01 January 2024

Hawa Murni

Hawa Murni

Selain energi tenaga dalam kanuragan dan tenaga dalam murni, masih ada lagi jenis energi yang dihasilkan oleh tubuh manusia, yaitu energi yang dihasilkan oleh tulang belakang dan mengalir keluar melalui cakra di ujung tulang ekor yang disebut hawa murni.

Hawa murni terkait erat dengan aktivitas sukma manusia, menjadi penunjang energi kehidupan tubuh manusia. Hawa murni adalah juga penunjang munculnya tenaga dalam murni dan tenaga dalam kanuragan.

Seringkali orang tidak dapat membedakan istilah tenaga dalam murni dengan hawa murni, sehingga seringkali namanya disebut sama, padahal berbeda. Cakra tubuh sumber energinya pun berbeda.

Tenaga dalam murni dihasilkan oleh cakra-cakra tubuh di antara pusar dan tulang ekor. Itulah yang dihasilkan dari olah nafas yang penekanannya ada pada pernafasan perut bagian bawah.

Sedangkan hawa murni dihasilkan oleh tulang belakang (sumsum tulang belakang) dan mengalir keluar melalui ujung tulang ekor atau mengalir ke atas, ke otak, melalui saluran di pangkal tengkorak (tulang leher bagian atas). Biasanya hawa murni dikembangkan dengan cara meditasi kebatinan / spiritual, dengan cara yang mirip dengan meditasi kundalini, bukan dengan olah nafas. 

Pada para pelaku kebatinan kanuragan biasanya hawa murni dikembangkan dan diolah dengan cara meditasi dan berpuasa.

Jadi selain dengan cara khusus bermeditasi, pada orang awam aktivitas hawa murni ini bisa juga ditingkatkan dengan cara orangnya rajin berpuasa. Dalam kondisinya berpuasa tubuh seseorang tidak lagi mendapatkan suplai energi dari makanan dan minuman, dan sukmanya sendiri bersugesti bahwa dirinya sedang berpuasa, hawa murni akan mengalir keluar dengan sendirinya untuk mengisi kekosongan energi. 

Orang-orang yang rajin berpuasa biasanya tubuhnya lebih hangat /panas dibandingkan bila dirinya tidak rajin berpuasa. Metabolismenya menjadi lebih baik. Tubuhnya lebih tahan terhadap hawa dingin dan penyakit. Tetapi kondisi tubuhnya yang panas itu bisa membuatnya mudah mengalami sakit panas dalam bila ia kurang rajin berolah raga. Jadi orang-orang yang rajin berpuasa sebaiknya mereka juga rajin berolah raga. Lebih baik lagi bila orangnya juga rajin mandi kembang telon, selain ditujukan untuk meng"adem"kan tubuhnya, juga supaya energi-energi tubuhnya yang negatif terselaraskan menjadi positif.

Kandungan dan aktivitas hawa murni ini juga bisa ditingkatkan dengan cara meditasi menurunkan energi alam yang mengisi tubuh. Paling baik adalah energi bumi bulat dan energi langit / alam raya. Energi alam itu akan mengisi seluruh tubuh dan cakra-cakranya, menjadi energi potensial di tubuhnya, termasuk mengisi tulang belakangnya, membantu produksi dan aktivitas hawa murni.

Tetapi bila ditujukan untuk menaikkan kekuatan tubuh, bila hanya tersimpan saja sebagai energi potensial di dalam tubuh pengaruhnya tidak terasa signifikan. Energinya masih harus diolah lagi untuk disatukan dengan energi tubuh dan kekuatannya, misalnya seperti cara di tulisan yang berjudul Kebatinan dan Kanuragan.

Pada orang-orang yang sudah menekuni latihan tenaga dalam, energi alam itu bisa dengan sengaja diturunkan untuk mengisi cakra-cakra tubuhnya. Kemudian energi di cakra-cakranya itu diolah lagi dengan ia latihan olah gerak dan olah nafas tenaga dalam untuk semakin memperbesar kekuatan dan tenaga dalamnya. 

Tetapi untuk tujuan memadatkan energi di tulang belakang dan di cakra ujung tulang ekor tidak bisa dilakukan hanya dengan olah gerak dan olah nafas. Itu harus dilakukan dengan jalan meditasi dengan konsentrasi khusus untuk memadatkan dan melancarkan energinya. Untuk itu orangnya harus bisa merasakan energinya sendiri di tiap-tiap bagian tubuhnya untuk kemudian energi di tiap-tiap bagian tubuhnya itu diisi dan dipadatkannya lagi.

Secara umum hawa murni akan bermanfaat membantu metabolisme tubuh.

Itu akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang hidupnya bersemangat dan bergembira dan yang rajin berpuasa.

Tapi pada orang-orang yang menjalani kebatinan kanuragan, pemanfaatannya lebih daripada sekedar membantu metabolisme tubuh, tapi juga ditujukan untuk menambah kesaktian kanuragannya dan kesaktian gaib sukmanya (kebatinan / spiritual), yang kemudian dengan teknik sugesti kebatinan-spiritual energi hawa murni itu diolah dan diperbesar lagi kandungan dan kekuatannya untuk semakin memperbesar energi tubuhnya dan mempertinggi vitalitasnya.

