Meditasi Kedua Untuk Melihat Gaib
Tahap kedua belajar melihat gaib adalah untuk mencoba membuka penglihatan gaib "mata ketiga", yaitu cakra energi di antara 2 alis mata. Sebelum melakukannya, anda harus memantapkan tekad dan niat anda. Kalau masih ragu-ragu atau ada rasa takut, sebaiknya tidak usah dilanjutkan.
Sebaiknya sebelumnya anda sudah menguasai cara-cara melihat gaib dengan batin dan rasa, sebagai kemampuan dasar yang harus lebih dulu dikuasai sebelum mempelajari metode ini, seperti yang sudah Penulis tuliskan dalam tulisan Olah Rasa dan Kebatinan dan Ilmu Tayuh/Menayuh Keris. Latihlah dulu kepekaan rasa dan batin untuk mempersiapkan batin dan mental anda dengan membiasakan diri berada di lingkungan gaib.
Dalam melakukan meditasi 2 ini sebaiknya dilakukan tanpa ada keinginan yang menggebu-gebu untuk segera bisa melihat gaib, karena kemampuan itu nantinya akan terjadi dengan sendirinya. Hilangkan semua hasrat dan keinginan. Hasrat yang menggebu-gebu dan keinginan untuk bisa melihat gaib justru akan membuat pikiran kita tegang dan bisa menghalangi proses peka rasa dan pembukaan cakra (apalagi kalau meditasinya direncanakan).
Laku meditasi untuk berhasil mencapai frekwensi gaib dan untuk bisa melihat gaib memang tidak selalu mudah bagi semua orang, sifatnya untung-untungan. Lebih baik melakukannya tanpa ada hasrat ingin cepat berhasil melihat gaib. Bahkan kalau meditasinya direncanakan pun akan menambah beban pikiran kita.
Lebih baik ketika kita sedang santai, tiba-tiba ingin meditasi, barulah itu dilakukan. Biasanya yang hanya iseng saja seperti itu malah bisa berhasil.
Tujuan laku meditasi ini adalah untuk memunculkan aktivitas sukma kita yang bersifat roh, tidak bersifat fisik. Karena itu dalam melakukannya kita harus bisa mengendapkan semua aktivitas yang bersifat fisik, pikiran dan perasaan, semuanya diselaraskan menuju keheningan, menuju titik nol.
Tidak semua orang berhasil melepaskan pikirannya untuk mengedepankan batinnya. Karena itu kalau kita santai melakukannya dan tak ada beban hasrat, biasanya sekali saja melakukannya sudah berhasil, bahkan ada orang yang tidak sengaja, awalnya iseng saja, tetapi berhasil melakukannya. Tetapi ada juga orang yang harus melakukannya sampai berkali-kali baru bisa berhasil. Tetapi ada juga yang tidak pernah berhasil. Mungkin memang bukan rejekinya. Memang peruntungan orang berbeda-beda dan faktor penghalangnya juga berbeda-beda.
Tahap kedua belajar melihat gaib ini adalah untuk mencoba membuka penglihatan gaib "mata ketiga", yaitu cakra energi di antara 2 alis mata. Walaupun dikatakan meditasinya untuk membuka cakra mata ketiga, tetapi hasil yang diharapkan sebenarnya lebih dari itu, karena orang tidak bisa melihat gaib hanya dengan sudah terbukanya cakra mata ketiganya. Hasil utama yang diharapkan adalah meditasi ini berhasil mengaktifkan saraf-saraf imajinasi di dalam kepala supaya orang bisa lebih mudah menangkap sinyal gaib yang bisa digunakan untuk melihat gaib dan untuk berkomunikasi dengan gaib.
Meditasi membuka mata ketiga ini sama dengan meditasi 1 di atas, tetapi dilakukan terus sampai terbuka mata ketiganya dan bisa melihat alam gaib. Meditasinya paling cepat 2 - 3 jam, bisa juga lebih lama lagi, itu juga kalau langsung berhasil. Biasanya orang melakukannya sampai berkali-kali baru berhasil. Jika anda belum berhasil pada hari pertama sebaiknya tidak usah dipaksakan. Masih bisa dicoba lagi pada hari yang lain.
