04 January 2024

Meditasi Olah Rasa Tahap 2

Meditasi Olah Rasa Tahap 2

Latihan selanjutnya adalah implementasi dari hasil latihan pertama di atas untuk belajar merasakan adanya setruman listrik halus pada benda jimat / mustika / pusaka sebagai tanda bahwa benda itu berpenghuni gaib (ada kandungan energinya). Lebih mudah jika anda menggunakan batu akik berkhodam milik anda sendiri. Kalau tidak punya, anda bisa meminjam milik teman anda.

Pada latihan tahap berikut ini latihannya diarahkan untuk lebih dalam lagi mengasah olah rasa dan batin, karena itu sebaiknya tahap demi tahap latihannya bisa dikuasai dengan baik sebelum mencoba tahapan latihan yang berikutnya.

Sebaiknya latihannya tidak dilakukan dengan mata terpejam, karena kondisi mata terpejam bisa mendorong munculnya ilusi dan halusinasi. Juga tidak harus dilakukan dengan duduk bersila, bisa dilakukan dengan berdiri atau bergerak berjalan menyesuaikan dengan kondisi dan sugesti dalam latihannya. Tetap kendorkan pikiran, biar rasa dan batin yang bekerja, fokuskan batin kepada proses latihannya.

Untuk tujuan mendeteksi sosok-sosok gaib berikut gambaran sosok wujudnya lebih baik dilakukan dengan mata terbuka. Tetap fokus pada kepekaan dan penglihatan batin. Kalau dilakukan dengan mata terpejam kemungkinannya yang akan anda dapatkan adalah gambaran gaib yang bersifat perlambang saja, atau pencitraan, bukan gambaran asli sosok wujudnya.

Sebaiknya sebelumnya kita oleskan minyak jafaron merah di tangan, perut, punggung dan leher kita untuk menjauhkan mahluk halus berenergi negatif dan yang golongan hitam dari sekitar kita, untuk meminimalisir resiko dari keberadaan mereka (lebih baik lagi kalau mandi dulu dengan campuran minyak jafaron).

Tahapan latihannya adalah sebagai berikut :

Latihan Tahap 1.

  1. Tenangkan hati dan pikiran.
  2. Gunakan kepekaan rasa, fokus pada benda yang sedang dipegang.
  3. Benda yang akan kita rasakan keberadaan isi gaibnya kita pegang dengan ujung ibu jari dan jari tengah, atau digenggam.

Untuk batu akik, bendanya kita pegang dengan ujung ibu jari dan jari tengah, atau digenggam. Pegangan tangan rileks, tidak kaku / keras menggenggam. Kalau setrumannya kurang terasa, bendanya dapat digerak-gerakkan sedikit.

Untuk benda keris atau tombak dan sejenisnya, merasakan setrumannya harus di bagian logam kerisnya, bukan di gagang kayunya. Dengan hormat kita keluarkan kerisnya dari sarungnya, kemudian kerisnya dipegang dengan tangan kiri. Dengan jari tangan kanan cukup kita sentuhkan ujung jari kita pada bagian logamnya. Kalau setrumannya kurang terasa, sambil menyentuhkan ujung jari tangan ke logamnya ujung jari kita gerakkan menelusuri bilah keris, dari pangkal keris sampai ujungnya. Lakukanlah dengan cara santai dan sopan.

Bila benda tersebut berpenghuni gaib di dalamnya, biasanya akan terasa di tangan kita rasa setruman halus. Bila rasa setruman itu kurang terasa, anda dapat berkata dalam hati tetapi diarahkan kepada benda tersebut, kontak batin, seolah-olah anda berkomunikasi dengannya : " Jika batu / keris ini ada isi gaibnya, tolong berikan getaran kencang di tangan saya ".  Lakukan sugesti tersebut beberapa kali sampai anda yakin dengan rasa getaran di tangan anda.

Jika benda tersebut ada berpenghuni gaib, biasanya akan dapat dirasakan setruman energinya di tangan kita, bahkan ada yang sampai membuat genggaman tangan terasa seperti keras kesemutan, atau pada bagian bilah keris bisa sampai terasa ujung jari kita seperti ditusuk-tusuk jarum atau seperti sengatan-sengatan listrik halus. Bila lama memegangnya akan terasa panas di tangan kita. Bila bendanya kosong tidak berpenghuni gaib, maka tidak akan ada rasa setrumannya.

