09 April 2024

Pembukaan Mata Ketiga Untuk Melihat Gaib dan Kasus Ketempatan Mahluk Halus

Pembukaan Mata Ketiga Untuk Melihat Gaib dan Kasus Ketempatan Mahluk Halus

Dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak terjadi mahluk halus bersemayam di dalam tubuh manusia, baik di dalam badan maupun di dalam kepala. Banyak mahluk halus yang datang sendiri kepada seseorang, selain yang kemudian menjadi khodam pendampingnya, banyak juga yang masuk bersemayam di dalam badan/kepala manusia. Kita saja yang tidak mengetahuinya.

Bila yang bersemayam di dalam tubuh manusia itu adalah dari jenis selain sukma manusia, misalnya jenis bangsa jin, dan bukan golongan hitam, mungkin jenis itu tidak bersifat menyesatkan, mungkin bisa berguna, bisa menjadi khodam, bisa membantu orangnya melihat gaib, walaupun mungkin melihat gaibnya itu tidak selalu akurat, banyak yang bersifat perlambang, karena gambaran dalam penglihatan gaibnya itu sebenarnya adalah pemberian khodamnya itu, bukan aslinya orangnya bisa melihat gaib.

Khodam-khodam itu yang berfungsi sebagai khodam ilmu/pendamping akan membantu/mempermudah kita dalam semua hal yang bersifat keilmuan dan kegaiban (termasuk memberikan gambaran gaib di pikiran kita) dan menambah kuat efek sugesti kita. Tetapi dengan adanya khodam-khodam itu mungkin penglihatan gaib kita itu, atau jika masih ada fenomena-fenomena gaib lain yang juga kita alami, mungkin ada yang benar, mungkin juga ada yang sifatnya ilusi, tidak semuanya sungguhan. Fenomena ini oleh Penulis dikategorikan sama dengan melihat gaib dengan bantuan khodam.

Umumnya gambaran penglihatan gaib dari khodam kita itu, gambaran gaib yang tidak sungguhan itu, tidak bersifat menipu/menyesatkan. Gambaran-gambaran gaib itu diberikan oleh khodam-khodam kita sebagai cara mereka membantu kita berimajinasi, atau bersugesti batin, sesuai fungsi mereka sebagai khodam.

Tetapi gambaran-gambaran gaib tidak sungguhan itu, walaupun tidak bersifat menipu/menyesatkan, bagi kita gambaran-gambaran gaib itu tetap kita anggap sama dengan tidak riil, tidak sungguh-sungguh sesuai aslinya. Karena itu kita harus bisa membedakan mana yang riil dan mana yang tidak. Jangan semuanya dianggap riil atau tidak riil, atau semuanya dianggap ilusi. Dan jangan yang sifatnya tidak sungguhan kita katakan sungguhan, atau sebaliknya, yang sungguhan kita katakan ilusi. Kita sendiri yang harus bisa membedakannya, karena penglihatan gaib yang asli dengan yang ilusi sebenarnya berbeda rasanya.

Walaupun gambaran gaibnya tidak semuanya riil, tetapi itu adalah bantuan khodam kita sesuai fungsi mereka sebagai khodam. Lebih baik pada saat kita mengalami suatu fenomena gaib atau penglihatan gaib, kita perintahkan khodam-khodam kita supaya tidak memberikan gambaran gaib, supaya mereka mengikuti saja aliran pikiran kita, sehingga gambaran gaib yang akan kita dapatkan bisa diharapkan bersifat sungguhan, riil, bukan ilusi.

Itu tidak sama dengan keberadaan jenis sukma/arwah di dalam badan/kepala seseorang yang sebagian besar gambaran gaibnya bersifat ilusi dan halusinasi yang tujuannya memang untuk menyesatkan/menipu. Keberadaan mereka di dalam tubuh manusia saja sudah menunjukkan itikad dan perwatakan mereka yang tidak baik.

