Mempunyai Sugesti atau Citra Gaib Sendiri
Ada banyak orang yang menghubung-hubungkan suatu kejadian gaib dengan mahluk halus tertentu, walaupun kejadian yang sebenarnya tidak selalu benar begitu.
Ada orang yang bila bulu kuduknya merinding kemudian ia menganggap ada sesosok sukma/arwah yang datang, bisa sukma leluhur atau sukma orang lain yang sudah meninggal.
Ada juga orang yang ketika berada di suatu tempat yang sepi ia merasa takut, merinding, atau merasa ada yang mengawasi, kemudian dianggap ada kuntilanak atau ada mahluk halus lain di tempatnya berada.
Dalam kejadian-kejadian di atas, jika benar kejadiannya ada hubungannya dengan mahluk halus, seringkali gambaran sosok halus di dalam pikirannya itu tidak sejalan dengan mahluk halus yang sesungguhnya, karena itu adalah pencitraannya sendiri tentang mahluk halus.
Ada juga beberapa teman Penulis yang bisa melihat gaib, tetapi mempunyai sugesti-sugesti sendiri dalam pikirannya, mempunyai pencitraan sendiri tentang mahluk halus sbb:
- Ada yang mencitrakan mahluk halus itu seperti kuntilanak, sehingga hampir semua mahluk halus yang dilihatnya akan tampak olehnya sebagai sosok perempuan berpakaian putih panjang seperti kuntilanak.
- Ada yang mencitrakan (hidup dalam dogma) bahwa mahluk halus sama dengan setan yang berkerudung hitam menakutkan, sehingga semua mahluk halus yang dilihatnya akan tampak olehnya sebagai sosok setan berkerudung hitam menakutkan.
- Ada juga yang mencitrakan (hidup dalam dogma) bahwa mahluk halus sama dengan setan yang badannya hitam besar menakutkan, sehingga semua mahluk halus yang dilihatnya akan tampak olehnya sebagai setan hitam besar menakutkan.
Ada banyak orang yang bisa melihat gaib yang jika orangnya melihat sesosok mahluk halus, gambaran gaib yang diterimanya, yang tampak di matanya/pikirannya, adalah citra-nya atau perlambang-nya saja, bukan sosok wujud gaib aslinya.
Itu banyak terjadi pada orang-orang yang melihat gaib dengan bantuan khodam atau dengan amalan/mantra. Itu juga banyak terjadi pada orang-orang yang melihat gaibnya dibantu oleh sedulur papatnya, terutama yang pancer orangnya belum bisa melihat gaib. Dalam hal ini khodam dan sedulur papat itu mempermudah orangnya mengerti gaib dengan cara memberikan citra/perlambang dari gaibnya.
Misalnya ada pencitraan/perlambang bahwa sosok gaib harimau adalah sosok halus penjaga/pelindung, maka jika orang itu melihat orang lain yang mempunyai khodam penjaga/pelindung, maka apapun wujud asli khodam orang lain itu, yang tampak di matanya/pikirannya adalah sosok harimau, sehingga akan dikatakannya bahwa si orang lain itu mempunyai khodam harimau.
Ada juga pencitraan bahwa fungsi penjagaan gaib dicitrakan sebagai sosok prajurit, atau ksatria, sehingga jika orang itu melihat orang lain yang mempunyai khodam penjaga, maka apapun wujud asli khodam orang lain itu, yang tampak di matanya/pikirannya adalah sesosok prajurit, atau ksatria, membawa tombak, pedang, dsb, sehingga akan dikatakannya bahwa orang lain itu mempunyai khodam prajurit atau ksatria penjaga di belakangnya.
Ada juga orang yang mengatakan sebuah keris jawa khodamnya macan. Dalam hal ini yang ia ketahui hanyalah citra dan perlambang khodamnya saja, macan, artinya kerisnya itu berfungsi untuk penjagaan gaib/keselamatan. Khodamnya sendiri aslinya wujudnya bukan macan. Khodam wahyu keris jawa tidak ada yang wujudnya macan (kecuali isinya jin yang bukan khodam aslinya). Itu hanya perlambang saja dari fungsi/tuah kerisnya yang untuk penjagaan gaib.
Dalam hal ini walaupun orang-orang itu bisa melihat gaib, atau mampu mendeteksi keberadaan sesuatu yang gaib, tetapi kebanyakan sosok-sosok mahluk halus yang dilihatnya bukanlah sosok wujud aslinya, tetapi adalah gambaran citra/perlambang saja dari sosok-sosok gaib yang gambarannya sejalan dengan arti/fungsi/tuah/jatidiri sosok halus yang dilhatnya.
Walaupun sosok macan atau prajurit atau ksatria itu citranya sama dengan khodam penjaga, tapi tetap saja itu bukanlah gambaran gaib yang sesungguhnya, hanya citranya saja yang sama, maksud dan artinya saja yang sama, yaitu orang itu mempunyai sesosok halus penjaga, tetapi sosok wujud asli khodamnya tidak sama, karena perwujudan asli khodamnya mungkin bukan macan atau prajurit atau ksatria, mungkin aslinya wujudnya adalah sesosok bapak-bapak berjubah, bangsa jin berbulu hitam, laki-laki ksatria, laki-laki kekar bertelanjang dada, dsb. Dan pada posisi yang dikatakannya ada khodam penjaga itu, macan di depan atau prajurit di belakang tubuhnya, jika khodamnya itu kita deteksi keberadaan energinya dengan rabaan tangan, tidak akan kita rasakan keberadaan energinya, karena di posisi yang ia sebutkan itu, di depan atau di belakang tubuhnya memang tidak ada sesosok gaib apapun, karena khodam penjaganya itu sebenarnya posisinya di sebelah kanannya atau mungkin di dalam badannya.
Dalam kasus ini walaupun mereka bisa melihat gaib, atau bisa mendeteksi gaib, dan mengerti maksud dan arti dari kegaiban yang dilihatnya (sesuai citra/perlambangnya), tetapi jika gambaran sosok wujud gaib yang macan atau prajurit itu dianggapnya adalah sosok wujud gaib aslinya, maka mereka telah tertipu oleh pikiran mereka sendiri.
Itu juga kalau citranya, arti dan maksudnya sama dengan yang sesungguhnya. Dalam banyak kasus justru banyak orang diberikan gambaran citra, arti dan maksud yang berbeda/menyimpang dari arti dan maksud yang sesungguhnya. Ini banyak terjadi pada kasus orang-orang yang ketempatan mahluk halus di dalam kepalanya atau di dalam badannya, atau yang memiliki khodam pendamping, yang khodamnya itu bukanlah sosok gaib yang baik wataknya, yang telah dengan sengaja menyesatkan orangnya. Banyak yang orangnya dipenuhi dengan gambaran jelek (fitnah dari khodamnya) tentang orang lain sehingga orang itu juga menjadi selalu berpikiran jelek/jahat tentang orang lain, orangnya menjadi berpikiran/berprasangka jahat terhadap orang lain. Dalam kondisi yang parah orangnya bisa menjadi penyebar fitnah, kebencian dan permusuhan. Ada juga orang yang diberikan banyak gambaran gaib fiktif, ilusi/halusinasi sampai merasa terganggu pikirannya. Ada juga yang orangnya sampai mengalami gangguan jiwa karena dihantui oleh banyaknya ilusi/halusinasi di kepalanya.
sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists
Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.