Sesudah meditasi pembuka di atas yang untuk belajar merasakan setruman halus di ujung-ujung jari kita, biasanya sesudahnya ujung-ujung jari kita akan menjadi lebih peka. Bahkan ada orang yang terus merasakan adanya setruman ketika menyentuh benda apa saja. Dalam hal ini tangannya harus dinetralkan dari rasa-rasa setruman. Kalau perlu selama beberapa hari ia tidak lagi melatih tangannya itu, supaya netral dulu.

Dalam mendeteksi rasa setruman kita harus teliti menentukan rasa setruman yang kita rasakan di tangan kita itu, jika ada, apakah benar rasa setrumannya berasal dari bendanya ataukah berasal dari tangan kita sendiri, jangan sampai keliru. Dalam hal ini kita harus fokus pada rasa setruman yang asli berasal dari bendanya, bukan sekedar pada adanya rasa setruman di tangan kita. Jangan sampai benda-benda yang kosong dan tidak berenergi pun di tangan kita terasa ada setrumannya.

Masing-masing benda yang berpenghuni gaib akan memberikan rasa setruman yang berbeda-beda. Ada yang setrumannya halus tipis, ada yang keras terasa. Halus atau kerasnya rasa setruman itu tidak menandakan tingkat kesaktian atau kekuatan gaib di dalamnya, tetapi hanya menandakan perangai isi gaibnya yang halus ataukah berwatak keras. Sosok gaib yang berwatak keras akan memberikan rasa getaran / setruman yang lebih keras daripada yang berwatak halus. Selain itu, benda yang khodamnya selalu berada di dalam bendanya akan memberikan rasa setruman yang lebih keras dibanding benda yang khodamnya sudah keluar dari bendanya mendampingi pemiliknya. Benda yang isinya jenis sukma manusia, walaupun sebenarnya kekuatannya tinggi sekali, lebih halus setrumannya (hampir tidak terasa) dibandingkan benda yang berisi khodam bangsa jin. Karena itu benda yang rasa setrumannya lebih keras bukan berarti khodamnya lebih sakti, tetapi hanya menunjukkan bahwa bendanya mengandung "energi".

Sesudah bisa merasakan rasa setrumannya dengan cara menyentuhkan jari atau dengan menggenggamnya, latihannya kita lanjutkan dengan tidak menyentuhnya, dilakukan dalam jarak satu atau dua centimeter dari bendanya.

Dengan ujung jari atau telapak tangan yang terbuka dalam jarak satu atau dua centimeter dari bendanya kita coba merasakan setrumannya. Jika setrumannya kurang terasa, ujung jari atau telapak tangan kita bisa kita gerakkan berputar ke kanan-kiri atau digerakkan maju-mundur sampai setrumannya terasa di ujung jari atau di telapak tangan kita. Selain rasa setrumannya, biasanya juga kita akan bisa merasakan hawa panas atau dingin energi benda tersebut.

Secara umum pada posisi keberadaan mahluk halus orang akan bisa merasakan adanya hawa panas / dingin yang adalah tanda dari keberadaan energinya. Jika dalam latihan di atas kita sudah bisa merasakan adanya rasa setruman listrik halus di tangan kita, berarti tingkat kepekaan kita sudah lebih baik daripada kondisi orang awam yang hanya merasakan adanya hawa panas / dingin saja.

Jika anda sudah cukup mahir, cara itu dapat digunakan untuk merasakan posisi keberadaan sesosok mahluk halus di dalam suatu ruangan di rumah anda atau di lokasi tertentu. Julurkan tangan anda ke posisi-posisi tertentu di tempat-tempat yang diduga ada keberadaan sesosok mahluk halus. Dengan rabaan telapak dan ujung-ujung jari tangan kita coba merasakan posisi tempat keberadaan sosok gaibnya.

Pada bagian ruangan yang tepat di posisi itu berpenghuni gaib kita akan merasakan bukan hanya rasa panas / hangat / dingin dari hawa energi si mahluk gaib, tetapi juga rasa setruman dari energinya di tangan kita. Cobalah beberapa kali di posisi lainnya. Posisi dimana suatu mahluk halus berada akan memberikan rasa yang berbeda dengan posisi lain yang tidak berpenghuni mahluk halus.

Bila kepekaan batin / rasa sudah terbentuk, biasanya juga terbayang sosok wujud gaibnya dan tujuan keberadaannya disitu dan anda juga dapat merasakan adanya rasa tertekan di dada. Jadi setelah dengan rabaan tangan itu anda bisa merasakan adanya sesuatu yang gaib, rabaannya diteruskan sampai di pikiran anda tergambar sosok wujudnya.

Contoh lainnya, misalnya saja ada orang yang mengatakan bahwa kita berkhodam sesosok gaib di sebelah kanan kita.

