Ilmu Merogoh Sukma Lanjutan
Dalam olah sukma kita mengolah sukma kita, yaitu khusus mengolah roh kita, tentang apa yang dapat dilakukan oleh roh kita di luar tubuh kita.
Seseorang yang belum pernah melakukan olah batin, berarti sukmanya masih lemah. Walaupun ada guru yang dapat mengajari anda cara merogoh sukma, bila anda sendiri belum memiliki dasar kekuatan kebatinan yang cukup, dengan mempertimbangkan efek buruk yang dapat terjadi, sebaiknya jangan anda mencobanya. Apalagi bila di kemudian hari, tanpa pendamping, anda mencoba melakukannya sendiri.
Resiko yang dapat terjadi, selain yang sudah disebutkan di atas, juga resiko karena berhubungan dengan mahluk halus lain di alam gaib. Baca: Roh Manusia Lanjutan 2.
Dengan terawangan gaib anda bisa melihat ke tempat-tempat yang jauh dan tersembunyi. Tetapi resikonya juga sama bila roh anda bertemu dengan roh halus lain. Banyak kejadian yang setelah roh sedulur papatnya itu keluar jauh dari badannya, kemudian tidak dapat kembali lagi. Rohnya ditahan/ditangkap oleh mahluk halus lain. Akibatnya, orang itu akan terus-terusan melihat gaib, dan sosok gaib yang menahan rohnya itu akan terus menghantuinya (karena sosok gaib itu memang menahan roh sedulur papatnya dan roh sedulur papatnya yang ditangkap itu terus-terusan berhadapan dengan sosok gaib itu). Sudah jelas bahwa orang itu kemudian akan terganggu jiwanya.
Lebih baik bila anda melatih lebih dulu kepekaan rasa sambil anda belajar melihat secara batin, mempersiapkan mental dan menguatkan kebatinan anda. Bila sudah mengerti resikonya (untuk kehati-hatian), sudah siap secara psikologis dan memang ingin bisa melihat gaib, mintalah diajari cara melihat gaib dengan cakra mata ketiga saja, jangan merogoh sukma. Kemampuan melihat gaib ini akan menjadi dasar yang baik sekali untuk mempelajari ilmu-ilmu kebatinan yang lain, termasuk ilmu terawangan gaib dan ilmu merogoh sukma.
Memang walaupun kita sering berinteraksi dengan mahluk halus belum tentu kita mengalami kejadian yang pahit. Tulisan ini dimaksudkan sebagai bahan pengetahuan saja supaya kita berhati-hati, jangan sampai kita menjadi salah satu orang yang apes, mengalami pahitnya. Baca juga: Kekhawatiran Melihat Gaib.
-----------
Menindaklanjuti pertanyaan-pertanyaan seputar kehatian-hatian dalam bermeditasi supaya tidak terjadi merogoh sukma di luar kendali, berikut ini diuraikan penjelasannya.
Masing-masing meditasi mempunyai tujuan dan tatacara sendiri-sendiri.
Sebaiknya diikuti saja tatacaranya sesuai tujuan meditasinya masing-masing, jangan disamakan atau dicampurkan tata pelaksanaannya.
Tentang proses awal merogoh sukma biasanya ada tanda-tanda awalnya, antara lain:
- Tubuh bergetar kencang,
- Roh terasa naik ke atas, terasa dingin dari kaki naik ke atas,
- Pikiran terasa melayang, rohnya terasa seperti mengambang keluar tubuh.
Kalau terasa terjadi tanda-tanda seperti di atas sebaiknya meditasinya dihentikan sejenak. Konsentrasi lagi, pikiran jangan kosong melayang, alirkan doa dalam hati.
Cara bermeditasi yang benar itu pikiran jangan kosong, tetapi dikendorkan, diistirahatkan, alirkan doa/zikir dalam hati supaya pikiran tidak kosong melayang, atau mewirid amalan gaib jika tujuannya untuk itu.
Jadi yang benar itu pikiran tidak kosong, tetapi dikendorkan, diistirahatkan, untuk lebih mengedepankan rasa dan batin.
Tetapi ada orang-orang yang kesulitan untuk mengendorkan pikiran. Pikiran yang seharusnya diistirahatkan malah dipakai keras berkonsentrasi. Bermeditasi dengan mata terpejam juga dapat mendorong orang untuk keras berkonsentrasi dengan pikirannya, yang jika diteruskan meditasinya, maka sesudah meditasinya itu kepala orangnya akan terasa pusing/penat.
Untuk orang-orang yang mengalami kesulitan mengendorkan pikiran seperti di atas, pemecahannya adalah pikiran dikendorkan seperti sedang melamun. Dalam kondisi kamar gelap gulita mata boleh tetap terbuka, pandangan diarahkan santai ke bawah seperti orang melamun. Tetap alirkan doa dalam hati supaya pikiran tidak kosong melayang (tetapi juga jangan keras berkonsentrasi untuk berdoa).
Tidak semua orang berhasil melepaskan pikirannya untuk mengedepankan batinnya. Kalau perlu meditasinya jangan direncanakan. Lakukan saja ketika kita sedang iseng dan santai tak ada kegiatan. Kalau kita santai melakukannya dan tak ada beban hasrat, biasanya sekali saja melakukannya sudah berhasil. Tetapi ada juga orang lain yang harus melakukannya sampai berkali-kali baru bisa berhasil, bahkan ada juga yang tidak pernah berhasil. Mungkin memang bukan rejekinya. Memang peruntungan orang berbeda-beda dan faktor penghalangnya juga berbeda-beda.
Faktor terbesar yang menjadi penghalang pencapaian keberhasilan dari suatu laku meditasi adalah adanya khodam ilmu/pendamping atau adanya mahluk halus di dalam kepala atau badan yang keberadaan mereka itu sering sekali memberikan bisikan gaib dan penglihatan yang bersifat fiktif, ilusi dan halusinasi, terutama dalam meditasi mata terpejam. Mungkin malah orangnya sampai dibuat dibuat seolah-olah dirinya merogoh sukma, rohnya terbang ke langit atau berjalan-jalan di alam gaib atau berhalusinasi bertemu dengan sosok halus tertentu.
Karena itu jika anda sadar diri anda berkhodam sebaiknya sebelum bermeditasi anda sampaikan kepada khodam-khodam anda itu dan semua mahluk halus yang bersama anda supaya jangan memberikan gambaran dan bisikan gaib apapun. Perintahkan supaya mereka mengikuti saja jalan pikiran anda.
Sesudah diperintahkan begitu mudah-mudahan semua gaib yang bersama anda tidak akan memberikan halusinasi kepada anda, tetapi gaib yang di dalam badan/kepala, terutama yang jenisnya adalah sukma (arwah) manusia, kemungkinannya akan tetap memberikan halusinasi, karena sudah watak dasarnya menipu dan menyesatkan. Karena itu atas adanya mahluk halus jenis sukma/arwah di dalam tubuh manusia, siapapun dia, darimanapun asal-usulnya, Penulis menganjurkan untuk diisolasi dan dikeluarkan. Selebihnya tinggal anda sendiri untuk kritis membedakan mana kegaiban yang nyata dan mana yang fiktif/ilusi, jangan sampai terbawa mengikuti yang sifatnya fiktif/menipu. Usahakan untuk belajar bisa fokus kepada sedulur papat kita sendiri dalam hal inspirasi, ide dan ilham dan gambaran gaib, jangan kepada yang lain.
sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists
Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.