Pusaka Dua Kalimat Syahadat yang termasuk Rukun Islam. Disertakannya Dua Kalimat Syahadat berupa pusaka Hyang Kalimasada adalah kreasi para wali dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa dengan menggunakan adat istiadat dan budaya setempat.

Walisongo atau walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-17. Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo.

Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Walisanga ini adalah sebuah dewan yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) pada tahun 1474. Saat itu dewan Walisanga beranggotakan Raden Hasan (Pangeran Bintara), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang, putra pertama dari Sunan Ampel), Qosim (Sunan Drajad, putra kedua dari Sunan Ampel), Usman Haji (Pangeran Ngudung, ayah dari Sunan  Kudus), Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri, putra dari Maulana Ishak), Syekh Suta Maharaja, Raden Hamzah (Pangeran Tumapel) dan Raden Mahmud.

 Sunan Ampel pada masa kecilnya bernama Raden Rahmat, dan diperkirakan lahir pada tahun 1401 di Champa. Ada dua pendapat mengenai lokasi Champa ini. Encyclopedia Van Nederlandesh Indie mengatakan bahwa Champa adalah satu negeri kecil yang terletak di Kamboja. Pendapat lain, Raffles menyatakan bahwa Champa terletak di Aceh yang kini bernama Jeumpa. Menurut beberapa riwayat, orangtua Sunan Ampel adalah Ibrahim Asmarakandi yang berasal dari Champa dan menjadi raja di sana.

 Sunan Ampel datang ke pulau Jawa pada tahun 1443, untuk menemui bibinya, Dwarawati. Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja Majapahit yang bernama Prabu Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri seorang adipati di Tuban yang bernama Arya Teja. Mereka dikaruniai 4 orang anak, yaitu: Putri Nyai Ageng Maloka, Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat) dan seorang putri yang kemudian menjadi istri Sunan Kalijaga.

 Pada tahun 1479, Sunan Ampel mendirikan Mesjid Agung Demak. Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Mesjid Ampel, Surabaya. Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Jepara. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M di Pulau Bawean. Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Lamongan.

 Sunan Giri lahir di Blambangan, pada tahun 1442. Ayahnya bernama Maulana Ishak, saudara kandung dari Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri memiliki beberapa nama: Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden Ainul Yaqin dan Jaka Samudra. Ketika kecil, Sunan Giri berguru pada Sunan Ampel, dan berkenalan dengan Sunan Bonang, yang kemudian bersama-sama pergi belajar ke tanah Arab. Setelah kembali ke Jawa, dia mendirikan pondok pesantren di daerah perbukitan desa Sidomukti, Gresik. Nama giri berasal dari bahasa Jawa, yang berarti gunung. Beberapa karya seni yang sering dihubungkan dengan Sunan Giri antara lain: permainan anak tradisional jawa seperti Jelungan, Lir-ilir dan Cublak Suweng. Kemudian juga gending Asmaradana dan Pucung, seringkali dihubungkan dengan Sunan Giri.

Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak, dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550. Sunan Kudus pernah menjabat juga sebagai panglima perang Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sultan Prawata, dia ikut bertempur melawan Arya Penangsang. Pada tahun 1530, Sunan Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini terkenal dengan nama Masjid Kudus.

 

Kesultanan Demak berdiri pada tahun 1500 M di Bintoro (Demak) oleh Pangeran Jimbun, putra Prabu Brawijaya V dari Majapahit dengan putri Champa. Setelah jadi sultan bergelar Raden Patah, dan memerintah selama 18 tahun. Dalam pemerintahannya dibantu oleh Walisongo. Setelah meninggal diganti putranya Pati Unus, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor, karena ia pernah memimpin armada laut Demak melawan Portugis di Selat Malaka pada tahun 1511 M. Pati Unus hanya memerintah  selama 3 tahun dan digantikan adiknya Pangeran Trenggono. Tahun 1527 atas jasa panglima perangnya Fatahillah berhasil mencegah pasukan Portugis yang hendak mendarat di Sundakelapa (kini Jakarta). Selama pemerintahannya banyak melakukan pembebasan ke daerah-daerah sekitarnya. Sultan Trenggono mati syahid dalam pembebasan Pasuruan. Sepeninggalnya terjadilah intrik dalam keluarga kesultanan Demak. Penggantinya Sunan Prawoto dibunuh oleh suruhan Aryo Penangsang, adipati Jipangpanolan yang membalas dendam atas kematian ayahnya. Namun akhirnya Aryo Penangsang tewas di tangan Sutowijoyo, putra angkat Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang diangkat jadi adipati di Pajang. Joko Tingkir memboyong pusaka keraton Demak ke Pajang dan sejak itu berakhirlah riwayat Demak sebagai kesultanan, dan berganti menjadi kadipaten[semar makaryo] 

dari buku cerita kecil judul Kisah Wali Songo, penerbit LIntas Media Jombang.

cuplikannya ya...

sebenarnya walisongo itu adalah suatu da'wah atau dewan mubaligh, apabila seorang dari anggota dewan itu meninggal mala akan di gantikan oleh wali lainnya.

seperti tersebut dalam kitab Kanzul Ulul Ibnul Bathuthah yg penulisnya dilanjutkan oleh Syekh Maulana Al Magrobi, walisongo melakukan sidang 3 kali yaitu:

1404 -- 9 wali

1436 -- masuk 3 wali pengganti

1463 -- masuk 4 wali pengganti

 

I. walisongo periode 1 waktu Sultan Muhammad 1 dari Turki, mengirimkan utusan untuk menyebarkan islam di tanah jawa karena mendengar kabar ada 2 kerajaan Hindu : Majapahit dan Pajajaran. pada tahun 808H/1404M para ulama berangkat ke pulau jawa