Kita coba mendeteksi keberadaan khodam kita itu dengan rabaan tangan ke arah kanan kita. Kalau dengan rabaan tangan itu kita tidak mendeteksi adanya energi dari keberadaan khodam kita itu, maka kemungkinan besar khodam itu tidak ada. Berarti penglihatan gaib orang itu tentang khodam kita itu mungkin salah.

Kalau dengan rabaan tangan kita itu benar kita mendeteksi adanya energi dari keberadaan khodam kita itu, maka mungkin khodam itu memang ada. Berarti penglihatan gaib orang itu tentang khodam kita itu mungkin benar. Tetapi mengenai benar tidaknya sosok wujudnya masih harus kita pertegas lagi gambaran gaibnya.

Sesudah terdeteksi bahwa di posisi rabaan tangan kita itu benar terasa ada sesuatu yang gaib, rabaan energi dengan tangan kita itu kita teruskan sampai tergambar sosok wujudnya di pikiran kita. Sesudah tergambar sosok wujudnya dan ditambah dengan kepekaan rasa untuk mengetahui tujuan keberadaannya barulah kemudian kita bisa mengambil kesimpulan apakah benar diri kita berkhodam dan apakah benar sosok wujud khodamnya sama dengan yang disampaikan oleh orang itu, ataukah sebenarnya diri kita sedang diikuti mahluk halus karena kita ketempelan / kesambet / diguna-guna / dipelet, dsb. Gunakan kepekaan rasa, jangan dengan keras berpikir.

Cara di atas juga dapat dilakukan pada jarak sejengkal sampai satu meter dari tubuh seseorang di bagian depan, belakang, samping kanan / kiri tubuhnya, untuk mendeteksi apakah seseorang ada diikuti oleh sesosok gaib (ketempelan / kesambet / guna-guna / khodam pendamping / ketempelan benda gaib, dsb).

Jika sudah mahir dengan kepekaan rasa di atas, cara ini dapat digunakan untuk merasakan keberadaan suatu mahluk halus di tubuh kita sendiri ataupun di tubuh orang lain, jika ada, untuk mengetahui apakah sakit yang sedang kita alami atau yang sedang diderita oleh seseorang adalah sakit fisik biasa saja ataukah sebenarnya karena adanya pengaruh energi negatif dari sesosok gaib di tubuhnya (ketempelan / ketempatan / kesambet / diguna-guna). Dengan telapak dan ujung-ujung jari tangan kita coba merasakan di posisi sakitnya untuk mendeteksi keberadaan gaibnya. Bila cara ini dilakukan terhadap bagian tubuh seseorang, lakukanlah pendeteksian pada jarak beberapa sentimeter dari kulitnya (sopan).

Kalau anda sudah pernah meminta dibuatkan pagaran gaib untuk diri anda (kepada khodam benda gaib atau kepada khodam pendamping), anda bisa mencoba mendeteksi apakah pagaran gaibnya benar sudah dibuat.

Caranya, anda coba rasakan (dicari) keberadaan energi pagarannya, mungkin rasanya panas atau terasa seperti rasa setruman di tangan anda, diraba dari badan anda sampai jarak terjauh jangkauan tangan anda, tergantung bentuk pagarannya. Begitu juga caranya untuk mendeteksi adanya pagaran gaib pada rumah atau pada orang lain.

Dengan cara perabaan dan kontak energi dengan keberadaan khodamnya itu kita tidak mengawang-awang, bisa jelas apakah di posisi rabaan tangan kita itu benar ada sesuatu yang gaib, mudah-mudahan juga bisa jelas tergambar sosok wujud gaibnya dan dengan kontak batin bisa kita tanyakan langsung apa saja tuahnya.

Harus diperhatikan

Cara mendeteksi langsung posisi keberadaan mahluk halus adalah termasuk cara yang berbahaya. Lakukanlah secara hati-hati dan sopan. Lakukanlah di dalam / di lingkungan rumah anda sendiri, jangan langsung mendatangi tempat-tempat yang angker. Pada saat kita latihan tersebut, jangan berpikir dan bersikap bahwa kita akan melawan mahluk halus tersebut atau adu kuat, sok berani dan tidak takut, apalagi menantang, tetapi tanamkan dalam hati bahwa kita hanya berusaha untuk belajar mendeteksi. Jika selama berada di tempat tersebut kita merasakan rasa merinding dan rasa takut yang mencekam, itu berarti ada mahluk halus yang tidak suka dengan kehadiran kita. Untuk amannya, sebaiknya kita menyingkir saja.

Yang penting : sama-sama selamat. 