Secara alami energi hawa murni akan mengalir sendiri mengstabilkan kondisi energi tubuh. Aktif tidaknya dan aktivitas alirannya sangat ditentukan oleh kondisi sukma dan batin orangnya.

Secara alami energi hawa murni ini mengalir keluar ketika seseorang menguap (seperti menguap mengantuk). Energi hawa murni keluar dari tulang punggung mengalir ke atas, melewati tulang leher dan pangkal tengkorak menuju ke otak. Kemudian energi ini merangsang saraf-saraf / cakra-cakra di leher dan di kepala, otot-otot dan urat saraf mengejang dan orangnya menguap. Jika hawa murni mengalir keluar melalui ujung tulang ekor dan merangsang cakra-cakra di perut bawah, maka yang mengejang adalah otot-otot di kaki dan perut. Atau hawa murni itu mengalir keluar dan merangsang cakra-cakra di sekitar dada yang mengejang adalah otot-otot di perut, tangan dan dada.

Bila seseorang kehabisan tenaga dalam murni atau tenaga dalam kanuragan, maka hawa murni ini akan bergerak sendiri untuk mengisi kekosongan energi. Begitu juga yang terjadi pada orang-orang yang kelelahan, energi ini akan mengalir dengan sendirinya untuk memulihkan tenaganya. Atau bila seseorang kehabisan daya tenaga untuk bertahan hidup, misalnya dalam kondisi kedinginan yang parah, maka energi ini akan mengalir dengan sendirinya untuk memberikan kehangatan (tetapi bila orangnya berusaha melawan hawa dingin tersebut, maka aliran energi ini akan terhambat dan akibatnya orangnya akan menggigil kedinginan).

Karena itu pada saat anda kehujanan, hujan dan basahnya tak dapat dihindari, bila memang anda harus basah kehujanan, cobalah mengiklaskan bahwa anda memang harus basah kehujanan. Sesudah itu mandilah dengan air hangat. Biasanya tubuh anda akan tetap sehat dan hangat. Energi hawa murni membantu tubuh anda tetap hangat. Lain halnya bila anda basah kehujanan tetapi anda tidak iklas basah kehujanan, biasanya anda akan mengalami demam, masuk angin atau flu.

Saat anda menggigil kedinginan, berarti energi dan kekuatan tubuh anda dalam kondisi tidak mampu melawan hawa dingin yang anda alami. Cobalah untuk menenangkan batin anda. Sambil menahan dan menekan nafas di perut bagian bawah, cobalah untuk mengiklaskan bahwa anda memang harus mengalami kedinginan, mudah-mudahan kemudian ada aliran-aliran energi (hawa murni) yang kemudian membuat anda tidak menggigil lagi. Anda masih tetap kedinginan, tetapi anda tidak menggigil lagi. Setelah tidak menggigil lagi, teruskan menahan nafas dan tekan di perut bagian bawah, cobalah dengan beberapa gerakan tangan sambil tetap menekan nafas, anda alirkan energi ke seluruh tubuh supaya tubuh anda tidak kedinginan lagi, tujuannya adalah untuk membangkitkan dan menyalurkan hawa hangat yang berasal dari energi cakra di ujung tulang belakang, pusar dan dada.

Saat seseorang tidur dalam cuaca dingin (atau tinggal di dataran tinggi), secara alami hawa murni akan bekerja menghangatkan tubuhnya. Itulah sebabnya orang yang tidur dalam cuaca yang dingin, setelah bangun tidur tubuhnya akan terasa lebih hangat dan lebih segar (kecuali bila orangnya kedinginan). Orang yang tinggal di tempat yang bersuhu dingin biasanya memiliki vitalitas tubuh yang lebih baik dibandingkan orang yang tinggal di cuaca yang panas.

Hawa murni menjadi penunjang energi kehidupan tubuh manusia. Energinya mengisi energi kehidupan organ-organ, pembuluh darah, urat saraf dan semua sel-sel tubuh manusia dan menunjang proses metabolisme tubuh.

Aktivitas energi hawa murni terkait erat dengan aktivitas roh / sukma manusia. Karena itu orang yang sedang merogoh sukma tidak boleh kelamaan sukmanya berada di luar tubuh. Jangan sampai kemudian ketika sukmanya kembali energi tubuhnya telah mati, tubuhnya sudah menjadi jenazah.

Aktivitas energi hawa murni akan kuat pada orang-orang yang hidupnya bersemangat dan bergembira, sehingga tubuhnya lebih segar berenergi tidak cepat lelah dan lebih tahan terhadap penyakit.

Kondisi bersemangat dan bergembira itu banyak terjadi pada anak-anak yang senang bermain berlari-larian dan tertawa-tawa gembira. Tubuhnya akan segar bertenaga, dan bila lelah akan cepat pulihnya. Tetapi bila anak-anak itu terlalu sering kelelahan, justru akan mudah sakit, karena tubuhnya kekurangan energi (tekor). Asupan gizinya harus baik.