1. Maulana Malik Ibrahim-Turki-ahli mengatur negara-dakwah di jawa timur-wafat di gresik 1419M

2. Maulana Ishak - Samarqand(Rusia)-- ahli pengobatan--setelah Jawa pindah ke pasai- wafat dsana

3. Maulana Ahmad Jumadil Kubra--Mesir--dakwah keliling--Trowulan Mojokerto

4. Maulana Ahmad Al Mahrobi--Maroko--dakwah keliling--1465M di Jatinom

5. Maulana Malik Isroil--Turki--ahli mengatur negara--1435M--Di Gunung Santri

6. Maualana Muhammad Ali Akbar--Persia--ahli pengobatan --1435M- Di gunung Santri

7. Maulana Hasanuddin--Palestina--dakwah keliling--1462--Samping mesjid Banten Lama

8. Maulana Alayudin--Palestina--dakwah keliling--1462--samping Mesjid Banten Lama

9. Syekh Subakir--Persia--ahli menumbali tanah angker--kembali ke persia 1462M

 

II Periode 2 masuk 3 wali baru sidang diadakan di Ampel Surabaya

1. Raden Ahmad Ali Rahimatullah--Cempa-- menggantikan Malik Ibrahim

2. Sayyid Ja'far Sodiq--palestina--menggantikan Malik Isroil

3. Syarif Hidayatullah--palestina--mengantikan Maulana Ali Akbar

 

III Periode 3(1463M) masuk masuk 4 wali baru sidang berlangsung di Ampel Surabaya

1. Raden Paku(Syekh Maulana Ainul Yaqin) ---Sunan Giri--menggantikan Syekh Maulana Ishak

2. Raden Said (Sunan Kalijaga)--menggantikan Syekh Subakir

3. Raden Makdum Ibrahim(Sunan Bonang)--menggantikan Maulana Hasanuddin

 

IV Periode 4 masuk 2 wali menggantikan Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan Maulana Muhammad Magrhobi

1. Raden Hasan (Raden Patah)

2. Fathullah Khan

 

V Periode 5

Sunan Muria--Raden Umar Said

 

Syekh Siti Jenar konon masuk anggota wali tp diragukan karena ajarannya.

ada juga KH Kholil Bangkalan yg diyakini sebagai seorang wali, beliau adalah guru dari KH Hasyim Asy 'Arie kakek Gus Dur.

 

gw pernah denger di kumpulan ngaji temen gw. ada salah seorang temannya bertanya tentang "Janus Kalimasada", ga tau ya ini sama apa gak sama judul thread?

04 January 2022

Pusaka Leluhur

Kita kembali pada penghormatan leluhur dan elmu leluhur karena leluhur kita itu toto, titi, gemi, nastiti, ati-ati. Kita harus menghormati leluhur walaupun berbeda agama dan tidak benar kalau leluhur kita menganut Animisme. Saat ini kita harus kembali kepada Pusaka Leluhur dimana pusaka leluhur ada 2 macam :

1. Wujud : Tosan aji.

2. Tidak Wujud : Ajaran.


Meremehkan pusaka berarti meremehkan leluhur kita karena pusaka dibuat oleh beliau-beliau. Pusaka membuka rahasia-rahasia alam. Keris jumlahnya banyak sekali karena sesuai dengan rahasia alam dengan frekwensi-frekwensinya. Leluhur membuat keris dengan frekwensi-frekwensi umum sesuai dengan yang dibutuh-kan untuk menaikkan derajadnya. Kitab-kitab suci harus dijabarkan untuk mendapatkan apa yang tersirat demikian juga pusaka harus dijabarkan.

Zat-zat di dalam tubuh yang dapat diolah oleh pusaka :

  1. Astral Magnetisme.
  2. Kriya Sakti.
  3. Kundalini.
  4. Rahsa.
  5. Roh.
  6. Bayu.

Ketinggian bangunan bisa mempengaruhi seseorang untuk dapat terolah. Antara manusia dengan keris terjadi hubungan tarik-menarik :

- Mula-mula tingkat daya pada manusia ada di bawah daya keris.

- Daya pada manusia ditarik / diangkat oleh daya keris.


Manusia dalam keadaan diolah oleh keris.

- Daya pada manusia setingkat dengan daya keris. 


Manusia sudah menyatu dengan keris.

- Daya pada manusia berkembang ke tingkat yang lebih tinggi dari daya keris.

- Daya pada keris ditarik / diangkat naik bersama-sama dengan daya pada manusia ke udara.


Daya keris diudarakan oleh manusia.

Sebaiknya supaya tidak mempunyai ambisi di dalam memiliki pusaka. Pusaka (dan juga batu) dayanya cocok-cocokan dengan seseorang. Hal semacam ini termasuk dalam Cakra Manggilingan. Kalau dulu pusaka itu miliknya / buatan leluhurnya / milik leluhurnya maka sekarang akan menjadi miliknya lagi. Orang lain mencari (ingin mendapatkan) pusaka itu tidak mendapatkan, tetapi orang ini tidak mencari malah mendapatkan pusaka itu. Jika ada pusaka di dalam keluarga maka harus dikuasai benar dan dipesankan kepada keturunan bahwa nantinya akan mengalami hal-hal yang tidak wajar supaya keturunan nantinya tidak menjadi bingung dan tidak tahu harus bertanya kemana.

Jika seorang diberi pusaka pertama kali biasanya pusaka akan diganti-ganti,sampai pada suatu saat pusaka yang diberikan adalah pusaka tetap artinya dia sudah kuat oleh daya pusaka tersebut yang isinya semua daya-daya dari pusaka-pusaka sebelumnya ada pada pusaka yang ampuh tersebut.

Pusaka yang sudah menyatu atau manunggal dengan badan halus manusia, maka pusaka itu apabila hilang akan dapat kembali lagi bersamaan dengan pijaran sinar di dekat jantung. Dan jika orang tersebut meninggal dunia maka bersamaan dengan itu ujung pusaka tersebut lepas menembus rangkanya. Orang yang sudah manunggal dengan pusaka biasanya hanya mempunyai satu pusaka itu saja. Jika suatu pusaka sudah menyatu dengan sesorang maka daya pusaka itu sudah ada di badan orang tersebut (sudah terolah sehingga mempunyai daya pusaka tersebut), tanpa adanya pusaka tersebut maka badan orang tersebut bisa memancarkan daya seperti daya pusaka tersebut.