Sebaiknya sebelumnya kita oleskan minyak jafaron merah di tangan, perut, punggung dan leher kita untuk menjauhkan mahluk halus berenergi negatif dan yang golongan hitam dari sekitar kita, untuk meminimalisir resiko negatif dari keberadaan mereka.

Latihan Tahap 2.

Latihan tahap 2 ini tujuannya adalah untuk kita belajar mendeteksi dari jauh adanya sesosok mahluk halus dari keberadaan energinya. Kita belajar kontak rasa dan belajar mengaktifkan kepekaan rasa batin.

Jika digunakan untuk mendeteksi keberadaan sesosok mahluk halus di rumah kita, kita melakukannya dari jauh, dari jarak 2 atau 3 meter atau lebih jauh lagi, tidak mendatangi posisi keberadaannya.

Jika digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya khodam pada sebuah benda gaib batu akik atau pusaka, kita melakukannya dari jauh juga, dari jarak 2 atau 3 meter atau lebih jauh lagi, tidak memegang bendanya.

Bila kita sudah cukup mahir melakukan latihan tahap 1 di atas dan bisa dengan tepat menentukan posisi keberadaan suatu mahluk halus, latihan deteksi itu kita tingkatkan lagi kualitasnya dalam latihan ini dengan melakukannya dari jarak yang cukup jauh dari target sasaran yang akan kita deteksi, tidak harus kita datang mendekat dan menyentuhnya.

Sebagai latihan awal tahap kedua ini, kita lakukan dulu latihan tahap 1 di atas sampai mahir, yaitu mendeteksi keberadaan suatu mahluk gaib dengan mencari rasa setruman energinya di tangan kita. Cobalah kita bedakan dengan lokasi lain di dekatnya sampai kita yakin bahwa disitu benar terdapat "sesuatu" yang "gaib". 

Kemudian kita coba dari jarak beberapa meter dari lokasi tersebut, julurkan tangan anda dan salurkan energi anda melalui tangan anda dan sugestikan atau bayangkan dalam pikiran bahwa tangan anda terjulur dan bisa mencapai target sasaran dan energi anda bisa bersentuhan dan bisa merasakan keberadaan energi gaibnya dan bandingkan dengan posisi lain di sekitarnya. Energi di tangan anda disugestikan hanya bersentuhan saja dengan energi mahluk gaibnya, tidak mendorong / menekan / menyerang.

Perhatikan rasa di tangan dan rasa di dada  mengenai jawaban keberadaan mahluk halus tersebut.

Pada posisi tempat yang berpenghuni gaib kita akan merasakan adanya setruman halus di jari-jari tangan kita, juga ada rasa berat tertekan di dada kita. Rasa itu tidak akan kita dapatkan dari lokasi / posisi lain yang tidak berpenghuni gaib.

Bila menggunakan benda-benda gaib seperti keris atau batu akik, sama dengan cara latihan sugesti di atas cobalah anda rasakan keberadaan energinya, dari jarak dekat dulu, kemudian dicoba lagi sampai jarak yang lebih jauh, dari jarak sejengkal sampai jarak beberapa meter. Lebih baik lagi kalau anda bisa merasakan persentuhan energi anda dengan energi bendanya dan bisa merasakan adanya rasa tertekan di dada. Cara itu adalah untuk menguji seberapa jauh kepekaan anda dalam mendeteksi keberadaan energi gaib dari pancaran energinya.

Kalau belum bisa, sebaiknya dilakukan sama dengan cara di atas, julurkan tangan dan salurkan energi anda melalui tangan anda dan bayangkan dalam pikiran anda bahwa tangan anda terjulur dan bisa mencapai target sasaran, bayangkan tangan anda menggenggam bendanya dan anda bisa merasakan keberadaan energi gaibnya berupa rasa kesetrum, rasa panas, dsb (bayangkan tangan anda terjulur dan bisa memegang / menyentuh bendanya). Cara ini juga bisa untuk mendeteksi dari jauh apakah ada pagaran gaib di rumah anda.

Kalau latihan tahap 2 ini berhasil anda lakukan berarti anda sudah belajar mengaktifkan kepekaan rasa batin dan sudah belajar kontak rasa.

Catatan :

Bila diri anda mempunyai pagaran gaib, pagaran gaib itu bisa mengurangi / menghambat peka rasa anda. Anda harus bersugesti bahwa tangan anda terjulur keluar dari pagaran gaibnya dan sampai kepada targetnya.

Latihan Tahap 3.

Setelah cukup mahir dengan latihan tahap pertama dan kedua di atas, cobalah latihan tahap ketiga.