Jenis sukma/arwah manusia biasanya akan cenderung menyesatkan, memberikan banyak gambaran gaib fiktif, ilusi dan halusinasi, bahkan bisa memenuhi pikiran si manusia dengan penglihatan gaib fiktif dan bisikan-bisikan gaib yang menyesatkan yang dalam kondisi yang parah bisa sampai membuat orangnya gila.

Salah satu ciri umum dari seseorang yang ketempatan mahluk halus (atau orangnya berkhodam) adalah orang itu memiliki kemampuan gaib tertentu, terutama merasa bisa melihat gaib tanpa sebelumnya orangnya pernah melatih keilmuan itu, atau orang itu merasa ada keberuntungan-keberuntungan atau kata-katanya manjur terjadi. Artinya ada sesuatu yang lain yang sudah membuatnya bisa melihat gaib, sudah membuatnya mempunyai kemampuan gaib dan sudah mendatangkan keberuntungan-keberuntungan dan kata-katanya manjur terjadi.

Ciri lainnya yang menjadi kemungkinan besar seseorang ketempatan mahluk halus di dalam tubuhnya (atau orangnya berkhodam) adalah ketika ia bermeditasi memejamkan mata (atau ketika sedang tidur bermimpi) sering sekali orangnya merasa pikirannya (atau rohnya) seperti melayang pergi keluar tubuhnya, merasa melambung terbang tinggi ke langit, atau merasa masuk ke alam gaib, merasa dibawa berjalan-jalan di alam gaib, atau bahkan merasa bisa merogoh sukma, atau merasa bertemu dengan sosok-sosok halus lain, yang sebenarnya kejadian-kejadian gaib yang dialaminya itu adalah gambaran gaib/ilusi/halusinasi atau mimpi yang diberikan oleh si mahluk halus yang bersamanya, bukan kejadian gaib sungguhan.

Seseorang yang melihat gaib dengan bantuan khodam paling mudah ditandai dengan ketidak-akuratannya dalam melihat wujud sesosok gaib yang berada di dalam tubuh seseorang yang ketempatan mahluk halus.

Seseorang yang melihat gaib dengan bantuan khodam ini juga mudah ditandai dengan adanya pencitraan, dogma dan pengkultusan gaib yang diucapkannya, apalagi jika orangnya agamis atau hidup di lingkungan agamis, atau menjadi tokoh di lingkungan keilmuan tertentu.

Orang-orang yang bisa melihat gaib karena dirinya berkhodam atau karena dirinya ketempatan mahluk halus, selain sebenarnya mereka sudah bisa melihat gaib (dengan bantuan khodam), mungkin dengan dirinya membaca suatu amalan gaib penglihatan gaibnya itu menjadi semakin jelas dan tajam (walaupun mungkin banyak fiktifnya).

Walaupun amalannya itu dirasakannya ampuh untuk dirinya sendiri, tetapi jika amalan gaibnya itu, atau amalan gaib ciptaannya sendiri, ditawarkannya kepada orang lain yang awam dan tidak berkhodam, mungkin orang lain itu akan tetap tidak bisa melihat gaib. Atau jika amalan gaibnya itu digunakannya untuk ia membukakan penglihatan gaib orang lain yang awam dan tidak berkhodam, mungkin orang lain itu juga akan tetap tidak bisa melihat gaib. Mungkin amalan gaibnya itu efektif hanya untuk dirinya sendiri saja atau hanya untuk orang lain yang kondisinya sama dengan dirinya yang ketempatan mahluk halus (atau berkhodam).

Walaupun banyak orang di internet mengatakan bahwa melihat gaib itu mudah, dan banyak amalan melihat gaibnya ditawarkan kepada orang-orang, tapi ternyata tidak semua orang yang menjalankannya berhasil mendapatkan hasil dirinya bisa melihat gaib. Itulah bedanya orang biasa yang tidak berkhodam yang belajar untuk bisa melihat gaib dengan orang-orang yang bisa melihat gaib tanpa dirinya dulu pernah belajar melihat gaib (yang melihat gaibnya adalah karena dirinya ketempatan mahluk halus atau berkhodam).