Di dalam menghunus pusaka hendaknya harus terhunus seluruhnya, jika seandainya terbuka hanya setengah lalu dimasukkan kembali maka apabila kita membatin / berjanji akan tertulis seperti apa yang telah ditetapkan.

Bila sedang menghunus pusaka dan gerak dari pusaka tersebut mengarah kebawah itu tandanya adalah putusan sesuai dengan apa yang dimohon.

Memandikan Pusaka :

Dengan campuran : air nanas (2) dan air kelapa (1). Setelah karat bersih lalu dibersihkan dengan air kemudian diangin-anginkan (dikeringkan tanpa dilap dan jangan terkena sinar matahari langsung), terakhir setelah kering diberi minyak wangi melati atau apa saja (mawar, cempaka, dll).

Waktu yang baik untu pembersihan pusaka: Boleh pada bulan Suro atau bulan Maulud, didalam bulan Suro sebaiknya setelah hari ke sepuluh karena dari tanggal 1 sampai tanggal 10 Suro, pusaka Keraton Yogya dan Solo sedang dimandikan dan dikhawatirkan terjadi benturan daya.


Pengolahan pusaka : 1 set.

* Bagian kiri (cakra X) :

- Getaran masuk dari sebelah kiri badan.

- Menerima kuliah.

- Ilmunya Syeh Maulana Magribhi.

* Bagian kanan (cakra XI) :

- Getaran masuk dari sebelah kanan badan.

- Wisuda tapi belum skop luas.

- Ilmunya Syeh Abdul Kadir Jaelani.

* Bagian tengah (cakra VII) :

- Getaran masuk dari bagian tengah badan.

- Sudah bisa mengobati dan mendayagunakan daya dari alam/jagad.

- Ilmunya Syeh Jumadil Qubro. Jumadil Qubro = Jumbuh Karo

Adiling Jagad = Ketemu dengan adilnya jagad. Qubro = Jagad.


Arti dari pada angka (daya yang berlaku dan luk pada pusaka) :

1 = Manusia.

2 = Manunggaling Kawulo Gusti.

3 = Allah, Muhammad, Rasullullah = Bapa, Putera, Roh Kudus. = Sang Hyang Nur Cahyo, Pikulun Podo Wenang, Ismoyo (Jinangkungan).

4 = Nafsu-nafsu manusia.

5 = Utusan (Honocoroko).

6 = Nentoake (Menentukan / Menetapkan).

7 = Pitulungan (Pertolongan).

8 = Turunnya Mahkuto Romo.

9 = Wali Songo (Ilmu Tuhan).

0 = Makrifatullah.

10 = Manusia yang mendekatkan diri ke Tuhan (Tuhan Sendiri).

11 = Manusia dengan Tuhannya (Dhat / Atom Allah).

12 = Apostle (Pengikut / Murid Kristus).


Contoh :

Luk 25 artinya : 2 = Manunggaling Kawulo Gusti, 5 = Utusan.

Jadi luk 25 artinya manunggaling kawulo gusti, dhat diolah agar

menjadi utusan


Arti angka pada badan manusia (bagian yang mengalami pengolahan) :

1 = Daerah Sex.?

2 = Pusar.?

3 = Solar Plexus.?

4 = Ulu Hati.?

5 = Bahu Kiri Kanan.?

6 = Punuk.?

7 = Leher.?

8 = Kepala.

9 = Jantung.


 Contoh :

Wahyu Makuto Romo kodenya angka 8, 8 = angka kepala.

Jadi untuk mendapatkan Wahyu Makuto Romo maka bagian badan yang terolah adalah kepala.

Luk 25 artinya : 2 : Manunggaling Kawulo Gusti.

5 : Utusan.

Jadi luk 25 artinya manunggaling kawulo gusti, dhat diolah agar menjadi utusan, dayanya : jika kita semedi maka para malaikat akan turun dan beliaupun akan turun.

Luk 17 artinya : 1 : Manusia.

7 : Langit-langit

Jadi luk 17 artinya kontak dengan para leluhur dari lapisan-lapisan langit.

Luk 12 artinya mengolah manusia dari sifat 12 apostle untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati (Podo Wenang), berjalan di jalan yang lurus (12 sifat manusia yang seperti 12 apostle akan diluruskan)

Luk 5 mengolah manusia menjadi utusan yaitu menjadi manusia yang relnya lurus di jalan Allah (moral, mental, watak, sifat, perilaku, spiritual dan pembawaan yang terpuji).


Khodam adalah isi keris, bukan daya dari keris. Tingkat dasar seseorang bisa mengetahui isi keris, syaratnya orang tersebut sudah terbuka Shadiqul Wa'dnya (Atom yang tak pernah ingkar) sehingga bisa mendapatkan keterangan yang sejelas-jelasnya. Apabila orang-orang banyak mengetahui daya dari pusaka-pusaka maka dikhawatirkan akan mengakibatkan pencurian pusaka-pusaka.

Pusaka-pusaka ada yang mempunyai hubungan gaib dengan suatu wilayah tertentu, misalnya : Pusaka A hubungan gaibnya dengan gaib dari Srandil.


Jika 2 pusaka dikatakan bertemu (pertemuan pusaka) maka itu bisa berarti pertemuan:

1. Antar isi pusaka (daya pusaka).

2. Antar gaib-gaib yang ada hubungannya dengan pusaka-pusaka tersebut.


Pusaka dan sesaji merupakan sarana untuk berdialog dengan Tuhan dan berhubungan dengan leluhur.

Manusia harus memakai sarana (kecuali dalam keadaan terpaksa/darurat) untuk menjaga jangan sampai manusia merasa seperti Tuhan (manusia itu kuasa tetapi tidak maha kuasa). Tanpa sarana pasti kodenya salib, orang digerakkan dalam cross position.

Jangan sengaja mendatangkan leluhur (ilmu menghadirkan itu dilarang agama) karena bisa ada jin / roh halus yang mengaku leluhur kita. Leluhur hadir tanpa kita menghadirkan dengan sengaja adalah hak Tuhan. Leluhur yang sudah di sisi Allah dikirim oleh Tuhan sebagai malaikat untuk kita (dari leluhur kita sendiri).