Pada tahapan ketiga ini kita melatih kontak rasa sambil memperhatikan rasa di dada , yaitu rasa berat dan tertekan di dada ketika anda melakukan latihan cara pertama dan kedua di atas.

Latihan tahap ketiga dilakukan dengan tidak menjulurkan tangan.

Cukup sugestikan / bayangkan tangan anda terjulur mencapai target sasaran dan bisa merasakan keberadaan energi gaibnya sambil memperhatikan rasa di dada.

Latihan ini bisa juga dilakukan dengan mengedepankan rasa di dada, dengan menekan rasa di dada atau dengan membusungkan dada seolah-olah membenturkan rasa di dada dengan keberadaan energi mahluk halus di hadapan kita. 

Dengan latihan ini kita belajar peka / kontak rasa terhadap suasana gaib di sekitar kita.

Di dalam ruangan / lokasi tempat latihan pertama di atas, tanpa menjulurkan tangan, cobalah fokuskan rasa pada posisi tertentu yang sebelumnya sudah terdeteksi berpenghuni gaib, kemudian dicoba lagi pada posisi lainnya. Ketika konsentrasi anda terfokus pada posisi yang benar berpenghuni gaib, anda akan merasakan getaran dan rasa berat di dada. Coba juga dibayangkan wujud sosok gaibnya seperti apa (tetap kendorkan pikiran, biar rasa dan batin yang bekerja).

Jika dalam latihan di atas anda sudah dapat merasakan rasa berat tertekan di dada, di saat lain ketika anda sedang berada di dalam suatu ruangan atau lokasi yang berpenghuni gaib, biasanya secara otomatis anda akan merasakan rasa berat tertekan di dada. Kendalikan rasa tertekan di dada itu dengan cara menekan nafas (bukan menghembuskan nafas, tetapi menekan nafas) dan otot perut dikeraskan. Setelah kondisi anda normal kembali, latihan berikutnya dapat dimulai kembali.

Bila kita telah mendapatkan suatu posisi yang berpenghuni gaib, sambil berdiam diri, lakukan terus fokus rasa di atas dan cobalah untuk membayangkan sosok gaibnya seperti apa (biarkan rasa dan ilham mengalir sendiri memberikan suatu bayangan gaib, jangan kita membayang-bayangkan sosok gaibnya, jangan ber-ilusi).

Latihlah terus sampai anda yakin berhasil menguasai tahap ketiga latihan ini.

Cara ini juga bisa untuk mendeteksi kondisi pagaran gaib anda atau rumah anda, cukup dengan cara membayangkan tangan anda terjulur mencari keberadaan dinding pagarannya, cobalah dideteksi bagaimana bentuknya, apa warnanya, bagaimana kekuatannya, energinya keras / lembek / kenyal, dsb. 

Setelah anda cukup mahir dengan tahapan ketiga ini, dengan bersugesti memfokuskan rasa batin, anda akan dapat mendeteksi keberadaan mahluk gaib di sekitar anda, atau mendeteksi keberadaan mahluk halus di suatu tempat hanya dengan berdiam diri saja, atau dengan melihat lokasinya saja dari jauh, atau hanya dengan melihat fotonya saja, atau hanya dengan membayangkan suatu lokasi yang sudah pernah anda lihat sebelumnya, atau membayangkan lokasi yang disebutkan oleh orang lain yang bertanya kepada anda, dengan mengsugesti diri untuk fokus berkontak batin atau kontak rasa dengan mahluk gaibnya atau dengan lokasinya.

Latihan Tahap 4.

Pada tahapan ini kita tingkatkan kualitas kemampuan kita di atas, yaitu selain mempertajam kepekaan rasa tentang posisi keberadaan sesosok mahluk halus dengan rasa tertekan di dada, juga mempertajam kepekaan rasa untuk mendapatkan informasi mengenai seperti apa wujud sosok gaibnya (melalui ilham gambaran gaib yang mengalir dalam benak kita) dan belajar berkomunikasi langsung dengan sosok gaibnya.

Usahakan untuk tidak mengedepankan pikiran, tetapi satukan rasa dengan keberadaan sosok gaibnya.

Jangan kita membayang-bayangkan sosok wujudnya. Jika gambaran sosok gaibnya belum didapatkan, belum terbayang di pikiran anda, fokuskan saja rasa batin anda untuk terus kontak rasa dengan keberadaan energinya (tetap kendorkan pikiran, biar rasa dan batin yang bekerja).