Kalau anda merasa kaki anda pegal, anda bisa merubah posisi kaki anda, bisa juga diluruskan. Mata tetap terpejam. Usahakan untuk terus memejamkan mata dan berdoa/zikir di dalam hati, jangan berpikir.
Kalau dalam meditasi ini anda mengantuk dan tertidur, itu tidak apa-apa. Kalau meditasinya dihentikan dan kemudian anda pergi tidur, itu juga tidak apa-apa. Tapi kalau ingin diteruskan, sebaiknya memang diteruskan.
Itu adalah tahapan anda sudah masuk ke dalam frekwensi alam bawah sadar yang membawa anda masuk ke alam mimpi. Untuk meneruskannya mata tetap dipejamkan dan teruskan berdoa/zikir di dalam hati. Jangan berpikir, biarkan semua kesadaran mengalir hanya dalam hati.
Tanda-tanda mulai terbukanya cakra mata ketiga adalah ketika dalam kondisi mata terpejam itu kita seperti melihat tabir putih atau gumpalan kabut putih. Itu adalah tabir gaib yang harus dilewati. Teruskan saja meditasinya.
Sesudah itu akan tampak gelap gulita. Teruskan saja meditasinya.
Sesudah itu barulah anda mulai bisa melihat sosok-sosok gaib di dalam kegelapan, masih samar-samar. Teruskan saja meditasinya sampai anda yakin sudah bisa melihat sosok-sosok gaib dengan cukup jelas. Ingat, jangan beralih menggunakan pikiran !
Ketika anda sudah bisa melihat sosok-sosok halus di dalam kegelapan, walaupun samar-samar, sebaiknya meditasinya diteruskan sampai anda merasa kemampuan melihat gaib anda "matang", sampai bisa dengan jelas melihat sosok-sosok halus, karena pada esok harinya belum tentu anda bisa mencapai kondisi yang sama seperti itu lagi (mungkin cakranya kembali menutup atau tingkat sugesti/antusias anda berkurang).
Pada tahapan awal bisa melihat gaib biasanya kita hanya bisa melihat sosok-sosok gaib gelap/hitam di dalam kegelapan dan hanya bisa melihat kondisi warna hitam dan putih saja. Pada hari-hari selanjutnya, kalau meditasinya sering dilatih nantinya penglihatannya akan lebih jelas dan bisa melihat warna-warni pakaian sosok-sosok halus, ada yang berpakaian putih, hitam, merah, hijau, kuning, dsb. Kalau penglihatan gaibnya sudah terbuka, sudah bisa melihat sosok-sosok gaib di tempat gelap, nantinya juga akan bisa melihat sosok-sosok gaib di tempat terang dan tidak harus memejamkan mata.
Usahakan supaya sosok-sosok gaib yang pertama kita lihat itu adalah khodam pendamping atau khodam benda-benda gaib kita sendiri. Jangan mencari-cari mahluk halus yang belum jelas juntrungannya.
Untuk tahapan awal sebaiknya digunakan untuk melihat sosok-sosok gaib yang tidak "berbahaya", misalnya untuk melihat isi gaib dari benda-benda gaib dan pusaka atau khodam pendamping anda, atau untuk melihat sosok-sosok gaib di dalam rumah atau di sekitar rumah anda dengan cara menerawang/mencari keberadaan mereka, jangan digunakan untuk melihat gaib-gaib di kuburan atau tempat-tempat angker yang sosok-sosok gaibnya tidak jelas juntrungannya. Sesudahnya juga akan bisa anda gunakan untuk melihat/bertemu dengan sosok-sosok leluhur anda atau sosok sedulur papat anda dengan cara memanggilnya untuk hadir di hadapan anda, kalau kemampuan melihat gaib anda sudah cukup tajam dan dalam.