Mengetahui daya pusaka jika kita sedang kontak :

1. Tulang iga sebelah kiri kita hidup artinya kita kontak dengan Beliau perempuan.

2. Tulang iga sebelah kanan kita hidup artinya kita kontak dengan Beliau laki-laki.

Kode-kode penglihatan :

- Segitiga : Bagian jantung diolah secara spritual.

- Roda : Cokro Manggilingan (perjalanan hidup manusia).

- Bintang Lima : Petunjuk Tuhan (Surat An Najm).


Ada pusaka yang scopenya Jagad karena pusaka tersebut mengolah Atman. Pusaka itu mengolah manusia menjadi manusia An Naas sehingga manusia itu bisa memancarkan Atman yang bisa menembus apapun sehingga bisa mempengaruhi jagad. Daya dengan skope jagad keluar dari Cakra 7 (Cakra Mahkota). Daya dengan skope semesta keluar dari Cakra 10 dan 11 (Cakra-cakra Bahu Kiri dan Kanan).

Keris Majapahit umumnya tarikan vertikalnya tinggi. Ada pamor Ratuning Keris dan Pendetaning Keris, kedudukannya lebih tinggi Pendetaning Keris dari pada Ratuning Keris.

Pusaka dapat menunjuk surat dari al Qur'an atau al kitab dengan makna dan bimbingan dimaksud untuk manusia. Apabila pusaka di dalam dayanya menunjuk surat As Shaad, maka pengolahannya ada pada jantung dan sudah pasti levelnya tinggi. Karena dijantung terletak AKU sebagai zat Tuhan.

Pusaka putih :

- Pusaka putih licin disebut Panditone Pusaka.

- Pusaka putih kasar.

Pusaka tanpa pamor :

- Pusaka yang besinya hitam tidak ada pamornya dayanya adalah kuasa / kekuasaan.

- Pusaka yang besinya putih tidak ada pamornya dayanya adalah sifat putih.


Pusaka dengan besi kemerah-merahan / merah bata (Tosan Malik / Besi Melik) biasanya untuk santet dan untuk pertempuran. Sarananya dengan menggunakan serbuk besi. Pusaka ini bagus untuk bentengan, bisa Tumpes Sak Turunan (Tumpas Satu Turunan). Pusaka ini berdaya Olo Biso Becik Biso (Jahat bisa baik bisa) tanpa perlu sambatan, tanpa pamor juga berdaya bagus. Pusaka Wrani : Keris yang terdiri dari campuran besi dengan lumpur yang bisa berakibat kulit gatal-gatal, dapat membuat kulit dan daging dapat busuk, jika kena anginnya saja dapat berakibat kulit dan daging buduk.

Pusaka dari bahan Meteor tarikan vertikalnya tinggi, dayanya Hangliputing Jagad (meliputi dunia).

Pusaka pamor Tiban sifat vertikalnya tinggi sekali yaitu sifat Wahyu.

Pusaka-pusaka yang bisa menghidupkan / menggerakkan / mengudarakan pusaka-pusaka lainnya :

- Keris Oumyang Majapahit.

- Keris Sangkelat.

- Keris Nogo Balik.


Pusaka pamor inti biasanya dayanya khusus (1 daya), tetapi ada juga pusaka dengan pamor inti yang isinya 4 daya. Pusaka dengan pamor inti ini harus diukup tiap-tiap Jumat Legi / Kliwon supaya jika kita sedang dalam bahaya maka isi dari pusaka tersebut (keluar seperti orang / manusia) akan masuk ke dalam badan kita untuk membentengi kita dari bahaya (misalnya jika kita mau diracun orang).Contoh pamor inti: pamor Gambar Sunyo.

Pusaka-pusaka yang sifatnya menetralisir dan bentengan harus sering-sering diberi minyak wangi (melati dll) untuk membersihkan dari daya-daya yang disedotnya.

Sebelum 4 Mpu dari Jawa Barat datang ke Jawa Timur, di Jawa Timur ada Mpu Pitrang dan Mpu Gandring. Selain dibuat ke 2 Mpu tadi keris-keris Majapahit dibuat oleh resi-resi dimana keris buatan mereka pamornya tidak jelas.

Empu Keleng didalam membuat pusaka mempunyai ciri khas pada pamor dengan gambar binatang.


Ornamen pada keris :

  • Harimau : lambang kekuasaan.
  • Harimau duduk : menjaga.
  • Harimau berdiri : kuasa tetapi pasrah pada Allah.
  • Burung Hong (Phoenix) : lambang rejeki.
  • Padi : lambang kelurusan dan rejeki.
  • Naga horizontal : daya pusaka masuk ke dalam tubuh manusia.
  • Gajah adalah lambang jalan lurus (gajah jika berjalan selalu lurus ke depan, tidak berbelok).
  • Kuda laut adalah lambang menegakkan kelurusan (kuda laut selalu berenang tegak, tidak rebah seperti ikan)
  • Kalajengking / Scorpio adalah lambang bila ilmunya lurus maka akan selamat tetapi bila tidak lurus maka akan buruk akibatnya (jika kalajengking ekornya lurus tidak berbahaya, tetapi jika ekornya melengkung / tidak lurus maka bisa menyengat / terkena racun).


Empu Ki Kuwung didalam membuat pusaka mempunyai ciri khas memasukkan sabda Beliau : Sopo Sing Kanggonan, Sesok Uripe Kan Raharjo (Siapa ketempatan pusaka ini (pusaka Ki Kuwung) hidupnya akan sejahtera). Cirinya : Kerisnya agak lebar dan di pejetannya ada ciri khasnya.

Orang yang masih senang dengan sifat duniawi disebut "Gandrung", tetapi orang yang mempunyai sifat vertikal (keTuhanan) yang sangat tinggi disebut "Gandring". Oleh karena itu pusaka Mpu Gandring sangat ampuh.

Kayu Tumongo (Timoho) yang rupanya asli belang-belang dipakai untuk warangka dan pegangan keris yang tua, sifat vertikal tinggi.


