Ilmu Medhar Sukma
Ilmu ini lebih tinggi dari Ilmu Merogoh Sukma. Dengan ilmu ini kita bisa dengan sengaja memecah sukma kita. Kesadaran kita adalah pancer, sedangkan sukma kita yang lain disebut sedulur kita. Sedulur kita inilah yang kita pecah, sehingga bisa terpisah dari pancer kita, bisa dipecah menjadi 2, menjadi 3 atau menjadi 4. Sedulur kita itu bisa pergi kemana saja yang kita inginkan. Apa yang dilihatnya kita juga bisa melihatnya, apa yang dialaminya kita juga bisa merasakannya.
Ilmu ini diterapkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada ilmu merogoh sukma, yaitu supaya kita bisa mengontrol kegaiban, bisa melakukan perbuatan-perbuatan gaib di alam gaib atau di tempat lain di dunia manusia tanpa kita harus khusus keluar tubuh merogoh sukma. Kita bisa mengamalkan ilmu ini kapan saja sambil kita tetap sadar dan bekerja, menyetir mobil atau sambil melakukan aktivitas lain, tidak lagi harus melakukannya dengan konsentrasi khusus, tidak perlu lagi mengunci diri di dalam kamar dan tidak masalah berapa lama sukma kita terpecah berada di luar tubuh kita. Apa yang dilihat oleh para sedulur papat, kita juga bisa melihatnya, apa yang dialaminya kita juga bisa merasakannya, tetapi aturannya sama, di alam gaib sukma kita tidak boleh sampai ditahan atau ditangkap oleh gaib lain.
Bila seseorang menguasai ilmu merogoh sukma dan sekaligus juga ilmu medhar sukma, maka ketika ia merogoh sukma, keluar dari raganya, sukmanya itu dapat dipecah menjadi 5 roh yang wujudnya mirip dan serupa, yaitu 1 roh pancer dan 4 roh sedulur papat (roh pancer akan tampak lebih tebal dan jelas, sedangkan roh sedulur papat lebih tipis transparan). Tetapi kebanyakan orang yang memecah sukmanya ketika merogoh sukma, sukmanya hanya bisa dipecah menjadi 2 roh, yaitu 1 roh pancer dan 1 kesatuan roh sedulur papat.
Pada orang-orang yang menguasai ilmu merogoh sukma dan sekaligus juga ilmu medhar sukma, penerapan ilmunya itu akan sama dengan memecah roh untuk melihat gaib secara roh. Ketika ia merogoh sukma keluar dari raganya, sukmanya itu dapat dipecah menjadi 5 roh yang wujudnya mirip dan serupa. Roh pancer dan 4 roh sedulur papatnya dapat saling berkomunikasi bertukar pikiran sebagai pribadi sendiri-sendiri.
Kelima roh itu juga bisa bersama-sama bertarung berkelahi melawan mahluk halus atau manusia, atau kelima roh itu dapat menyatu menjadi 1 roh yang kekuatannya lebih tinggi dibanding bila mereka terpecah sendiri-sendiri.
Ilmu medhar sukma ini dapat juga digunakan untuk keperluan lain, seperti untuk memerintahkan sedulur papatnya masuk merasuk ke dalam diri seseorang, untuk mempengaruhi pikirannya, untuk menyampaikan suatu berita/perintah kepada seseorang atau untuk berkomunikasi dengan orang lain (bisa juga diperintahkan untuk memberikan mimpi atau menampakkan diri di hadapan seseorang).
Ketika sedulur papat sudah medhar, sedulur papatnya itu dapat berfungsi dan dapat difungsikan sama seperti khodam pendamping yang umum. Tatacara penggunaannya juga sama, hanya diperlukan sugesti saja kepada sedulur papatnya itu, tidak perlu amalan khusus.
Kemampuan medhar sukma dapat juga terjadi secara alami , yaitu pada orang-orang yang sukmanya sudah memiliki kekuatan gaib yang tinggi, biasanya sesudah sedulur papatnya berkekuatan gaib di atas 20 kalinya kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul. Pada orang-orang itu sedulur papatnya sendiri yang berinisiatif medhar, karena sedulur papatnya itu merasa sudah kuat, merasa sudah bisa menjadi khodam penjaganya dan bisa setiap saat keluar dari tubuh untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan (dalam hal ini hendaknya dipahami bahwa kekuatan sukma dan khodam dan mahluk halus di bawah 20 kalinya kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul secara kebatinan kekuatan gaib setingkat itu dianggap masih rendah).
Pada kasus di atas, pada medhar sukma yang terjadi secara alami, biasanya yang medhar hanyalah separoh saja dari roh sedulurnya. Jika sedulurnya hanya 2, maka yang medhar hanya 1. Jika sedulurnya ada 4, maka yang medhar hanya 2. Sedangkan sedulur yang separohnya lagi masih tinggal bersama pancernya di dalam tubuh untuk menerima pemberitahuan gaib dari sedulur yang medhar itu dan menyampaikannya kepada pancernya.