Selebihnya dalam melihat gaib itu usahakanlah untuk juga mengedepankan kepekaan rasa, sehingga anda juga akan dapat menilai perwatakan dan rasa energi sosok-sosok halus yang anda lihat, menilai pengaruhnya terhadap anda apakah baik atau buruk, bersifat negatif ataukah positif, dari golongan putih ataukah hitam, keberadaannya membahayakan atau tidak. Secara keseluruhan usahakanlah supaya kemampuan melihat gaib itu bisa anda gunakan untuk menilai kesejatian dari apa yang anda lihat, jangan sekedar bisa melihat gaib saja.
Jika anda berhasil mencapai kondisi tujuan meditasi yang disebutkan dalam meditasi 1 dan 2 di atas, pada tahap awalnya mungkin anda akan merasakan rasa yang mencekam. Itu adalah rasa yang dirasakan oleh roh pancer anda ketika pertama kali merasakan suasana alam gaib.
Jika kita berhasil "masuk" ke dalam frekwensi gaib kita akan mendapati suasana dan lingkungan yang sangat berbeda dengan kondisi aslinya di tempat kita bermeditasi. Walaupun kita melakukan meditasinya di kamar tidur kita, dalam kondisi kita "masuk" ke dalam frekwensi gaib itu kita akan bisa melihat mahluk halus, tetapi kita tidak akan melihat meja, lemari, tempat tidur atau bangunan rumah kita, karena di alam gaib, meja, lemari atau bangunan rumah kita itu tidak ada.
Dalam kondisi melihat gaib itu roh sedulur papat kita menyatukan diri dan penglihatannya dengan pancernya, sehingga apa yang dilihat oleh sedulur papatnya, pancernya juga bisa ikut melihatnya, sehingga kemudian kita sebagai pancer bisa juga melihat gaib. Dalam hal ini sedulur papat kita tidak keluar dari tubuh, tetapi menyatukan dirinya dengan pancernya, berbeda dengan melihat gaib dengan mata ketiga di atas yang keberadaan khodam di kepala seseorang memaksa sedulur papatnya keluar dari tubuh.
Perlu disampaikan disini bahwa dalam laku meditasi di atas tubuh dan pikiran anda akan mengeluarkan gelombang energi tertentu yang bisa menarik perhatian sosok-sosok halus di sekitar anda untuk datang. Karena itu sebaiknya anda melakukan meditasinya di tempat yang cukup aman (misalnya di kamar tidur). Kalau anda sudah memiliki benda-benda gaib berkhodam, akan lebih baik kalau sebelumnya anda minta dibuatkan pagaran gaib. Lebih baik juga kalau anda mengoleskan minyak jafaron di perut, punggung, tengkuk dan dahi anda untuk menolak datangnya sosok-sosok halus golongan hitam dan yang berenergi negatif. Tetapi mahluk halus selain jenis itu tidak dapat diusir oleh minyak jafaron, sehingga kalau anda deteksi ada sesosok gaib yang datang sebaiknya anda tolak kehadirannya, atau kalau anda merasakan sesuatu yang tidak baik sebaiknya meditasinya anda hentikan.
Kondisi memejamkan mata juga dapat mendorong munculnya gambaran-gambaran ilusi/halusinasi yang berasal dari alam bawah sadar anda. Mungkin juga muncul kejadian-kejadian lain karena adanya reaksi dari gaib-gaib di sekitar anda berada karena adanya gelombang energi yang keluar dari tubuh dan pikiran anda. Karena itu dalam rangka meditasi di atas (yang memejamkan mata), jika ada gambaran-gambaran gaib yang tampak di mata atau di pikiran anda, baik itu hanya ilusi/halusinasi, ataupun yang benar ada sosok gaibnya, sebaiknya diabaikan saja, tidak perlu dipikirkan dan tidak perlu dipermasalahkan.