Pusaka Kerajaan Kahuripan (Jawa Timur).

Pusaka kerajaan Kahuripan (Jawa Timur) ada 2 :

1. Pusaka Erlangga (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi)

2. Pusaka Dewi Sekar Taji (Pusaka II / Pusaka kerajaan).


Pusaka Erlangga.

Adalah Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi.


Pusaka Dewi Sekar Taji.

Pusaka Dewi Sekar Taji luk 10 adalah pegangan wanita.

Sekar = Bunga. Ta = Tesing Gusti = Atom Allah.Ji = Aji.


Pusaka Kerajaan Pajajaran (Jawa Barat).

Pusaka kerajaan Pajajaran (Jawa Barat) ada 2 :

1. Pusaka Singa Putih (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi)

2. Pusaka Manglar Mongo (Pusaka II / Pusaka kerajaan)


Pusaka Singa Putih.

Adalah Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi.


Pusaka Manglarmongo.

Punya pengaruh di jantung, orang yang memegang pusaka ini harus putih.

Manglar : Mengembang / meluaskan sayap.

Mongo : singkatan dari Mo – Go – Bo – To – Ngo, yaitu mematikan hawa nafsu / teguh dalam iman.

Manglar Mongo : Meluaskan sayap tetapi teguh dalam iman.

Gajah : Kelurusan.

Gajah Mongo : Lurus dalam iman (teguh).

Ada keris pamor Naga Manglar Mongo dan Ganesha Manglar Mongo. Cakra mahkota (cakra VII) kalau disamakan dengan keris pamornya Manglarmongo dengan gambaran burung garuda yang mengembangkan sayapnya dengan lebar.

Maksudnya adalah : Mongo = cakra VII, Manglar = menjangkau dengan luas. Daya yang skopenya Jagad keluar dari Cakra Mahkota.

Contohnya : Daya yang diolah oleh pusaka Manglar Mongo.

Daya yang skopenya Semesta tapi belum jagad keluar dari Cakra-Cakra Bahu (Cakra 10 dan 11).

Contohnya : Daya yang diolah oleh pusaka Wahyu / Wali Songo untuk menggerakkan Gaib-gaib kenegaraan se Indonesia.


Pusaka Kerajaan Majapahit (Jawa Timur).

Pusaka kerajaan Majapahit (Jawa Timur) ada 2 :

1. Pusaka Sangkelat (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi).

2. Pusaka Condong Campur (Pusaka II / Pusaka kerajaan).


Pusaka Sangkelat.

Sangkelat : Sang Komo Lati = Hayat hidup diucapkan jadi.

Sang = Sifat tinggi.

Komo = Hayat hidup.

Lati = Ucapan.

Sifatnya tidak ingin diungguli / diserang oleh pusaka-pusaka lainnya (kedudukan-nya sangat tinggi : sifatnya diatas pamor pusaka lainnya.

(Zaman Majapahit) ).

Mpu Supo Sepuh adalah pembuat pusaka Sangkelat.

Pusaka Sangkelat adalah pusaka Raja Majapahit sejak Raja Raden Wijaya. Dayanya semua daya dari pamor-pamor yang ada pada pusaka-pusaka baik pamor inti maupun pamor campur ada di pusaka Sangkelat (pusakanya / pegangan Raja).

Dalam riwayat pusaka Sangkelat pernah lepas dari rangkanya dan bertarung diudara dengan pusaka lainnya yang menyerang. Prabu Brawijaya tidak dapat menurunkan pusaka tersebut dari udara, maka dipanggillah Mpu Supo untuk menurunkan pusaka tersebut. Mpu Supo dengan menggunakan Pusaka Condong Campur akhirnya dapat menurunkan pusaka-pusaka yang sedang bertarung tersebut ke bawah.


Pusaka Condong Campur.

Condong campur maksudnya campur dengan aspirasi rakyat. Istilahnya seluruh daya dari pusaka-pusaka menjadi campur. Sifatnya menetralisir pusaka-pusaka lain yang berlawanan sehingga tidak terjadi benturan-benturan / perang antar pusaka (Dibuat oleh Mpu Supo). Condong Campur adalah pusaka untuk kewibawaan dalam wilayah, berwibawa terhadap rakyat. Pusaka ini adalah pusaka zaman Majapahit yaitu pusaka kerajaan / negara.


Pada zaman Islam pusaka raja adalah pusaka Nogo Sosro Sabuk Inten.

Sifatnya membentuk kejiwaan raja dan kesaktian.

Dibuat oleh Mpu Supo Gati (adik dari Mpu Supo Sepuh).

Nogo Sosro = Sejuta Nur Gaib.

Dalam Agama Budha daya pusaka Nogo Sosro ini sama dengan Sejuta Budha.


Pusaka Pengayom / Pelindung Nuswantara Pada Zaman Majapahit.


Pusaka pengayom / pelindung Nuswantara pada zaman Majapahit :

1. Pusaka Oumyang Majapahit.

2. Pusaka Sabdo Palon (SP).

Pasangan / Gandengan pusaka Oumyang Majapahit adalah pusaka Sabdo Palon (SP). Pusaka Oumyang Majapahit tanpa pusaka Sabdo Palon (SP) akan pincang.


Pusaka Oumyang Majapahit.

Oumyang = Yang Maha Tinggi.

= Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala kekuasaan dan kuasa atas segala kekayaan. Enersi yang maha tinggi bersifat keTuhanan.

Menurut Buku Keris, Pamor Oumyang Majapahit adalah pamor Pakar (orang yang ahli / keahlian), diistilahkan : Sepiro musuhe kekes kabeh (Sebanyak / sesakti apapun musuhnya kalah / habis semua).


Daya pusaka Oumyang Majapahit (dari pamor Pakar) :

1. Kuat angkat junjung drajad. Kuat junjung drajad :

- Kuat junjung orang dari kegelapan.

- Kuat junjung derajad orang.

- Kuat menyembuhkan keadaan yang sakit (perlu pusaka skope jagad). Kuat angkat junjung berarti kuat angkat orang / bangsa dari kegelapan. Sebelum dijunjung, orang / bangsa harus diangkat dari kegelapan. Caranya dengan : Angleledo, Bejane sing dipunduti candrane kahening siro sedoyo. --> Ciri Satrio Piningit.