Jika kemudian gambaran sosok gaibnya sudah didapatkan, sudah terbayang di dalam pikiran anda, walaupun samar, fokuskan penglihatan batin anda pada gambaran sosok tersebut, usahakan untuk bisa lama berfokus batin memperjelas gambaran sosok gaibnya itu, jangan hanya sekelebatan saja (untuk memperjelas gambarannya jangan menggunakan pikiran, tapi tetap dengan fokus batin pada gambaran sosok gaibnya). Jika anda sudah berhasil menguasai latihan ini berarti anda sudah bisa melihat gaib secara batin.

Dengan kata lain pada tahapan awal latihannya kita mematangkan kepekaan rasa untuk mendapatkan gambaran gaibnya, yaitu dengan latihan mengawang-awang seperti orang melamun. Nantinya sesudah gambaran gaibnya terbayang di pikiran kita, itu ditindaklanjuti dengan kita fokus pada gambaran gaib yang sesungguhnya, jangan lagi mengawang-awang.

Jika dalam proses ini anda merasakan rasa takut, atau merasakan rasa yang tidak baik, sebaiknya jangan diteruskan. Mungkin sosok gaibnya memang tidak baik dan berbahaya, atau dia tidak suka berinteraksi dengan kita.

Cara yang lebih aman adalah menerawang kondisi pagaran gaib anda atau rumah anda, dicoba dideteksi bagaimana bentuknya, apa warnanya, bagaimana kekuatannya, energinya keras atau kenyal, dsb. 

Cara yang juga cukup aman adalah menerawang sosok gaib dari sebuah benda gaib milik kita sendiri, seperti keris, batu akik atau mustika, atau bisa juga dilakukan kepada sosok khodam pendamping, jika kita memilikinya. Usahakan untuk tidak mengedepankan pikiran, tetapi satukan rasa dengan keberadaan energi dan sosok gaibnya.

Untuk benda-benda gaib kita seperti keris dan batu akik, dengan cara perabaan pada bendanya kita bisa mendeteksi keberadaan energinya apakah benda gaib kita itu benar berkhodam ataukah kosong isinya.

Jika bendanya kita deteksi benar berkhodam, kita pegang terus bendanya sambil kita kontak rasa dengan energinya sampai terbayang sosok wujud khodamnya di pikiran kita, kemudian barulah kita konsentrasi pada gambaran sosok wujudnya itu supaya lebih jelas lagi gambarannya, jangan hanya sekelebatan saja.

Atau, sesudah bendanya kita deteksi benar berkhodam, kemudian khodamnya itu kita perintahkan duduk di samping kita sehingga kita bisa mendeteksi energi keberadaannya dan kita bisa lebih jelas memandang sosok wujudnya.

Jika gambaran sosok gaibnya sudah didapatkan, walaupun samar, fokuskan penglihatan batin anda kepada sosok gaibnya itu untuk mempertajam penglihatan batin anda sampai jelas detail gambarnya, jangan lagi hanya sekelebatan saja. Dengan demikian kita tidak mengawang-awang, bisa mendeteksi keberadaannya dan bisa lebih jelas melihat wujud khodamnya dan dengan kontak batin bisa kita tanyakan langsung apa saja tuahnya.

Sambil kita fokuskan penglihatan batin kepada sosok gaibnya itu kita sampaikan pertanyaan-pertanyaan kita mengenai bendanya kepada sosok gaibnya itu, ajaklah berkenalan, tanyakan apa saja tuahnya, apa saja sesajinya, bagaimana kecocokkannya dengan anda, dsb, dengan cara berkata-kata di dalam hati tetapi ditujukan kepada sosok gaibnya. Dengan cara ini selain kita belajar "melihat" secara batin, kita juga belajar "menyampaikan" komunikasi batin kepadanya dan belajar "mendengar" secara kontak batin jawaban komunikasi dari sosok gaibnya itu berupa ilham yang mengalir dalam benak kita. Selain itu cobalah menerapkan kepekaan rasa / insting untuk membaca kepribadiannya, apakah sosok halus itu adalah dari jenis yang baik ataukah dari jenis yang tidak baik yang harus dihindari. Lakukanlah dengan hormat dan sopan.

Dalam usaha anda berkomunikasi dengan gaib, sampaikan komunikasi anda itu (atau pertanyaan-pertanyaan anda) dengan kontak rasa langsung kepada sosok gaibnya. Fokus kepada sosok gaibnya, jangan mengawang-awang. Nantinya jawaban mereka akan seperti ilham yang mengalir di pikiran anda, jadi anda perlu mengendorkan pikiran seperti orang melamun untuk mendengarkan jawaban / komunikasi mereka.