Kondisi memejamkan mata juga dapat mendorong munculnya gambaran-gambaran ilusi/halusinasi, terutama jika anda berkhodam atau di dalam kepala/badan anda ketempatan mahluk halus, yang mungkin sampai membuat anda merasa seperti merogoh sukma, atau merasa roh anda terbang tinggi ke langit. Jika anda mempunyai khodam ilmu/pendamping sebaiknya khodam-khodam anda itu diperintahkan untuk tidak memberikan gambaran-gambaran ataupun bisikan-bisikan gaib, supaya netral mengikuti saja aktivitas anda. Tetapi jika di tubuh anda ketempatan mahluk halus, mungkin perlu dipertimbangkan untuk anda melakukan pembersihan gaib, jika mahluk halusnya tidak baik.
Sesudah diperintahkan begitu mudah-mudahan semua gaib yang bersama anda tidak akan memberikan halusinasi kepada anda, tetapi gaib yang di dalam badan/kepala, terutama yang jenisnya adalah sukma (arwah) manusia, kemungkinannya akan tetap memberikan halusinasi, karena sudah watak dasarnya menipu dan menyesatkan. Karena itu jenis sukma di dalam tubuh manusia Penulis menganjurkan untuk diisolasi dan dikeluarkan. Selebihnya tinggal anda sendiri untuk kritis membedakan mana yang nyata dan mana yang fiktif/ilusi, jangan sampai terbawa mengikuti yang sifatnya fiktif/menipu. Usahakan untuk belajar fokus kepada pancer dan sedulur papat kita sendiri dalam hal inspirasi, ide dan ilham dan gambaran gaib, jangan kepada yang lain.
Ditekankan juga disini beberapa tanda dan gejala sebagai rambu-rambu untuk diperhatikan, yang kalau terasa tanda-tanda ini terjadi sebaiknya meditasinya dihentikan sejenak. Konsentrasi lagi, pikiran jangan kosong melayang, alirkan doa dalam hati, yaitu kondisi:
- Tubuh bergetar kencang, atau
- Roh terasa naik ke atas, terasa dingin dari kaki naik ke atas, atau
- Pikiran terasa melayang, rohnya terasa seperti mengambang keluar tubuh.
- Kondisi-kondisi di atas mungkin saja adalah gejala merogoh sukma. Pikiran terasa melayang/mengambang. Jangan biarkan pikiran melayang/mengambang. Bisa-bisa nanti malah kesurupan.
- Merinding atau muncul perasaan takut yang mencekam. Mungkin psikologis anda belum siap. Mungkin juga ada sesosok gaib yang datang. Kalau ini yang terjadi sebaiknya meditasinya dihentikan saja, dilanjutkan lagi pada hari yang lain. Sebaiknya sebelum bermeditasi oleskan minyak jafaron merah di telapak tangan, perut dan punggung dan di tengkuk (bagian belakang leher), supaya tidak didekati oleh sosok halus yang tidak baik.
Kalau terasa terjadi tanda-tanda seperti di atas sebaiknya meditasinya dihentikan sejenak. Konsentrasi lagi, pikiran jangan kosong melayang, alirkan doa dalam hati.
Cara bermeditasi yang benar itu pikiran jangan kosong, tetapi dikendorkan, diistirahatkan, alirkan doa/zikir dalam hati supaya pikiran tidak kosong mengambang.
Jadi yang benar itu pikiran tidak kosong, tetapi dikendorkan, diistirahatkan, untuk lebih mengedepankan rasa dan batin.
Tetapi ada orang-orang yang kesulitan untuk mengendorkan pikiran. Pikiran yang seharusnya diistirahatkan malah keras dipakai untuk berkonsentrasi hening. Bermeditasi dengan kondisi mata terpejam juga dapat mendorong orang untuk keras berkonsentrasi dengan pikiran, yang jika diteruskan meditasinya, sesudah meditasinya itu kepala orangnya akan terasa pusing/penat.