Angleledo = menyamarkan / menggoda.

Dipunduti = sepertinya diminta untuk memenuhi suatu persyaratan agar hidupnya terangkat.

Semua kegelapan manusia bersumber dari Amarah (tetapi Amarah ini banyak kawannya), jika kita bisa mengendalikan Amarah maka akan bisa mengawali dan bisa mengakhiri sehingga bisa menggarisbawahi cukup sampai disini (seperti Aku - kembali kepada Tuhan).

2. Sepiro musuhe kekes kabeh (Sebanyak/sesakti apapun musuhnya kalah/habis semua). Sesakti apapun musuhnya jika dihidupkan Akunya tidak akan berdaya.

3. Ojo pisan-pisan siro kumawani,sing wani yen ora loro yo edan (Jangan sekali-kali terlalu berani (anggap remeh), jika berani akan sakit atau gila.

Isinya : Wanita (wadah suci) Lambang Isi Oumyang Majapahit : Semuanya ada disitu (Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala kekuasaan dan kuasa atas segala kekayaan).


Karena semuanya ada disitu maka Tuhan-Tuhan Kecil akan pergi, roh-roh halus sesakti apapun tidak berani (seperti Lengkung Kusumo). 

Tuhan kecil --> membuat nafsu menjadi dayanya --> daya mistik.

Surat yang ditunjuk :

1. Surat Adz Dzaariyaat (Angin yang mencerai-beraikan). --> Alif.

2. Surat Al Ghaasyiyah (Hari selubung malapetaka). --> Lam.

3. Surat An Fushshilat (Yang dijelaskan). --> Mim.

Ujian dari pusaka Oumyang Majapahit adalah membawakan sifat cinta kasih (sifat pemurah, pengasih dan penyayang).


Pengaruh Oumyang Majapahit :

- Dilayani / diladeni orang-orang.

- Jika orang sedang bertapa didatangi pusaka ini maka dia harus menghentikan tapanya (harus selesai).

Daya pada orang yang menyatu dengan Oumyang Majapahit :

1. Tidak ada yang tersembunyi.

2. Kata dari sana diucapkan maka akan seperti sajadah terbentang (diberi selubung yang hanya orang itu yang bisa melepaskannya) jika orangnya sudah keterlaluan. Oumyang Majapahit warangkanya harus diberi selongsong emas (lambang kemuliaan).

Pusaka Oumyang Majapahit sifat dayanya adalah kuasa ilmu dan orang diajak untuk marifat. Oumyang Majapahit adalah sumber elmu. Sifat dayanya adalah kuasa ilmu dan mengajak orang untuk marifat. Dan siapa yang berani menghunus pusaka ini maka harus berani untuk diajak marifatullah dengan ilmu-ilmu gaib. Bila seseorang yang masih menggunakan nafsunya maka dia tidak akan kuat atau tidak tahan jika dia datang ke Tebet karena mau tidak mau dia akan terolah dengan Pusaka Oumyang Majapahit. Selama orang masih menganut ilmu yang sifatnya kesaktian atau yang sifatnya mistik maka bila orang itu ke Tebet akan berakibat ilmu tersebut akan Badar (hapus). Bagi yang datang ke Tebet sadar atau tidak sadar akan ditempelkan Condronya Beliau melalui Pusaka Oumyang Majapahitnya, oleh karena itu jika kita dipernahake (dinasehati) oleh Bapak maka kita harus menurut dan mengerjakan apa yang diminta. Didalam pengolahan terhadap Pusaka Oumyang Majapahit maka akan terdapat istilah : Yen Lakumu Lan Sowanmu Ketompo, Sak Penjaluke Ing Roso Katekan, maksudnya adalah asalkan laku / amalanmu dan kedatanganmu diterima maka bila melaksanakan suatu permohonan dengan membatin di dalam hati, maka permohonannya akan sampai.

Rahasia dari Pusaka Oumyang Majapahit adalah dapat menghidupkan / mengudarakan pusaka-pusaka yang lainnya. Pusaka Oumyang Majapahit mengolah manusia untuk ditingkatkan spiritualnya tingkat demi tingkat dilewatkan Jembatan Shiraathal Mustaqiim sampai Alam Lahut yang menghasilkan daya Sastro Jendro Hayu Ningrat Pangruwating Diyu artinya manusianya bisa mempunyai daya Ngudari Benang Ruwet (menguraikan masalah). Oumyang Majapahit itu pengolahannya pada Aku (Gaib Tuhan sendiri) yaitu Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, Yang Awal dan Yang Akhir (Dalam Al Kitab : Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan dan Aku akan datang sebagai Manusia untuk menghakimi). Juga mengolah manusia untuk dapat mempunyai daya Kun Fa Yakuun. Karena pengolahannya pada Aku maka jika Oumyang Majapahit dihunus akan berdaya untuk menghidupkan dan mematikan sesuatu, mengawali dan mengakhiri sesuatu sehingga tidak boleh dihunus secara sembarangan (diistilahkan : Kudu Ono Gawe / Kudu Entuk Gawe = Harus ada yang dikerjakan).


Jadi bila terpaksa dihunus harus ditentukan tujuannya :

- Yen arep nguripke, nguripke opo/sopo. 

(Jika ingin menghidupkan, menghidupkan apa/siapa)

- Yen arep mateni, mateni opo/sopo. 

(Jika ingin mematikan, mematikan apa / siapa)

- Yen arep ngawali, ngawali opo. 

(Jika ingin mengawali, mengawali apa)

- Yen arep ngakhiri, ngakhiri opo.  

(Jika ingin mengakhiri, mengakhiri apa)


Daya Oumyang Majapahit adalah daya Surat Adz Dzaariyaat : Kuasa Mukjizat.

Pengolahan Oumyang Majapahit untuk mendapatkan Enersi Yang Maha Tinggi sehingga bisa melepaskan manusia dari lepetan-lepetan / dosa dalam waktu singkat.