Bila anda cukup mahir dengan tahapan keempat ini, berarti anda sudah melatih kepekaan dan ketajaman rasa batin. Bila dengan cara itu anda juga dapat mengetahui wujud sosok-sosok gaib yang anda temui (dengan ilham gambaran gaib yang mengalir di pikiran anda), berarti anda sudah memasuki tahapan cara melihat gaib secara batin, tinggal diperdalam saja, dimatangkan. Bila anda juga sudah bisa kontak batin bertanya-jawab dengan sosok gaibnya, bisa menyampaikan komunikasi dan bisa mendengarkan jawabannya, berarti anda sudah bisa berkomunikasi dengan gaib. Latihlah terus sampai mahir dan matang supaya itu bisa sempurna menjadi kemampuan anda pribadi.

Di saat yang lain anda bisa juga mempraktekan latihan mendeteksi gaib dan berkomunikasi dengan gaib di depan rumah, di kantor, di tempat wisata, dsb, dengan berdiam diri sejenak merasakan suasana gaib di tempat anda berada. Sebaiknya jangan melakukannya di tempat-tempat yang angker dan berbahaya.

Jika keseluruhan sasaran dan tujuan latihan di atas sudah berhasil anda kuasai, dan matang, berarti anda akan bisa menelisik sisi perkhodaman / kegaiban benda-benda anda. Tujuan akhirnya adalah supaya anda juga bisa berinteraksi batin dengan khodam-khodam jimat, pusaka atau khodam pendamping dan sedulur papat anda sendiri, dan diharapkan anda juga bisa mengenal rasa mengenai sesuatu yang tidak baik untuk tujuan dihindari atau untuk diusir / dibersihkan (pembersihan gaib). Jika itu sudah dikuasai nantinya anda akan bisa juga berinteraksi dengan mahluk halus yang lain lagi (atau dengan sukma / sedulur papatnya orang lain).

Setelah anda mahir dan menguasai semua sasaran dan tujuan latihan di atas, dan matang, intuisi anda akan tajam dalam banyak hal di kehidupan anda. Praktek penggunaannya juga bisa dilakukan kapan saja dan tidak harus dengan sikap khusus seperti kondisi latihan. Anda juga dapat berlaku sebagai konsultan supranatural untuk teman-teman anda.

Jika anda sudah memiliki khodam pendamping, atau ada sesosok sukma leluhur yang sudah mendampingi anda, atau tinggal di rumah anda, sebaiknya anda sendiri yang mencaritahu perihal kedatangan mereka dan "menyapa" mereka, jangan melalui orang lain, juga jangan melalui Penulis. Mereka akan menghargai kalau anda sendiri yang mencaritahu dan menyambut mereka (berarti anda perlu mendalami kemampuan untuk itu). Sama halnya ketika anda datang berkunjung kepada seseorang, anda akan lebih menghargai jika orang yang anda kunjungi itu sendiri yang menyambut kedatangan anda, bukannya ia menyuruh orang lain untuk menemui anda.

Setidaknya itu bisa menjadi sarana pemicu untuk anda belajar menayuh dan belajar olah rasa untuk bisa berinteraksi dengan mereka, tunjukkan juga sikap bahwa anda sudah mengetahui kedatangan mereka dan sampaikan juga terima kasih anda atas kesediaan mereka datang / mendampingi anda.

Olah rasa di atas yang berkenaan dengan pendeteksian dan komunikasi dengan sesuatu yang gaib bisa juga disebut tayuhan, yaitu menayuh dengan rasa. Jika anda masih kesulitan dalam mendapatkan hasil dari olah laku di atas, mungkin karena bentuk tatalakunya yang bermeditasi terasa agak formal, terasa agak kaku, anda bisa mencoba cara lain, yaitu dengan cara yang rileks santai.

Misalnya sambil anda menggenggam batu akik berkhodam milik anda, anda duduk santai bersandar, atau tiduran. Kendorkan pikiran anda. Jangan keras berpikir. Sambill santai itu anda buka kepekaan rasa dan batin. Anda coba kontak rasa dengan "isi" batu akik anda. Kalau berhasil, nantinya akan ada kontak batin berupa tanya jawab seperti aliran ilham yang mengalir di pikiran anda. Mudah-mudahan nantinya bisa juga terbayang sosok wujud gaibnya. Kalau anda tertidur, mudah-mudahan anda akan bertemu dengan "isi" akik anda di dalam mimpi.

Memang tidak semua orang bisa mudah melihat gaib.

Kalau anda ingin belajar bisa melihat mahluk halus, anda harus belajar membuka kepekaan rasa, jangan berkeras pada sikap berpikir, karena itu bisa menumpulkan kepekaan batin.