Kuat lemahnya kondisi psikologis dan sukma manusia menentukan aktif-tidaknya aktivitas energi hawa murni. Kondisi psikologis yang bersemangat dan bergembira akan mendorong tubuh untuk aktif memproduksi hawa murni. Sebaliknya, kondisi psikologis yang lemah, yang orangnya tidak sedang bersemangat, merasa tidak gembira, atau yang merasa dirinya lemah karena sedang sakit, kondisi psikologis dan sukmanya itu akan melemahkan tubuhnya dalam memproduksi hawa murni, tubuh orangnya akan terasa lemah dan mudah sakit-sakitan atau tubuhnya terasa tidak bugar, banyak mengandung energi negatif. Begitu juga terjadi pada orang yang pingsan tak sadarkan diri, atau yang sedang koma, aktivitas energi hawa murni ini akan melemah.

Itulah pentingnya menumbuhkan sugesti positif kesembuhan pada orang yang sedang sakit, supaya tubuhnya tetap menghasilkan energi positif untuk menunjang kesembuhannya, memunculkan energi positif yang akan mengisi sel-sel tubuhnya untuk kelangsungan metabolismenya membangun sel-sel tubuh yang sehat dan menyingkirkan energi negatif penyakitnya. 


Karena itu sebaiknya kita selalu mengkondisikan hidup yang bersemangat dan mengusahakan kondisi psikologis yang bergembira, jangan membesar-besarkan masalah yang bisa menambah kesusahan hati. Dan ada baiknya orang-orang yang sedang sakit jangan dipaksakan untuk ia terus berbaring di tempat tidurnya, jangan dipaksakan untuk ia terus merasakan sakitnya, jangan ia diingatkan terus tentang sakitnya. Ada baiknya ia sesekali waktu dibiarkan beraktivitas lain. Itu berguna untuk mengsugesti orangnya supaya tubuhnya membangkitkan energi positif untuk membantu kesembuhannya. Hanya perlu diingatkan saja supaya ia tidak terlalu memaksakan diri beraktivitas, dan jangan sampai ia kelelahan, jangan sampai itu menambah sakitnya.

Kadangkala terjadi keajaiban. Orang sakit yang berniat datang berobat kepada seorang dokter atau 'orang pinter' dan merasa yakin oleh orang tersebut sakitnya pasti sembuh, maka sekalipun ia belum bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut, tetapi orang tersebut sudah merasa tubuhnya telah sehat, sudah merasa ringan, rasa sakitnya sudah hilang atau berkurang. Terjadi demikian karena sukmanya mengsugesti kesembuhan, tubuhnya menyingkirkan energi negatif penyakit dalam dirinya. Sekalipun kemudian orang tersebut tidak jadi bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut, tetapi sakitnya akan berangsur-angsur sembuh dengan sendirinya, atau sekalipun masih sakit, tetapi sakitnya tidak bertambah parah, sakitnya terasa sudah lebih ringan. Kejadian di atas terjadi pada orang-orang yang mengsugesti dirinya bahwa sakit-penyakitnya pasti sembuh oleh dokter atau 'orang pinter' tersebut. 

Berbeda halnya pada orang-orang yang mengsugesti dirinya bahwa sakitnya hanya akan sembuh setelah bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut, sugesti kesembuhannya hanya akan terjadi setelah bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut. Jika kemudian orang tersebut tidak jadi bertemu dengan dokter atau 'orang pinter' tersebut, maka sakitnya tidak akan berangsur-angsur sembuh dengan sendirinya, mungkin juga akan bertambah parah. Begitu juga terjadi pada orang-orang yang pasrah kepada dokternya, sakitnya akan lama sembuhnya, apalagi bila ia tidak percaya pada dokternya, atau merasa tidak ada orang yang dapat menyembuhkannya.

Begitu juga terjadi pada orang-orang yang merasa hanya akan sembuh setelah meminum obat-obatan dari dokternya, sakitnya akan lama sembuhnya. Seringkali juga sakitnya tidak sembuh-sembuh walaupun obat-obatan sudah habis diminum semua.

Si sakit sendiri harus bersugesti positif. Jangan bersugesti negatif, jangan menganggap sakitnya tidak ada yang bisa menyembuhkan, atau menganggap dokter atau  'orang pinter'  yang sedang mengobatinya tidak akan mampu menyembuhkannya. Dengan bersikap begitu ia membangun energi negatif di dalam dirinya, melemahkan semangat juang tubuhnya untuk sembuh dan melemahkan energi penyembuhan dalam dirinya. Atau sekalipun ia sudah sembuh dari sakitnya, ia tetap merasa masih sakit, tidak merasa sudah sembuh, tidak tahu bahwa sakitnya sudah sembuh oleh dokter atau 'orang pinter' tersebut. Dan pasti tidak akan ia berterima kasih, apalagi bersyukur.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya di: https://sites.google.com/site/thomchrists