Pusaka Oumyang Majapahit mengolah Enersi Yang Maha Tinggi pada diri manusia sehingga:

- Bisa mengetahui daya-daya yang akan turun dari langit.

- Mempunyai firasat yang tinggi.

- Manusia yang memegang pusaka tersebut dapat terkabul permohonannya (Sak Penjaluke Ing Roso Katekan).


Pusaka Oumyang Majapahit mengolah pada :

1. Mematikan nafsu darah (Wahyu Sastro Jendro Hayu Ningrat Pangruwating Diyu).

Gunanya untuk mengangkat / melepaskan dosa-dosa kita / orang lain akibat perbuatan hidupnya / dosanya sendiri. Untuk memberikan terang kepada orang yang terkena elmu tidak bisa dengan daya ini.

2. Mendayagunakan Atom dari Energi Yang Maha Gaib.

Dayanya mengangkat / melepaskan / memberikan terang kepada kita/orang lain dari elmunya sendiri maupun diserang orang lain. Bila sudah berhasil mendayagunakan Atom dari Energi Yang Maha Gaib maka dapat disebut Marifat dari Marifatullah.


Oumyang Majapahit mengolah seseorang untuk menjadi marifat, mengolah cakra 13 dan orang diajak supaya bisa mencapai nol / kosong baik itu materi, fisik maupun rohani lalu dilewatkan Jembatan Shiraathal Mustaqiim.

Bila lulus diolah pusaka ini maka mengenai rezeki dan lainnya akan bagaikan air mengalir di sungai Kautsar asal hidupnya harus lurus bagaikan relnya Al Qur'an. Oumyang Majapahit adalah kuasa ilmu-ilmu gaib, bisa mengudarakan pusaka-pusaka lain.


Riwayat dari pusaka Oumyang Majapahit :

Dibuat oleh seorang Empu yang mana setelah pusaka itu jadi, Empu tersebut takut bilamana pusaka ini jatuh atau ketempatan pada orang yang salah. Lalu oleh Empu tersebut pusaka ini dibuang ke laut dengan harapan suatu saat akan ada orang yang benar-benar cocok dan sanggup akan ketempatan pusaka ini. Pada suatu ketika ada seseorang nelayan melihat seorang putri berteriak minta tolong di laut, lantas oleh nelayan tersebut putri itu ditolongnya. Namun begitu dipegang oleh nelayan, putri terbut berubah menjadi sebuah keris.

Pusaka ini konon oleh Paku Buwono X dicari–cari dengan mengadakan sayembara karena Beliau mengetahui mengenai kedahsyatan dan kehebatan dari pusaka ini. Dalam sayembara itu dikatakan bahwa tidak hanya pusaka tersebut yang akan dirawat oleh Beliau tetapi juga orang yang menemukannya / menyimpannya akan diboyong ke keraton untuk dijadikan abdi dalem keraton karena Beliau sendiri merasa tidak kuat untuk ketempatan pusaka tersebut akibat gawatnya daya dari pusaka tersebut. Tetapi nelayan yang mendapatkannya tidak datang bahkan dicari ke desanya tidak ketemu, menghilang bersama pusaka tersebut. Pusaka ini didapatkan oleh Bapak Parwoto ketika bersama-sama tentara Indonesia di jaman Jepang memasuki kantor tentara Jepang yang sudah ditinggalkan. Saat itu sebagaimana lazimnya masa peperangan semua besi-besi yang ada dirampas oleh tentara pendudukan dan dikumpulkan untuk keperluan perang dalam hal ini termasuk juga pusaka-pusaka. Di dalam kantor tentara Jepang itu ada banyak pusaka hasil rampasan tentara Jepang (salah satunya adalah Oumyang Majapahit) yang kemudian dibagi-bagi di antara tentara Indonesia. Bapak Parwoto mendapatkan pusaka Oumyang Majapahit tanpa mengetahui pusaka apa itu sebenarnya

(tidak memilih secara sengaja). Pusaka Oumyang Majapahit ini baru dikenali ketika akan diberi warangka, dibawa ke toko pembuat warangka dan dikenali oleh pemilik toko tersebut.


Pusaka Sabdo Palon (SP).

Sabdo = Sabda, ucapan.

Palon = Panutaning Ngaurip = Tuntunan Hidup.

Sabdo Palon = Sabdo Panutaning Ngaurip.

Noyo = Wajah.

Genggong = Langgeng.

Noyo Genggong = Langgeng Sifate.

Sabdo Palon Noyo Genggong = Sabdo Panutaning Ngaurip Langgeng Sifate. = Tuntunan Hidup Yang Bersifat Langgeng.

Yang dimaksud dengan Sabdo Palon Noyo Genggong adalah Ajaran-Ajaran Yang Tersirat Dalam Kitab Suci (Al Qur'an, Al Kitab dll).

Dahulu Ajaran ini dikumpulkan berupa sebuah buku yang ditulis oleh Beliau Wali X.Yang datang bersamaan dengan datangnya pusaka SP : Anak-Anak Kecil Bersayap.

Menurut buku keris, pamor pusaka SP adalah Pamor Ikar yang dayanya :

1. Wong Siji Biso Katon Sepuluh (Orang 1 bisa terlihat ada 10).

2. Biso Neka-ake Angin Prahoro (Bisa mendatangkan angin prahara).

3. Biso Anjagani Negoro (Bisa menjaga negara).

4. Sosok Kendit Mimang : Wong Sing Nduwe Karep Olo Bakal Bingung

(Bagaikan Kendit Mimang / Akar Mimang) : Orang yang berniat jahat

akan bingung sendi-ri).

Pusaka SP mengolah pada Cahaya Cinta Kasih, syaratnya orang harus mati nafsu da-gingnya (Kristus menebus dosa manusia dengan darahnya). Lambang Isinya : Dia datang tanpa diduga, dia pergi tanpa diketahui (Aku datang bagaikan pencuri dalam kelengahanmu).

