23 March 2024

Melihat Gaib Dengan Mata Ketiga

Melihat Gaib Dengan Mata Ketiga

Pada masa sekarang banyak orang yang ingin bisa melihat gaib, sehingga mereka juga rela mengeluarkan sejumlah rupiah untuk bisa instan melihat gaib (walaupun akhirnya banyak juga yang kecewa karena mereka tetap saja tidak bisa melihat gaib walaupun sudah banyak mengeluarkan rupiah).

Pengertian melihat gaib dengan mata ketiga di atas, yang pada masa sekarang banyak orang menyebutnya sebagai penglihatan mata ketiga, atau ilmu batin, atau ilmu mata batin, yang dikatakan orang bisa melihat gaib dengan menggunakan cakra mata ketiga, adalah pengertian orang pada masa sekarang yang berorientasi hanya ingin bisa melihat gaib saja, yang menganggap kemampuan melihat gaib adalah sesuatu yang sangat istimewa, bahkan dikultuskan dan dikatakan sebagai kemampuan gaib tingkat tinggi, yang sudah membuat banyak orang ingin bisa melihat gaib dengan cakra mata ketiga yang berada di dahi di antara 2 alis mata, yang umumnya pengertian itu berkembang di kalangan ilmu gaib dan ilmu khodam.

Pengertian itu tidak sejalan dengan pengertian di dunia keilmuan kebatinan dan spiritual karena umumnya cara itu sulit dikembangkan untuk bisa melihat/mendeteksi kegaiban tingkat tinggi, sulit untuk bisa digunakan melihat dewa dan buto, apalagi untuk bertarung berkelahi (kontak energi) melawan mahluk halus tingkat tinggi sekelas dewa dan buto. Cara itu juga tidak mendatangkan pengetahuan gaib yang berdimensi tinggi, seperti pengetahuan tentang dewa dan wahyu dewa atau tentang rahasia kegaiban hidup lainnya yang mengantarkan orang menjadi waskita, sehingga untuk dipandang mumpuni orang akan banyak memunculkan dogma dan pengkultusan yang seringkali tidak sejalan dengan kondisi kegaiban aslinya tetapi dogma dan pengkultusan itu harus dipercayai sebagai benar.

Di dunia kebatinan dan spiritual, semua kemampuan melihat gaib di atas, terutama melihat secara batin dan melihat secara roh, adalah apa yang disebut sebagai penglihatan mata ketiga , artinya orangnya mempunyai kemampuan untuk melihat sesuatu dengan selain mata wadagnya, yang kemampuan itu akan mendatangkan pengetahuan tersendiri, kebijaksanaan tersendiri, mendatangkan kebijaksanaan spiritual tentang kegaiban hidup dan kegaiban alam, yang akan mengantarkan seseorang memiliki hikmat kebijaksanaan kesepuhan dalam dirinya, peka sasmita, menjadi linuwih dan waskita.

Begitu juga dengan indera keenam. Yang dimaksud indera keenam adalah kepekaan seseorang untuk menginderai sesuatu yang tidak kelihatan mata, dan itu tidak harus orangnya bisa melihat gaib, karena pengertian indera keenam itu terutama adalah kemampuan peka rasa seseorang untuk bisa mendeteksi dan memahami sesuatu yang tidak tampak mata wadagnya, yang tidak dapat diinderai dengan panca inderanya. Kepekaan indera keenam banyak terasah pada orang-orang yang selalu menjaga kepekaan batinnya, yang selalu menjaga untuk selalu bisa peka rasa dan tanggap firasat, mengerti kegaiban, bukannya bisa melihat gaib tapi tidak tanggap sasmita.

Pada orang-orang yang tekun mendalami kebatinan/spiritual dan tapa brata, peka rasa dan batin, weruh sak durunge winarah, melihat gaib, terawangan gaib, melolos sukma, medhar sukma, dsb, biasanya merupakan kemampuan yang tidak terpisahkan dari kegaiban mereka, merupakan kemampuan gaib yang menyatu dengan diri mereka, sehingga mereka menjadi orang-orang yang linuwih dan waskita. Biasanya kemampuan atas ilmu-ilmu tersebut tidak secara khusus dipelajari, tetapi terjadi dengan sendirinya sebagai efek dari ketekunan penghayatan kebatinan/spiritual, laku prihatin, semedi dan tapa brata mereka.

Ada pembaca yang bertanya tentang apa tandanya seseorang sudah bisa melihat gaib secara roh, yang berbeda dengan melihat gaib secara batin.

Biasanya orang tidak membeda-bedakan cara-cara melihat gaib, karena tujuannya adalah hanya untuk bisa melihat gaib saja, terserah bagaimana caranya. Pembedaan istilah melihat gaib dengan mata ketiga, melihat gaib secara batin dan melihat gaib secara roh dilakukan oleh Penulis supaya jika kita bisa membedakannya dan tahu cara kerjanya, maka masing-masing kemampuan itu bisa ditingkatkan menjadi kemampuan yang lebih tinggi lagi.

Melihat secara roh adalah kemampuan tingkat lanjut dari melihat secara batin, sehingga di dalamnya ada banyak hal yang mirip yang membuat sulit untuk membedakan melihat secara roh dengan melihat secara batin. Yang utama membedakannya adalah tingkat kemampuannya.

Melihat secara roh biasanya terkait dengan kemampuan lain seperti merogoh sukma atau medhar sukma, atau kemampuan lain secara roh, sehingga penekanannya adalah mendayagunakan kemampuan roh/sukma, bukan batin lagi.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.