Dalam semua laku kebatinan dan spiritual kita harus mengedepankan rasa dan batin, bukan pikiran. Karena itu dalam proses latihan di atas kita harus mengedepankan rasa dan batin, bukan pikiran. Biarkan ilham dan gambaran gaib mengalir sendiri di dalam pikiran kita. Jika dalam kondisi itu kita beralih menggunakan pikiran, maka kemudian aliran kontak batin itu akan terputus, sehingga terpaksa kita harus mengulang lagi dari awal. Kalau semuanya sudah dapat dimengerti dengan rasa dan batin, barulah kemudian dinalar dengan pikiran.

Kemampuan  menayuh gaib  (baca: Ilmu Tayuh Keris) dan kepekaan rasa  adalah satu kesatuan kemampuan yang seharusnya dikuasai oleh orang-orang yang interest dengan kegaiban. Kami harapkan kemampuan-kemampuan itu dapat juga anda kuasai, karena itu akan berguna sekali sebagai kemampuan dasar dalam hal mempelajari kebatinan dan kegaiban dan akan menjadi dasar untuk kemampuan yang lebih tinggi lagi bagi anda yang ingin mengerti atau interest dengan hal-hal gaib, apalagi jika anda memiliki benda-benda gaib dan khodam pendamping.

Catatan penting :

Kemampuan memiliki ilmu dalam olah sukma, termasuk melihat gaib / terawangan gaib seperti contoh di atas lebih banyak ditentukan oleh kegaiban sukma. Salah satu tanda bahwa sukma seseorang sudah memiliki kegaiban adalah sukmanya sudah bisa berperan sebagai roh, rohnya sudah bisa melihat / mendeteksi keberadaan roh-roh lain.

Setinggi-tingginya kekuatan sukma seseorang kemampuan sukmanya akan terbatas bila orang itu sendiri tidak melatih kegaiban sukmanya. Karena itu bila anda lebih termotivasi menaikkan kekuatan sukma anda, kemampuan anda dalam olah rasa mungkin tidak sejalan dengan tingginya kekuatan sukma anda. Olah rasa, olah batin dan kekuatan sukma harus dilatih sendiri-sendiri.

Orang-orang kebatinan jaman dulu memiliki kegaiban sukma yang tinggi dari lakunya oleh batin dan dari lakunya manembah, dari sukmanya yang menyembah Tuhan. Pada orang-orang itu peka rasa dan batin, weruh sak durunge winarah, melihat gaib, terawangan gaib, melolos sukma, medhar sukma, dsb, biasanya merupakan kemampuan yang tidak terpisahkan dari kegaiban sukma mereka, merupakan kemampuan gaib yang menyatu dengan diri mereka, sehingga mereka menjadi orang-orang yang linuwih dan waskita. Biasanya kemampuan atas ilmu-ilmu tersebut tidak secara khusus dipelajari, tetapi terjadi dengan sendirinya sebagai efek dari kegaiban sukma mereka, efek dari ketekunan penghayatan kebatinan / spiritual, laku prihatin, semedi dan tapa brata mereka.

Pada jaman sekarang ini salah satu cara kita melatih kegaiban sukma adalah dengan kita melakukan olah batin secara pribadi, dengan sering menjalankan puasa ngebleng, wetonan, dsb. Laku-laku itu jangan dijalankan secara biologis saja, jangan hanya sekedar menjalankan formalitas berpuasa saja, tetapi harus dijalankan dengan sugesti kebatinan, dengan sikap batin berlaku prihatin, karena pengaruh yang diharapkan adalah bersifat kegaiban roh / sukma, bukan biologis. Silakan dibaca uraiannya di tulisan berjudul Laku Prihatin dan Tirakat.

Cara lainnya adalah dengan tekun menjalankan apa yang tertulis di tulisan berjudul Kebatinan Dalam Keagamaan. Itu bisa menjadi sarana kita memperdalam laku ketuhanan yang bila itu tekun dijalani, dan cara dan hasilnya sesuai dengan yang dituliskan disitu, sukma kita bisa menjadi sukma yang berkegaiban tinggi.

Karena itu untuk orang-orang yang ingin bisa melihat gaib tetapi tidak juga berhasil bisa melihat gaib, termasuk walaupun sudah dibukakan mata ketiganya dan sudah menjalankan latihan olah rasa di atas, lebih baiklah bila ia melatih kegaiban sukmanya dulu dengan cara-cara yang disebutkan di atas untuk lebih dulu ia menggali potensi kegaiban rohnya.


sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists

Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.