Surat yang ditunjuk :

1. Surat Al Qiyamah (Kebangkitan). --> Alif.

2. Surat Al Furqan (Pembeda). --> Lam.

3. Surat Al Fajr (Terbit Fajar). --> Mim.

Menurut buku keris, bila SP dihunus : Bakal Nekano Angin Prohoro, 

Wong-wong Sing Nang Duwur Sing Ora Bener Bakal Tibo (Akan mendatangkan Angin Prahara (Adz Dzaariyaat), orang-orang yang di atas (para pemimpin) yang tidak benar akan berjatuhan).

Daya pusaka ini :

1. Bisa memisahkan yang bathil dan yang benar.

2. Bisa melepaskan orang dan yang bersifat bathil dari kegelapan supaya menda-pat terang.

3. Wus Biso Wulang Wuruk (Bisa mengajar / memberi keterangan tentang hal-hal yang Wingit (tentang gaib).

Pemegang pusaka SP mempunyai daya :

- Bagaikan Kendit Mimang (Akar Mimang) : Orang yang berniat jahat akan bingung sendiri (terkena daya Surat Al Furqon).

Akar Mimang adalah akar yang melingkar-lingkar, bisa untuk menangkal daya negatif.

- Daya Salib Penyembuhan (Karunia Rohul Kudus Kuasa Menyembuhkan).


Pusaka ini mendatangkan cobaan dan ujian hidup yang berat (Aku akan datang sebagai manusia. Jika Tuhan hidup mendekat kepada anda, maka bukan kebahagiaan dan kemuliaan yang datang tetapi justru cobaan dan ujian yang berat ).

Walaupun cobaan dan ujian dari pusaka SP berat tetapi pusaka ini mendatangkan Keadilan dan untuk menyelesaikan suatu persoalan (menggaris bawahi sampai disini saja).

Pusaka ini tidak mau diberi emas, cukup Kayu Tumongo / Timoho (Aku tidak butuh emas, kalau sampai pusaka ini minta diberi selongsong emas maka habislah orang-orang kaya yang mendapatkan kekayaannya dengan tidak sah).

Kalau pusaka ini dipaksa masuk ke selongsong emas maka pusaka ini akan keluar / naik dari warangkanya. Umumnya Kayu Cendana, paling bagus di Kayu Gaharu tetapi berbahaya untuk orang lain, cukup pegangan dan pendoknya saja, dayanya bagus.


Riwayat dari pusaka Sabdo Palon :

Tahun 1960 ada orang tua datang ke Pak Atmo menitipkan pusaka ini dengan pesan bahwa isi dari pusaka ini ada di Jakarta / di Pak Parwoto (Isinya datang) dan orangnya akan datang mengambil, lalu orang tua itu pergi, dicari tidak ketemu (seperti menghilang). Pusaka ini mendatangkan cobaan dan ujian hidup yang berat. Tahun1967 ada cobaan dipundutnya putri kesayangan Beliau. Tahun 1968 ada cobaan berat harta benda. Tahun 1969 pusaka diambil oleh Pak Parwoto (Wadahnya dijemput). Yang datang bersamaan dengan datangnya pusaka SP : Anak-Anak Kecil Bersayap.

Tahun 1970 pada Malam Natal turun Cahaya Allah yang gambarannya berupa Bunda Maria dan Yesus. Pengertiannya adalah Bunda Maria = Wadah Suci & Yesus = Roh Kudus = Roh Suci, berarti yang diterima Pak Parwoto hakekatnya adalah : Sucikan wadah (badan) karena Roh Kudus akan masuk (akan memakai wadah), dengan kata lain akan diolah untuk menerima Karunia Roh Kudus. Berarti harus memelihara badan supaya selalu dalam kondisi siap dipakai Tuhan sebagai wadah dengan cara :

- Merendahkan hati.

- Memelihara diri dari nafsu darah.

Tahun 2000 pusaka ini dengan pusaka Oumyang Majapahit keduanya bersatu aktif dalam kenegaraan (bergerak minta diudarakan).


7.6 Perbedaan Antara Pusaka Oumyang Majapahit Dengan Pusaka Sabdo Palon :


Pusaka Oumyang Majapahit :

1. Pamornya :

Pamor Pakar (orang yang ahli).

Diistilahkan : Sepiro musuhe kekes kabeh (Sebanyak / Sesakti apapun musuh-nya habis semua).

2. Isinya :

Wanita (wadah suci).

3. Lambang Isinya :

Semuanya ada disitu (Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala kekuasaan dan kuasa atas segala kekayaan).

5. Surat yang ditunjuk :

1. Surat Adz Dzaariyaat (Angin yang mencerai-beraikan).

2. Surat Al Ghaasyiyah (Hari selubung malapetaka).

3. Surat An Fushshilat (Yang dijelaskan).

6. Ujiannya :

Membawakan sifat cinta kasih (sifat pemurah, pengasih dan  penyayang).

7. Pengaruhnya :

- Dilayani / diladeni orang-orang.

- Jika orang sedang bertapa didatangi pusaka ini maka dia harus menghentikan tapanya (harus selesai).

7. Pengolahannya :

- Mengolah manusia untuk ditingkatkan spiritualnya tingkat demi tingkat dilewatkan Jembatan Shiraathal Mustaqiim sampai Alam Lahut untuk mendapatkan Enersi Yang Maha Tinggi (Atom Yang Maha Gaib --> Aku), sehingga punya daya Ngudari Benang Ruwet (menyelesaikan masalah).

- Juga mengolah manusia untuk dapat mempunyai daya Kun Fa Yakuun.

8. Dayanya :

Pemegang pusaka ini mempunyai daya :

1. Tidak ada yang tersembunyi.

2. Kata dari sana diucapkan maka akan seperti sajadah terbentang (diberi selubung yang hanya orang itu yang bisa melepaskannya) jika orangnya sudah keterlaluan.

9. Jika dihunus :

1. Kudu Ono Gawe / Kudu Entuk Gawe (Harus ada yang dikerjakan).

2. Siapa yang berani menghunus pusaka ini maka harus berani untuk diajak ma'rifatullah dengan ilmu-ilmu gaib.

10. Warangkanya :

Pusaka ini warangkanya harus diberi selongsong emas (lambang kemuliaan).