Untuk orang-orang yang mengalami kesulitan mengendorkan pikiran seperti di atas, pemecahannya adalah pikiran dikendorkan seperti sedang melamun, mata boleh terbuka tetapi tetap santai dan pandangan mata diarahkan santai ke bawah, tetap alirkan doa dalam hati supaya pikiran tidak kosong melayang (dalam kondisi kamar gelap tanpa cahaya).
Mengenai laku meditasi, memang tidak selalu mudah awalnya bagi semua orang, terutama kalau orangnya memiliki suatu masalah di dalam dirinya yang sebelumnya tidak disadarinya (selain masalah yang timbul dari adanya ketempatan mahluk halus di dalam tubuh).
Misalnya:
- Ada orang-orang yang tidak biasa hening, sehingga agak susah awalnya untuk langsung bisa hening, mungkin juga akan tidak sabar dalam bermeditasi.
- Ada orang-orang yang terbiasa keras berpikir, sehari-harinya lebih aktif dengan pikirannya, kepalanya penuh dan penat dengan energi, sehingga agak sulit ketika ia harus mengendorkan pikirannya, mungkin untuk hening pun ia akan keras berkonsentrasi supaya bisa hening, bukannya mengendorkan pikirannya. Ketika bermeditasi memejamkan mata, gelombang energi pikiran akan tampak berkecamuk seperti sinar-sinar atau garis-garis bersinar merah atau lingkaran-lingkaran sinar yang bergerak liar, atau seperti melihat ada kilatan-kilatan cahaya atau ada suara-suara letupan di dalam pikiran atau di telinga (saraf keseimbangan). Nantinya sesudah terbiasa bermeditasi gelombang pikirannya akan menjadi lebih halus dan teratur, karena sudah terbiasa untuk selaras menuju keheningan.
- Ada orang-orang yang mengalami ketidakseimbangan saraf, sehingga sebentar saja memejamkan mata, ia merasa dirinya goyang hendak jatuh.
- Ada juga orang-orang yang ada ketidakseimbangan gelombang energi dalam tubuhnya, sehingga sebentar saja memejamkan mata, ia merasa dirinya melambung/melayang.
- Ada juga orang-orang yang kondisi saraf dan energi otak dan jantungnya kurang baik, sehingga ketika memaksakan diri untuk bermeditasi, sesudahnya kepalanya terasa pening atau pusing, tekanan darahnya turun, dsb, gejalanya seperti orang masuk angin.
Jadi jika selama atau sesudah bermeditasi ada rasa dan gejala-gejala di atas yang kita alami, mungkin saja sebenarnya kita mengalami salah satu masalah di atas yang mungkin selama ini tidak kita sadari.
Jadi laku bermeditasi itu sebenarnya juga menjadi cara untuk kita mendeteksi masalah di dalam diri kita. Walaupun dalam kondisi sehari-harinya masalah-masalah itu tidak muncul, tidak terasa gejalanya, tetapi sesudah menjalankan laku meditasi itu kemudian masalahnya akan tampak dan terasa gejalanya. Nantinya kalau sudah terbiasa bermeditasi, maka masalah-masalah di atas akan teratasi, karena tubuh, pikiran dan energi kita akan beradaptasi menyelaraskan diri menuju titik nol. Itu juga sebenarnya manfaat meditasi yang ditawarkan dalam meditasi-meditasi untuk relaksasi, penyembuhan, dsb.
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, untuk langkah awalnya bisa saja meditasinya dilakukan dengan tidak memejamkan mata. Dalam kondisi ruangan gelap gulita mata boleh tidak terpejam, tetapi tetap santai, seperti orang melamun, pandangan diarahkan santai ke bawah.
Tetapi pada latihan meditasi selanjutnya sebaiknya kita membiasakan diri untuk memejamkan mata, untuk memunculkan aktivitas batin dan sukma yang sebenarnya, yang juga berfungsi untuk mengsugesti diri untuk menyelaraskan semua energi, pikiran dan batin untuk selaras menuju titik nol.
sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists
Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.