Tetapi pada kasus medhar sukma yang alami itu, sedulur papatnya hanya keluar sebentar-sebentar saja, tidak lama, hanya dalam kondisi tertentu yang diperlukan saja. Sedulur papatnya belum sungguh-sungguh aktif memedharkan diri. Sedulur papat hanya akan aktif medhar jika orangnya (pancernya) aktif menjalani kebatinan dan spiritual tingkat tinggi dan berdimensi gaib tinggi. Dalam kondisi itu aktifnya sedulur papatnya adalah karena tersugesti oleh laku kebatinan dan spiritual pancernya, sedulur papatnya akan aktif mencarikan inspirasi dan pengetahuan gaib berdimensi tinggi dan memberitahukannya kepada pancernya berupa ide/ilham dan penglihatan gaib, sehingga pancernya juga menjadi tahu. Dalam kondisi ini pancernya sudah bisa menjadikan sedulur papatnya itu sebagai Guru Sejati-nya yang mengajarkan segala sesuatu pengetahuan kepadanya, yang memberikan banyak pengetahuan, penglihatan dan inspirasi untuk ditindaklanjuti.
Kebanyakan orang jaman sekarang yang menguasai ilmu medhar sukma tidak berasal dari kekuatan kebatinan/spiritualnya, tetapi dari penerapan ilmu gaib atau menekuni ilmu-ilmu khusus kebatinan.
Pada jaman sekarang ilmu-ilmu olah sukma di atas tidak harus dipelajari dengan menjalani olah kebatinan terlebih dahulu. Seseorang yang sudah dapat merogoh sukma juga tidak berarti dia sudah menguasai perihal ilmu kebatinan yang lain, karena mungkin ilmu merogoh sukma itu saja yang dia bisa, sedangkan ilmu kebatinan yang lain tidak ditekuninya. Bisa terjadi demikian karena ilmu merogoh sukma atau ilmu-ilmu sukma yang lain bisa juga didapat tanpa melalui tahapan olah kebatinan, tetapi melalui keilmuan aliran Ilmu Gaib dan Ilmu Khodam yang dalam keilmuannya mempelajari secara khusus satu per satu ilmu-ilmu tersebut.
Tetapi bagi orang-orang yang sukmanya belum kuat, tubuhnya akan menjadi lemah dan mudah sakit bila sukmanya itu terpecah atau terpisah. Biasanya ini terjadi pada orang-orang yang secara khusus mempelajari ilmu merogoh sukma atau medhar sukma bukan dengan jalan kebatinan/spiritual, tetapi dengan amalan ilmu gaib/khodam. Karena sukmanya sendiri belum cukup kuat, maka resikonya besar di alam gaib sukmanya itu dapat ditahan/ditangkap oleh mahluk halus lain, walaupun mahluk halus yang menangkapnya hanya setingkatan gondoruwo saja.
Kebanyakan orang belum dapat menggunakan ilmu medhar sukma untuk melihat gaib seperti contoh melihat gaib secara roh di atas. Kebanyakan orang menguasai ilmu medhar sukma hanya pada tingkatan dasar saja, yaitu hanya untuk memerintah roh sedulur papatnya keluar dari tubuh, untuk melakukan suatu perbuatan tertentu seperti untuk menyerang/mengusir sesosok mahluk halus, atau untuk diperintah mengambilkan suatu benda pusaka dari alam gaib (roh sedulur papatnya diperlakukan seperti khodam ilmu).
Penggunaan ilmu medhar sukma untuk melihat gaib (melihat gaib secara roh) adalah suatu kemampuan khusus tingkat tinggi yang tidak semua orang yang menguasai ilmu medhar sukma dapat melakukannya.
Jika seseorang belum bisa menyelaraskan kepekaan rasa dan penglihatan gaibnya dengan para sedulur papatnya, maka orang itu belum bisa mendayagunakan medhar-nya sukmanya untuk kemampuan melihat gaib secara roh, hanya sedulur papatnya saja yang medhar untuk menjadi khodam penjaganya atau untuk diperintah melakukan suatu perbuatan tertentu. Dalam arti, sedulur papatnya itu memang sudah bisa medhar, baik medhar sendiri ataupun dengan amalan ilmu, hanya medhar saja, tapi itu bukan ilmu medhar sukma.
Jadi, baik medhar sendiri ataupun dengan amalan ilmu, untuk bisa sampai pada ilmu medhar sukma yang sesungguhnya seseorang harus bisa menyelaraskan kepekaan rasa dan penglihatan gaibnya dengan para sedulur papatnya, supaya orang itu bisa mendayagunakan medhar-nya sukmanya untuk kemampuan melihat gaib secara roh. Itulah hakekat dari ilmu medhar sukma, yang bukan sekedar bisa medhar, bukan sekedar bisa memerintahkan sedulur papatnya keluar dari tubuhnya.
Ada ilmu lain atau kejadian yang mirip dengan kejadian pada ilmu medhar sukma. Misalnya ada beberapa orang yang bersaksi telah melihat si A ada di suatu tempat atau ada di beberapa tempat sekaligus pada saat yang bersamaan. Mungkin saja ini adalah penerapan dari ilmu medhar sukma, tapi bisa juga itu adalah penampakkan gaib dari khodam ilmu seseorang, atau bisa juga itu adalah penampakan dari mahluk jadi-jadian. Kebanyakan kasus seperti itu adalah penampakan gaib dari khodam ilmu seseorang, tetapi kebenaran kejadian itu tidak bisa dipastikan, karena orang yang bersaksi itu juga tidak dapat memastikan apakah yang dilihatnya itu benar si A ataukah itu suatu bentuk penampakkan gaib.
sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists
Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.