Jadi jika anda sudah mencoba berbagai macam amalan ilmu melihat gaib yang dikatakan pemiliknya ampuh untuk melihat gaib, tapi ternyata anda tetap saja tidak bisa melihat gaib, sebaiknya tidak usah dipaksakan, mungkin memang amalan itu tidak ampuh untuk anda, mungkin itu karena kondisi anda tidak sama dengan orang si pemilik amalannya yang ketempatan mahluk halus (atau berkhodam).

Begitu juga bila anda sudah mencoba berbagai macam pembukaan cakra untuk bisa melihat gaib yang ternyata anda tetap saja tidak bisa melihat gaib. Orang yang sudah bisa melihat gaib karena dirinya ketempatan mahluk halus di kepalanya, walaupun orangnya tidak pernah cakra mata ketiganya dibukakan, kemungkinan besar cakra mata ketiganya sudah terbuka dengan sendirinya. Tapi anda dan orang lain tidak akan langsung bisa melihat gaib hanya dengan cara dibukakan saja cakra mata ketiganya. Mungkin memang kondisi anda tidak sama dengan orang si pemilik ilmunya yang kepalanya ketempatan mahluk halus.

Usaha membukakan penglihatan gaib yang berhasil kebanyakan adalah yang proses laku keilmuannya itu mendatangkan sesosok khodam ilmu/pendamping khusus untuk membantu melihat gaib. Mungkin posisi khodamnya itu ada di sebelah kanan atau mungkin masuk ke dalam kepala. Tapi kebanyakan spiritualisnya/gurunya tidak menyadari bahwa laku keilmuannya membukakan penglihatan gaib orang lain itu sudah mendatangkan sesosok khodam (itu juga menunjukkan bahwa spiritualisnya itu tidak sungguh-sungguh bisa melihat gaib, apa yang dilihatnya hanyalah penglihatan gaib yang diberikan oleh khodamnya).

Jika anda mengetahui bahwa diri anda ketempatan mahluk halus di kepala anda dari adanya fenomena-fenomena seperti disebutkan di atas, yang indikasinya dengan adanya mahluk halus itu anda merasa bisa melihat gaib tanpa sebelumnya anda pernah melatih kemampuan itu, Penulis menganjurkan supaya sosok gaib itu dikeluarkan saja dari kepala anda supaya anda bisa lebih jernih dalam menganalisa kegaiban dan supaya anda tidak sampai dipengaruhi oleh sosok halus itu menjadi selalu berpikiran jelek dan jahat tentang orang lain. Hanya saja Penulis belum tahu dan tidak bisa memastikan apakah sesudah sosok gaib itu dikeluarkan anda akan masih bisa melihat gaib. Jadi sebelumnya anda harus rela kalau sesudahnya anda tidak lagi bisa melihat gaib.

Tetapi bila keberadaan energi mahluk halusnya itu sudah merangsang aktifnya saraf-saraf imajinasi di kepala anda sehingga sesudah mahluk halusnya itu dikeluarkan ternyata anda masih bisa melihat gaib, walaupun kemampuan melihat gaib anda itu berkurang dibanding sebelumnya, kondisi melihat gaibnya akan lebih baik, tidak lagi banyak fiktifnya.

Begitu juga upaya kita untuk minta dibukakan mata batin atau mata ketiga kita agar kita bisa melihat gaib, harus juga diwaspadai, jangan sampai caranya membuat kita bisa melihat gaib itu adalah dengan cara memasukkan/mengisikan mahluk halus ke dalam kepala kita, yang kalau itu berhasil terjadi maka kita akan merasa bisa melihat gaib, tetapi penglihatan gaib kita itu tidak semuanya benar sesuai aslinya apa adanya, kasusnya sama dengan melihat gaib dengan bantuan khodam. Lebih buruk lagi kalau sampai kemudian kepala kita dipenuhi oleh ilusi dan halusinasi, atau bahkan sampai membuat kita merasa dihantui gambaran-gambaran gaib atau membuat kita merasa diikuti sosok-sosok gaib yang itu bisa membuat kita gila.

