Kekuatan Rasa Menjadi Dasar Dari Kekuatan Kebatinan
Cara penggunaannya adalah dengan menggerakkan kekuatan rasa, dengan menekan rasa di dada.
Seperti contoh latihan belajar olah rasa di atas, setelah dengan tangan dan dengan rasa di dada kita bisa merasakan keberadaan sesosok mahluk halus, kemudian dengan :
menekan rasa kita mendesak / mendorong keberadaan sosok halus itu pindah dari posisinya semula, atau menekan rasa untuk menyingkirkan keberadaan bakteri, virus, dsb, dari sakit-penyakit seseorang (dibuang jauh ke luar angkasa).
Jika seseorang sudah menguasai kekuatan rasa dan kebatinan, untuk keperluan pembersihan gaib orang akan bisa mengukur kekuatannya sendiri ketika berhadapan dengan sosok-sosok gaib tertentu. Jika kita sudah menguasai kekuatan kebatinan yang cukup tinggi, melakukannya tidak perlu dengan cara melihat gaib, cukup dengan cara kontak rasa untuk mendeteksi sasarannya (keberadaan gaibnya), kemudian kita pancarkan energi kebatinan untuk mengusirnya.
Harap diperhatikan, untuk kehati-hatian, penggunaan kekuatan rasa di atas adalah dengan menekan rasa untuk mendorong atau menggeser posisi keberadaan sesosok mahluk halus, bukan untuk memukul / menyerang, jangan sampai malah berbalik mahluk halus itu kemudian menyerang kita. Kita sendiri harus bisa mengukur kekuatan kita, jangan sampai ternyata kekuatan kita lebih rendah daripada si mahluk halus, sehingga kemudian kita menjadi celaka. Kalau belum kuat secara kebatinan, kekuatan rasa itu jangan digunakan untuk menyerang.
Sedapat mungkin semua kekuatan kebatinan dan energi yang berhasil dihimpun dapat diolah menjadi kekuatan rasa dan dapat disatukan dengan kepekaan rasa, supaya menjadi satu kesatuan kemampuan.
sumber: https://sites.google.com/site/thomchrists
Semua pertanyaan terkait artikel ini, bisa menghubungi penulis aslinya diwebsite tersebut.