Terhadap semua bentuk pengisian ilmu dan khodam yang langsung mengisikannya ke dalam tubuh kita haruslah kita lebih berhati-hati, terutama pada efek samping selanjutnya, karena efek negatifnya yang terjadi, jika ada, jika sampai benar terjadi, tidak semua orang pinter, termasuk gurunya, mampu mendeteksi faktor penyebabnya, apalagi untuk menangkal dan menanggulanginya (termasuk yang sesudah belajar ilmunya kemudian muridnya itu menjadi gila).

Tetapi dengan adanya kejadian dirinya ketempatan sesosok mahluk halus ada juga orang yang merasa beruntung karena merasa dirinya berkhodam dan bisa melihat gaib. Jadi semuanya berpulang kepada orangnya itu sendiri.

Tetapi jika fenomena ketempatan mahluk halus itu benar terjadi, dan dideteksi jenis mahluk halusnya adalah dari jenis sukma manusia (arwah), siapapun dia, apapun sosok wujudnya, di dalam tubuh bagian manapun posisinya berdiam, Penulis menganjurkan supaya sosok sukma arwah manusia itu diusir pergi (lebih baik lagi kalau sebelumnya sukma arwah itu dibungkus dengan pagaran absolut supaya tidak dapat mengganggu manusia yang lain).

Kalau keberadaan mahluk halus itu dirasakan tidak baik, atau bersifat mengganggu, sebaiknya dikeluarkan saja. Yang berdiam di dalam kepala biasanya kekuatannya ringan, tidak lebih dari 2 md (lebih dari itu bisa memicu munculnya kanker otak, stroke, dsb, indikasi awalnya biasanya orangnya merasa kepalanya sering pusing karena kebebanan energi khodamnya). Yang di dalam kepala bisa mudah diusir pergi dengan bantuan khodam pusaka, khodam batu akik, dsb. Sebaiknya sesudahnya kepalanya dibuatkan pagaran gaib absolut supaya tidak lagi dimasuki gaib yang lain.

Ketergantungan pada melihat gaib juga menyebabkan orang menjadi tidak peka rasa batinnya, tidak dapat mendeteksi kegaiban di lingkungannya berada, tidak bisa mengedepankan "rasa", kecuali ia melihat sendiri sosok-sosok gaibnya. Karena kurangnya kepekaan dan ketajaman batinnya seringkali juga menjadikan pemahaman mereka menjadi dangkal, yang mampu dilihatnya hanya sebatas kulitnya saja, tidak mampu mengetahui kesejatian dari apa yang dilihatnya, bahkan seringkali orang-orang tersebut tertipu dengan penglihatannya sendiri. Kepada orang lain yang awam mereka akan memberikan cerita-cerita dan penjelasan yang seringkali tidak sesuai dengan hakekat kesejatian dari apa yang sesungguhnya ada/terjadi, ceritanya akan banyak bersifat dogma dan pengkultusan, apalagi kalau orangnya menjadi tokoh di dalam kelompok keilmuan gaib atau hidup di lingkungan agamis.

Faktor-faktor ketidak-akuratan di atas menyebabkan banyak terjadi ketidak-akuratan dalam melihat gaib, juga ketidak-akuratan pengetahuan tentang mahluk halus. Sehingga secara keseluruhan, dalam hal melihat gaib, sekalipun seseorang bisa melihat gaib, tetapi tidak semua orang mampu menggali dan mengungkap isi dan kesejatian dari apa yang dilihatnya, lebih banyak orang yang melakukan pencitraan saja, atau memunculkan dogma, pengkultusan, mitos dan tahayul, dan banyak orang yang tertipu oleh penglihatan gaibnya sendiri.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.